22 ♍ Ulang tahun Farhan ️♍️

85 18 5
                                    

Minggu, 22 September 2019

Pagi ini Zidan tengah duduk di kursi taman belakang rumah sambil memainkan ponselnya. Dia berniat untuk mengajak Bulan jalan-jalan, tetapi dia masih ragu untuk melakukannya. Zidan terus memikirkan perkataannya waktu membentak Bulan di hari ulang tahun gadis itu.

Flashback

Jadi ... jadi hari ini adalah hari ulang tahun kamu?" Bulan dan Farhan hanya diam tidak menjawab pertanyaan dari Zidan. "Kenapa waktu itu ... kamu bilang kalau kamu lupa tanggal lahir kamu? Tapi kenapa dia bisa tahu?" tanya Zidan dengan nada tinggi.

"Maaf, waktu itu aku ...."

"Mungkin gue yang terlalu kegeeran! Gue kira saat lo kasih novel ke gue itu karena lo suka sama gue." Zidan kemudian keluar dan langsung menaiki motornya.

"Zidan, aku bisa jelasin," ucap Bulan yang mengejarnya. Namun sayang Zidan sudah menyalakan motornya dan langsung pergi.
•••

"Kenapa waktu itu aku membentak dan meninggalkannya? Seharusnya gue bisa tahan dan ngucapin selamat juga ke Bulan. Bulan pasti malah benci sama gue sekarang. Apa yang harus gue lakuin, astaga," ucap Zidan pada dirinya sendiri.

Ibunya yang melihat Zidan berbicara sendiri langsung menghampirinya.

"Kamu kenapa? Lagi ada masalah?"

Zidan menoleh melihat Ibunya yang ikut duduk. "Ah, tidak, Mah."

"Sepertinya masalah cewek, ya." Hilma tertawa pelan. "Nggak papa, cerita aja sama Mamah."

Zidan terdiam sejenak. "Aku udah salah, Mah. Aku udah ngebentak dan nggak mau dengerin penjelasan dia di hari ulang tahunnya. Aku bahkan nggak ngasih kado dan ucapan selamat. Padahal waktu aku ulang tahun dia ngasih kado."

"Kamu udah minta maaf?"

"Belum, Mah. Hari ini aku mau ngajak jalan dan meminta maaf sama dia, tapi aku takut dia marah dan masih membenci aku."

"Nggak masalah, yang penting kamu udah minta maaf sama dia, pasti akan terasa lebih lega. Gih, pergi."

"Hm ... iye deh, Mah. Makasih atas pencerahannya."

Hilma tertawa. "Iya."

Sebelum pergi, Zidan mencoba untuk menghubungi Bulan terlebih dahulu.

"Sialan! Hpnya nggak aktif. Langsung ke rumahnya aja lah." Zidan bergegas mengambil kunci motor dan sebuah kado yang sudah dia persiapkan dari semalam di kamarnya, lalu segera pergi ke rumah Bulan.

Saat sampai di rumah Bulan, ternyata Bulan ada di teras sedang memakai sepatu.

"Bulan," panggil Zidan. Bulan menoleh dan langsung menghampirinya.

"Zidan, ada apa ya?"

Melihat penampilan Bulan yang membawa tas selempang serta memakai sepatu, Zidan berpikir kalau Bulan akan pergi.

"Kamu ... mau ke mana?" Bukannya menjawab pertanyaan Bulan, Zidan malah bertanya balik.

"Aku mau pergi ke rumah teman. Kamu ada apa tiba-tiba datang ke rumah aku?"

"Aku ... aku mau minta maaf sama kamu," lirih Zidan.

"Minta maaf? Minta maaf soal apa?"

"Karena waktu itu aku udah ngebentak dan ninggalin kamu gitu aja. Sekali lagi maaf."

VIRGO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang