"Juyeon, gue tau lo bukan orang kayak gitu." Hyunjae tiba-tiba datang menghampiri Juyeon dan Kevin. Sorot matanya menunjukkan kalau ia percaya pada Juyeon, teman lamanya.
"Gue tau masalah kali ini bukan berasal dari halusinasi lo," lanjutnya yakin, dengan tangan memegang kedua pundak Juyeon.
"Lo percaya sama dia?!" Seru Kevin nyaris tertahan.
"Iya, karena kalo semua ini cuma halusinasi Juyeon, kenapa bisa ada yang meninggal? Kenapa Sunwoo bisa ketumpahan darah? Dan kenapa bisa ada bom di toilet."
"Lo tau dari mana ada bom di toilet?"
"Gue gak sengaja denger obrolan Juyeon sama Eric."
Akhirnya masih ada yang percaya, Juyeon benar-benar lega. Kenapa Hyunjae tidak mengatakannya sejak tadi?
"Gue punya rencana, tapi sebelum itu gue butuh bantuan kalian," ujarnya serius, Hyunjae dan Kevin mengangguk mantap.
"Eric, lo bisa ngelacak nomor telelon ini?"
"Errr... gue gak tau, mungkin bisa?"
"Tolong lacak nomor telepon ini dalam 10 menit."
"Gila lo, gue bukan hacker profesional."
"Ric, kita semua butuh bantuan lo, tolong lacak nomor ini secepat mungkin," pinta Juyeon final. "Hyunjae bakal temenin lo disini."
"Oke, gue ambil dulu laptopnya." Eric berdiri dari kursinya, mengambil tasnya dibantu oleh Hyunjae.
Kemudian, ia mengeluarkan laptop dengan berbagai macam stiker bertuliskan kata-kata penyemangat pada dirinya sendiri, seperti :
Eric ganteng banget
Eric, lo hebat
Eric, lo pasti bisa
Eric, ayo terus berusaha
Eric, kegagalan bukan akhir perjalananJuyeon berdecak kagum melihatnya, Eric adalah pemuda yang ambisius dan pantang menyerah.
"Dalam sepuluh menit, gue bakal kasih laporan ke kalian."
"Gue tunggu kabar baiknya, sekarang gue harus kasih tau yang sebenernya ke para penumpang."
"Good luck, Kak Juyeon."
Dadanya bergemuruh hebat, berdiri di ratusan penumpang pesawat benar-benar membuat Juyeon gugup dan cemas. Para penumpang yang melihatnya terlihat marah dan benci, tapi sebelum mereka bersuara, Juyeon lebih dulu berbicara.
"Saya bukan orang yang membajak pesawat ini!"
"Omong kosong! Kita gak bakal percaya sama anda, berita sudah membeberkan fakta yang sebenarnya."
"Saya memang agen rahasia yang dipecat dari pekerjaan, tapi bukan karena mengidap skizofrenia! Saya dipecat karena saya melakukan kesalahan besar saat bertugas, dan saya tidak mau mengulangi kesalahan saya untuk yang kedua kalinya."
Sunwoo yang sedang duduk bersama Hyunjoon di kursi mereka saling melempar pandang.
"Kalian harus tau kalau... ada bom di pesawat ini."
Para penumpang terlihat terkejut, sebagian ada yang tak percaya dan memilih mengabaikannya. Tapi Juyeon tetaplah Juyeon, yang akan berusaha agar semuanya percaya.
"Saya butuh bantuan kalian." Nada suaranya memelan, dia terdengar putus asa.
Sampai akhirnya, seseorang memegang pundaknya. Ia pun mendongak, dan melihat Younghoon menatapnya serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reveal | The Boyz ✓
Misterio / Suspenso❝Ayo mengungkap siapa pelaku yang sebenarnya.❞