05

191 73 22
                                    

Happy reading guys💜


Hwamin POV

Setelah acara perkenalan selesai kami semua pergi ke meja makan untuk makan malam bersama.

Semua orang mengobrol dengan gembira , kecuali aku.

Entah kenapa pandanganku tidak bisa berpaling dari Jin Oppa , aku diam-diam selalu memperhatikannya makan dan sesekali tersenyum .

Sampai tiba-tiba Jin Oppa melirik ke arahku sampai pandangan mata kami pun bertemu .

Sesegera mungkin aku menglihkan pandanganku . Sungguh rasanya malu sekali .

Semua orang telah selesai makan , Kini mereka sedang berkumpul di sedang berkumpul di ruang tamu .

"Bagaimana Kim dengan tanggal pernikahan anak kita?" Tanya Appa pada Tuan Kim

"Lebih cepat lebih baik 'kan?" Jawab Tuan Kim

"Ah benar , haha.."

Semua orang tertawa , terkecuali aku dan ya Jin Oppa.

"Hwamin" Panggil Eomma.

"Nee Eomma"

"Ayo ajak Seokjin untuk berkeliling rumah , biarkan kami untuk menentukan tanggal pernikahan kalian" Perintah Eomma.

Aku hanya mengangguk pasrah , lalu berdiri dari tempat dudukku.

"Mari Oppa" Ajakku pada Jin Oppa

Jin Oppa berdiri dan menghampiriku . Jujur jantungku berdegup sangat kencang . Aku harap Jin Oppa tidak mendengar detakan jantungku.

Aku berjalan meninggalkan semua orang bersama Jin Oppa .

Jin Oppa berjalan tepat di sampingku . Tidak ada pembicaraan diantara kami berdua . Hanya ada langkah kaki dan hembusan nafas .

Akupun memberanikan diri untuk membuka suaraku . Toh dia itu kan calon suamiku , mengapa aku harus malu untuk berbicara dengannya . Anggap saja ini permulaan .

Aku menarik nafasku dalam-dalam , untuk menghilangkan sedikit rasa gugupku.

"O-Oppa" Ucapku pelan , pelaaan sekali .

Tak ku sangka dia melirik ke arahku , sepertinya dia mendengar panggilanku .

Aku tersenyum canggung saat dia melirik ke arahku . Sungguh aku seperti kehabisan kata-kata untuk berbicara .

"Mm.. namaku Hwamin" Kenalku . Barangkali saja dia belum tahu namaku , Jadi dia tidak memulai pembicaraan .

"Hhmm" Dia hanya berdehem saja .

Dia dingin sekali , Apa jangan-jangan dia haus jadi tidak banyak bicara .

"Apa kau haus?"

"Tidak" Jawabnya singkat

Aku harus sabar menghadapi pria ini , tenang Hwamin ini baru saja permulaan .

Aku dan Jin Oppa berjalan menuju taman belakang rumah . Suasana diantara kami kembali hening .

Pandanganku mengarah pada sebuah bangku yang tetdapat di taman ini . Niat hati sih ingin mengajak Jin Oppa untuk duduk bersama di sana .

Tapi , Apa dia mau . Ah coba saja lah

"Oppa , mari duduk di bangku sana" Ajakku

Dia hanya mengangguk sebagai jawaban setujunya.

Kami duduk di satu bangku yang sama , bersebelahan walaupun ada jarak beberapa centi diantara kami.

90Days In Love Maze [KSJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang