Rentetan suara peluru dan teriakan Alfa memperingati Zalva menggelegar. Zalva tampak fokus dengan sesekali berbalik mengisi peluru. Begitu juga dengan yang dilakukan Alfa. Kakak beradik ini tampak sangat menikmati perburuan zombie mereka. Walaupun sudah beberapa kali terkena serangan para zombie yang lapar.
Jangan kaget. Mereka hanya sedang bermain game melawan zombie di pusat permainan dalam mall. Beberapa kali menjadi pusat perhatian karena terlalu bersemangat. Mungkin orang-orang sedang iri sekarang karena mereka pikir Zalva dan Alfa adalah couple goals.
"Bosen, ah, Fa! Beliin gue es krim yuk!" ajak Zalva setelah meletakkan kembali senapan pada tempatnya.
"Boleh. Let's go!" Alfa merangkul pundak adiknya sambil menariknya berjalan sehingga Zalva sedikit terhuyung mengikuti Alfa.
"Fa, gue mau yang chocomint, ya!" Alfa hanya mengangguk lalu memesankan satu cup es krim pesanan Zalva dan satu cup es krim vanilla untuknya sendiri.
"Habis ini mau ngapain lagi?" Tanya Alfa sambil menunggu es krim pesanannya.
"Terserah lo aja, kan gue nemenin lo," Alfa berpikir sejenak, lalu menggeleng.
"Gue nggak tau mau ngapain. Lo aja," Zalva tersenyum masam. Pasti gini, manusia tanpa tujuan.
"Yaudah habis ini ke foodmart, ya, Fa. Gue pengen masak sundubujjigae," Alfa mengangguk menyetujui sambil menerima es krim pesanan mereka.
Setelah duduk-duduk sejenak sambil menghabiskan es krim, Zalva dan Alfa segera menuju lantai bawah mall untuk berbelanja sedikit. Zalva berjalan disamping Alfa yang mendorong troli. Mereka sibuk mengambil bahan-bahan untuk membuat sundubujjigae. Dari tofu, jamur, sawi, hingga ikan teri.
Zalva ini pecinta K-pop kelas berat. Dari idol, drama, budaya, hingga makanannya dia suka. Salah satu yang Zalva paling suka adalah kimchi. Rasa pedas gurih sedikit masam pada sawi dan kubis ini adalah kesukaan Zalva. Untungnya di Indonesia sudah mudah mendapat bumbu-bumbu ala Korea. Kalau tidak ada di supermarket, tinggal pesan online saja.
Saat Zalva sibuk melihat beberapa jenis keju di etalase sambil mengingat bahan apa lagi yang masih kurang, tak sengaja Zalva menyenggol seseorang disebelahnya. Cowok itu sedang mengambil beberapa botol yogurt. Karena tersenggol Zalva, botol-botol yogurt yang dipegangnya jatuh.
"Aduh, maaf, ya. Saya tidak sengaja," ujar Zalva sambil membantu cowok tersebut mengambil botol-botol yogurt yang jatuh.
"Iya, nggak masalah," jawabnya.
"Kenapa Zal?" Tanya Alfa yang baru saja kembali dari menimbang alpukat.
"Ini nggak sengaja nabrak masnya. Maaf, Mas," Zalva membantu meletakkan yogurt di keranjang cowok itu. Sedangkan cowok itu hanya mengangguk mengiyakan ucapan Zalva.
"Hati-hati dong, Zal! Maafin adik saya, ya, Mas. Kadang emang suka cero-" ucapan Alfa terputus setelah memperhatikan orang yang masih membenarkan letak yogurt di keranjangnya. "Ditto!" serunya tiba-tiba.
Cowok yang dipanggil Ditto tadi langsung mendongak menatap Alfa, "Bang Alfa!" sepertinya mereka memang saling kenal.
"Ealah ternyata Ditto. Nggak usah dibantuin, Zal! Biarin aja dia, mah," dari nada bicaranya, Alfa hanya bercanda kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZHALAVA
Teen FictionZalva benci diikuti seperti ini. Namun Alfa, kakaknya, sangat ingin menjaga Zalva selama di SMA. Sayangnya Alfa baru saja lulus saat Zalva masuk SMA. Akhirnya Alfa memberikan perintah kepada adik kelasnya, Ditto, untuk menjaga Zalva selama di sekola...