"Siapapun pelakunya, ayo ngaku sekarang!"
Tak ada yang menjawab. Mereka semua bungkam, masih syok melihat Changmin terbaring tak bernyawa di depan mata mereka sendiri.
Bentakan demi bentakan keluar dari mulut Hyunjoon, pemuda ini begitu marah dan matanya berkaca-kaca.
Sunwoo menunduk menatap mayat Changmin. Ada sesuatu yang janggal, bagaimana Changmin bisa keracunan?
"Sayang banget, salah satu orang penting disini meninggal." Haknyeon tiba-tiba berbicara, mengagetkan semua yang ada disana.
"Orang penting?" Hyunjae bingung.
"Iya, dia agen rahasia loh, dia berusaha cari tau soal temennya yang mendadak hilang, cowo yang pake hoodie warna kuning itu."
Juyeon dan Younghoon terlihat tegang, raut wajah mereka terlihat cemas dan panik disaat yang bersamaan.
Sunwoo melihat itu, dia jadi curiga.
"Maaf, sebaiknya kalian balik ke kursi kalian. Kasian pramugara dan pramugari lain yang kewalahan ngurus penumpang yang penasaran," sahut Hyunjae. "Lo, lo, lo, dan lo ikut gue. Sisanya tetap disini."
Haknyeon, Hyunjoon, Eric, dan Younghoon yang dimaksud Hyunjae menggeleng bersamaan.
"Bisa gila gue gara-gara penasaran, gue disini aja ya?" Pinta Eric memelas.
"Gue bakal disini, gue gak mau tinggalin Kak Changmin," ucap Hyunjoon tegas, tidak mau dibantah.
"Yah, padahal gue mau lihat sesi baku hantam." Haknyeon berujar santai.
"Balik ke kursi kalian sekarang juga!" Perintah Sunwoo lantang, otomatis lima orang tadi segera keluar tak lupa menutu pintu.
Jangan salah, walaupun Sunwoo suka bercanda tidak kenal waktu dan kondisi, kalau sudah marah ataupun serius dia akan terlihat seram.
"Jadi, kita harus ngapain?"
Jacob selaku dokter disana berdeham sejenak. "Gue bakal periksa jasadnya, gue curiga kenapa dia bisa keracunan. Juyeon, tolong bantu gue."
Yang disebut mengangguk. Mereka berdua segera bersimpuh di lantai, memandangi mayat Changmin yang mulai kaku dan pucat dengan mata melotot lebar itu.
Sungguh, Sunwoo ingin keluar dari sana, mayat Changmin benar-benar menyeramkan.
"Ehh?" Juyeon yang sedang membalikkan mayat Changmin dibuat heran oleh sebuah benda kecil menyerupai jarum di punggung Changmin.
Dia mengambil jarum tersebut hati-hati, takut melukai jarinya. Dia menyipitkan mata, begitu juga dengan Sunwoo dan Jacob.
"Gue rasa, gue tau apa penyebab dia keracunan." Jacob menjentikkan jarinya, kemudian menunjuk jarum tersebut. "Gue yakin di jarum ini ada racun, lo liat aja, jarumnya mencurigakan. Lagipula, mana ada jarum menancap di punggung."
"Hmm, bisa jadi. Tapi yang jadi pertanyaan, siapa yang tancepin jarum itu ke punggungnya Kak Changmin?" Tanya Sunwoo seraya berpikir keras.
"Satu-satunya orang yang bisa tancepin itu di punggung Changmin, adalah orang yang ada di belakangnya," jawab Juyeon.
"Maksud lo Eric?"
"Bukan, tapi Haknyeon. Kalau lo perhatiin, dia ada di belakang Changmin sebelum dia sama Hyunjoon jatuh. Tapi dia geser posisi, makanya dia gak jatuh pas Changmin ikutan jatuh, jadinya Eric yang ketiban Changmin."
"Tapi gue malah berpikir kalo jarum itu udah ada sebelum dia sampe disini." Jacob mengutarakan pendapatnya, entah benar atau salah, dia tidak tahu.
"Kalo gitu, kita harus introgasi Haknyeon," ucap Juyeon final, sebelum keluar untuk mencari Haknyeon.
"Aw!" Haknyeon mengaduh sakit ketika sesuatu yang tajam melukai kulit lengannya. Dia meringis sesaat di kursinya, mencari tahu apa penyebab lengannya sakit seperti itu.
"Hah? Jarum apa nih?" Dia mengernyit bingung, lalu mencabut jarum yang menancap di lengannya.
Dia tidak ambil pusing, lalu meletakkan jarum tersebut di kantung jaketnya. Disela rasa bosannya, dia mengeluarkan sesuatu diam-diam.
Sebuah badge polisi bertuliskan nama dirinya, Ju Haknyeon.
"Hhh, susah juga cari pelakunya. Kemampuan denger pikiran gue gak bisa dipake disini," gumamnya lesu.
"Nih minuman pesanan lo."
Buru-buru dia menyembunyikan badge miliknya tersebut di saku jaketnya. Dia mendongak menatap Younghoon, terlihat pramugara tersebut menyodorkan segelas teh hangat padanya.
"Makasih," balasnya singkat seraya menerima teh tersebut lalu meneguknya.
"Lo ikut gue ke toilet sekarang!"
"Uhuk uhuk!"
Kedua mata Younghoon membola. "Juyeon, apa-apaan lo!"
Dia terkejut, begitu juga penumpang yang lain. Bagaimana tidak, Juyeon tiba-tiba datang dan menarik kerah baju Haknyeon dengan paksa, membuat pemuda itu menjatuhkan gelas tehnya.
"Juyeon, berhenti!"
Juyeon tak mendengarkan seruan Younghoon, dia menarik paksa Haknyeon ke toilet. Amarahnya menggebu-gebu, tak peduli Haknyeon yang berseru tak terima.
Brak!
"Lo kan yang bunuh Changmin!" Tuduh Juyeon setelah mendorong Haknyeon masuk ke toilet sampai membentur dinding.
"Juyeon, apa-apaan lo! Jangan bersikap bodoh!" Teriak Younghoon terpancing emosi dari arah belakang.
"Gue gak akan biarin pelakunya lolos lagi, gue gak bakal biarin ada korban lagi!" Balas Juyeon sambil mencengkram erat kerah baju Haknyeon.
"Kkkkhhh..."
Juyeon membeku di tempat, matanya membulat sempurna. Tiba-tiba, mulut Haknyeon mengeluarkan busa, badannya kejang-kejang, persis seperti Changmin!
"G-gak, ini gak mungkin..."
Bruk!
Badan Haknyeon ambruk ke lantai. Juyeon melangkah mundur, badannya gemetar. Dia salah, salah lagi.
"Dia keracunan, racun yang sama seperti Changmin dan juga sianida." Jacob menjelaskan setelah memeriksa.
"Sianida biasanya dicampurin sama makanan atau minuman, kan?" Sunwoo menyahut, membuat Younghoon mendadak diam membisu dengan keringat dingin membasahi keningnya.
"Ayo kita cek cctv sekali lagi."
Sebentar lagi end hehe
Jadi, dugaan terakhir
kalian menuju ke siapa, nih?Oh ya, siapa yang
kobam penampilan mereka
di road to kingdom?MEREKA KEREN BANGET ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Reveal | The Boyz ✓
Mystery / Thriller❝Ayo mengungkap siapa pelaku yang sebenarnya.❞