Seorang pria berjas hitam berjalan santai dari lobby menuju tempat pemberangkatan pesawat. Dengan earphone yang tersumpal di telinganya, dia sampai tidak mendengar suara bising di sekitarnya.
Lagu berjudul Knock Knock dari Twice tersebut begitu menyenangkan sampai membuatnya ingin menari. Tapi tentu saja ia tahan, masa iya laki-laki berparas kalem sepertinya joget-joget tidak jelas di bandara?
Mukanya mau ditaruh dimana?
Satu persatu anak tangga ia naiki. Ketika sudah berada di dalam pesawat, dia berdecak kagum. Matanya dengan tajam memindai setiap kursi yang ada, lalu ketemulah kursi yang akan ia tempati.
"Eh, sorry sorry," ucapnya refleks ketika tak sengaja menyenggol seseorang ketika hendak meletakkan tasnya di bagasi.
Jujur, ini adalah pertama kalinya ia naik pesawat. Itu berarti nanti adalah penerbangan pertamanya. Dia sengaja memilih waktu malam karena dia tidak punya teman mengobrol. Pasti akan sangat bosan kalau hanya duduk diam.
Jadi, dia agak asing dan awkward dengan situasi yang ada.
"Gak apa-apa. Keliatannya, ini penerbangan pertama lo, ya?" Orang itu tersenyum sambil menduga, membuatnya tersenyum kikuk karena dugaannya benar.
"Iya, sini biar gue bantu."
"Thanks."
Setelah selesai meletakkan tasnya, dia duduk di kursi dekat jendela. Tak disangka, orang yang tadi duduk di sampingnya.
"Eh, lo duduk disini. Haha, kebetulan banget, ya," tawa orang itu seraya memasang seatbeltnya.
"Apa?"
Orang itu terkekeh sambil menunjuk telinganya, seolah-olah ada earphone atau headphone yang terpasang. Ah, dia pun sadar kalau itu kode tentang earphonenya.
"Maaf," ucapnya sambil melepas earphonenya.
Orang itu tersenyum, lalu mengulurkan tangannya, bermaksud untuk berjabat tangan.
"Eric Sohn, panggil aja Eric."
Dengan kikuk dia menjabat tangan pemuda bernama Eric itu. "Juyeon, Lee Juyeon."
"Kayaknya lo lebih tua dari gue," kata Eric terlihat antusias.
"Ehm, gue kelahiran tahun 98."
"Tuh kan, gue anak 2000 nih. By the way, tujuan lo kemana?"
"Inggris, lo sendiri?"
"Wah, sama dong! Jangan-jangan kita jo..."
Juyeon hanya terkekeh karena kepribadian Eric yang begitu menyenangkan. Tak disangka, dia mendapat teman mengobrol disini.
"Para penumpang diharap memasang seatbelt dan duduk di kursi masing-masing. Pesawat Gagak Airlane akan lepas landas sesaat lagi."
"Yah, padahal gue mau ambil ayam goreng di tas," sungut Eric kesal.
Perkataan Eric bagai angin lalu di telinga Juyeon. Pemuda tampan yang satu ini sibuk memandang lurus ke depan.
Tak lama kemudian, matanya terpejam, dan dia pun tertidur.
Start : 7 Mei 2020
Finish : 24 Juni 2020JANGAN SPOILER!!!
Hai-!
Ini cerita The Boyz
keduaku, aku harap
kalian suka ya ♡Anw, aku terinspirasi
dari film berjudul
Non-Stop,
film western yang
menurutku seru bangetJadi, mungkin beberapa
kejadian di cerita ini
bakal ada kesamaan
sama film ituSo, dilanjut/tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Reveal | The Boyz ✓
Mystery / Thriller❝Ayo mengungkap siapa pelaku yang sebenarnya.❞