Juyeon, Younghoon, Jacob, dan Sunwoo berjalan beriringan melewati para penumpang. Loh, Sunwoo kok ikut?
Iya, dia bosan berada di toilet terus. Tak peduli akan pakaiannya yang kotor akibat darah itu, dia tetap memilih untuk ikut mencari siapa pelaku yang sebenarnya.
"Nah, itu mereka!"
"Tolong jelaskan apa yang sedang terjadi disini?"
"Apa benar ada yang meninggal?"
"Kalian sedang merencanakan sesuatu, ya?!"
Pertanyaan dan tuduhan mulai terdengar. Mereka berempat saling melempar pandang, memilih tak peduli dan pergi untuk memeriksa cctv.
Beruntung ada Hyunjae dan pramugara serta pramugari lain yang dengan cepat bertindak agar mereka diberi jalan untuk lewat.
"Tolong lingkarin siapa aja yang main hp, kalo perlu tulis namanya," suruh Juyeon seraya menyodorkan spidol.
"Kita gak bakal bisa temuin pelakunya, banyak yang main hp disini," balas Jacob. "Satu-satunya cara adalah kita kita harus geledah satu-persatu dan periksa isi hp mereka."
"Tapi gak ada salahnya kan periksa cctv dulu?" Tanya Juyeon, lalu menghela nafas. "Gue ke toilet dulu, gue mau cuci muka."
Tanpa menunggu balasan dari ketiganya, Juyeon melangkah pergi menuju toilet, lebih tepatnya toilet belakang, tempat dimana koper tersebut berada.
Dia agak risih dengan orang-orang yang terus bertanya padanya seolah-olah mereka adalah wartawan. Dan untuk yang kedua kalinya, Hyunjae membantunya lepas dari mereka semua.
"Hhh, kenapa hidup gue sesulit ini?" Keluhnya begitu tiba di toilet.
Dia menutup toilet duduk yang ada, lalu duduk disana. Dia menatap pantulan dirinya di wastafel, dia terlihat cukup kacau dan berantakan.
Rambutnya acak-acakan, jasnya kusut dan kancingnya hampir terlepas, seperti habis diterjang badai.
Tangannya mengeluarkan benda-benda yang sejak awal ada di kantung jas bagian dalamnya.
Sebuah pisau lipat, pistol, sapu tangan, dan juga lencana polisi.
Matanya memandang lurus keempat benda itu dengan sendu. Apakah ia akan gagal lagi?
Kini, ia beralih pada koper di sudut toilet itu. Tangannya bergerak mengambilnya, lalu membukanya untuk melihat lagi isinya.
Narkoba dalam bentuk bubuk itu cukup banyak, pantas saja kopernya terasa berat.
"Harus gue apain ya?" Gumamnya seraya mengusap bubuk narkoba tersebut.
Eh? Tunggu sebentar?
Juyeon mengernyitkan kening, dia kembali mengusapnya, dan rasanya dia menyentuh benda yang keras. Refleks tangannya bergerak menyingkirkan bubuk narkoba tersebut ke pinggir untuk melihat apakah ada benda lain di dalamnya.
Dan ternyata benar, dia menemukan benda yang sama sekali tak diduga olehnya.
Ada bom di dalamnya! Bom tersebut menyala dan waktunya berjalan.
Juyeon mengumpat, dia terlambat menyadari. Karena waktunya menunjukkan kalau tersisa 40 menit lagi, lalu bom akan meledak.
"Younghoon, Sunwoo, Jacob, ada b-"
Perkataan Juyeon terputus, semua orang menatapnya, menatapnya marah bercampur tak percaya. Dia bingung, apa yang telah terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Reveal | The Boyz ✓
Mystery / Thriller❝Ayo mengungkap siapa pelaku yang sebenarnya.❞