20.3K 4.9K 3K
                                    

"Gimana? Kata pilotnya apa?" Tanya Eric penasaran ketika Juyeon kembali ke kursinya.

Juyeon yang ditanya seperti itu agak terkejut. Ia kira Eric tertidur ketika ia mendapat pesan misterius yang entah bagaimana caranya bisa terkirim ke ponselnya.

Padahal kan ketika sedang melakukan penerbangan tidak sinyal. Dan anehnya lagi, dia bisa membalas pesan tersebut.

Apa mungkin si pelaku pandai di bidang IT atau ada hal tertentu, ya?

"Mereka gak percaya." Begitu jawabannya, sengaja berbohong agar Eric tidak ikutan cemas seperti dirinya.

"Loh, gak bisa begitu!" Seru Eric keras. Alhasil beberapa penumpang yang tidak tidur menoleh, menatap mereka dengan kesal, merasa terganggu.

"Dimohon untuk tidak berisik, itu bisa menganggu penumpang yang lain," tegur salah satu pramugara seraya menghampiri mereka.

"Loh, Hyunjae?"

"Eh, Juyeon? Wah, udah lama gak ketemu ya."

Tidak disangka, pramugara bernama Hyunjae yang dimaksud Kevin sebelumnya ternyata adalah teman lamanya. Astaga, sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan teman baiknya itu.

"Wih, keren banget lo pake jas begitu," puji Hyunjae terkagum-kagum melihat Juyeon yang tampak gagah dengan jas hitamnya itu.

Juyeon yang dipuji jadi malu. "Biasa aja kali, lo juga keren pake seragam pramugara begitu. Anw, enak ya keliling dunia?"

Hyunjae terkekeh. "Enak sih iya, tapi capek banget. Mana gak boleh gak senyum demi penumpang, sampe keram banget nih bibir," curhatnya.

Eric yang mendadak jadi nyamuk disana mengernyitkan kening. "Kalian temenan? Kok sama-sama keren, sih?"

Mendengar itu, Hyunjae terkekeh lagi. "Lo juga keren loh, gaya berpakaian lo kayak mau pergi clubing," celetuknya bercanda.

Sontak saja wajah Eric memerah. Dia malu, sungguh.

"Masih kecil berani ke club, ya."

"Kata siapa, cuma liat cewek doang kok. Eh enggak!"

Eric mengibas-ngibaskan tangannya panik. Aduh, dia keceplosan. Sekarang dia merutuki dirinya dalam hati, hadeh.

"Oh ya, kata Younghoon ada masalah serius. Apa yang bisa gue bantu?" Tanya Hyunjae berubah serius, tentu saja sambil berbisik agar penumpang lain tidak mendengar.

Juyeon mencondongkan badan sedikit ke depan, mendekat ke Hyunjae. "Gue boleh minta tolong awasin semua penumpang disini, gak?"

"Gila lo, penumpang disini berjumlah 145 orang, gue mana bisa awasin mereka sendirian. Kalaupun bareng Younghoon, kita berdua juga gak bakal bisa teliti."

Juyeon menyunggingkan senyum miringnya. "Tenang aja, gue bakal bantu kalian. Jangan khawatir."

















































"Pst, main tebak-tebakan, yuk."

"Tapi jangan berisik, nanti dimarahin sama pramugara tinggi yang lagi pegang hp tuh."

"Oke! Sunwoo, ayo mulai."

Pemuda berkulit agak gelap alias eksotis bernama lengkap Kim Sunwoo itu berdeham pelan sambil berpikir keras.

Kedua temannya yang bernama Chanhee dan Changmin menunggunya memberikan pertanyaan.

"Nih, kambing, kambing apa yang belum bisa dilihat?"

Chanhee mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk. Lalu dia segera menjawab, "kambing yang masih ada di dalam perut, bener gak?"

"Teng! Jawaban lo salah, lo gak mau coba jawab gitu, Kak Changmin?"

Changmin menggelengkan kepalanya. "Gak ah, mending ikut Hyunjoon nonton bola."

"Emang jawabannya apa?" Tanya Chanhee penasaran.

Sunwoo menaik-turunkan alisnya. "Kambing soon," jawabnya.

Setelah itu, Sunwoo langsung mendapat geplakan keras di kepalanya. Siapa lagi kalau bukan Changhee pelakunya.

"Aduh, salah gue apa sih!" Seru Sunwoo kesal dan tak terima.

"Pertanyaan lo udah pernah dipake sama Hyunjoon, ayo lagi!"

"Sst, berisik ah," sinis Hyunjoon dengan lirikan tajamnya, dia sedang asik menonton pertandingan sepak bola tim kesayangannya dan dia merasa terganggu.

"Lirikan matamu menarik hati, oh senyumanmu manis sekali."

Malah nyanyi si Sunwoo.

"Eh, tiga orang itu lagi ngapain, ya?" Tanya Sunwoo, membuat ketiga temannya itu menoleh ke arah yang ditunjuk.

Ah, rupanya mereka memperhatikan Juyeon, Younghoon, dan Hyunjae.

"Mereka keliatan serius dan buru-buru, apalagi yang pake jas hitam itu," lanjur Sunwoo. "Gue curiga, kayaknya ada sesuatu yang terjadi, deh."

Chanhee mendelik. "Heh, jangan asal ngomong gitu ah. Kebanyakan omongan lo jadi kenyataan, gue takut tau."

"Ck, selagi lo gak mikirin yang aneh-aneh gak bakal terjadi apa-apa. Gue mau kesana, gue penasaran."

"Ehh, gak sopan itu namanya. Mending jangan deh," cegah Changmin sambil menarik tangan Sunwoo untuk kembali duduk.

"Sebentar doang, sekalian mau ke toilet."

Sunwoo melepas pegangan Changmin di lengannya. Dia berjalan kesana, berpura-pura hanya ingin ke toilet dan lewat saja.

Sekilas dia melihat ketiga orang itu sedang menatap layar yang menunjukkan rekaman para penumpang. Ah, mereka lagi melihat rekaman cctv.

Bruk!

"Eh maaf!"

Sunwoo berjengit kaget karena tak sengaja menabrak seseorang yang baru saja keluar dari toilet.

"Gak apa-apa," balas orang yang ia tabrak. "Hati-hati."

Orang itu melengos pergi begitu saja. Sunwoo merasa aneh, untuk apa orang itu mengucapkan hati-hati kepadanya?

"Ck, dasar orang aneh," decaknya sebelum masuk ke dalam toilet.






















































You make me feel special
sesangi amuri nal jujeoanjhyeodo
apeugo apeun maldeuri nal jjilleodo
nega isseo nan dasi useo
That's what you do

Younghoon dan Hyunjae sontak menoleh ke Juyeon dengan tatapan kaget. Juyeon pun tidak kalah kaget dan buru-buru merogoh saku celananya.

Ponsel ia nyalakan, lalu ia matikan alarmnya. Lalu, ia menoleh kaku ke arah dua pramugara yang menatapnya datar.

"Ehe, maaf ya," kata Juyeon sambil mengusap tengkuk lehernya.

"Again I Feel Special!" Hyunjae mulai bernyanyi melanjuti lirik yang sempat terpotong itu.

"Ternyata kita bertiga sama," timpal Younghoon sambil menepuk-nepuk pundak Juyeon.

Ah, ternyata mereka berdua menyukai grup yang sama. Juyeon jadi lega, setidaknya dia tidak kelepasan untuk bernyanyi atau menari.

"By the way, kenapa lo pasang alarm jam segini?"

Juyeon yang awalnya tersenyum langsung terbelalak kaget. Seketika perkataan si pelaku di sms tadi muncul di benaknya.

Alarm 20 menit sudah berbunyi.

"Itu alarm-"

"AAAA!"

Ketiganya tersentak mendengar teriakan dari suatu tempat. Mereka berlari keluar dari sana untuk memeriksa apa yang terjadi.

Rupanya, tak hanya mereka yang penasaran. Beberapa penumpang terbangun dan memfokuskan pandangan ke depan.

Ke arah toilet.

Reveal | The Boyz ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang