Pagi yang cerah di tahun 2020, Gery Siswa kelas XII SMA Negeri Jakarta hendak pergi study tour bersama teman - temannya ke sebuah desa dimana tempat berdirinya sebuah sisa bangunan keraton kerajaan yang berjaya di Abad ke 17. Di hari yang cerah itu, Gery bangun kesiangan.
Terdengar bunyi suara alarm yang begitu keras, namun Gery tidak perduli. Suara alarm itu terus saja berbunyi dan ia mulai merasa terganggu oleh bunyi suara alarm itu. Bukannya bangun, tetapi ia malah menggebuk hp nya dengan bantal guling.
"Aduhh Jam berapa sih ini, berisik". Gerutu Gery yang masih ngantuk itu.
Lagi - lagi alarm itu berbunyi untuk kesekian kalinya, dan Gery menutup telinga nya dengan bantal lalu melanjutkan kembali tidurnya. Sampai akhirnya alarm itupun berhenti berbunyi dengan sendirinya. Sang assistant rumah tangga yang merawat Gery yaitu Sumi atau yang lebih sering dipanggil Mbo Sum ini bergegas membangunkan Gery. Mbo Sum mengetuk pintu kamar Gery.
"Tok,,tok,,tok,,"
"Mas Gery,, bangun mas,,"
"Mas Gery,, wis jam pitu iki..mas..mas.." (sudah jam 7 ini..mas..mas).Sontak Gery pun terkejut mendengar ucapan Mbo Sum yang mengatakan bahwa saat ini sudah pukul 7 pagi karena ia harus tiba di sekolah pukul 8 pagi. Ia langsung terbangun dan membuka matanya lebar - lebar. Kemudian ia melihat ke arah jam dinding, jam itu menunjukan pukul 7 pagi.
"APAA?? jam tujuhh". Teriak Gery.
"Gile bisa telat nih.. cabs,,"Gery langsung bergegas lompat dari kasurnya dan kemudian ia berlari ke kamar mandi, Mbo Sum yang melihatnya keluar dari kamar hanya bisa geleng - geleng kepala.
Di kamar mandi, Gery langsung gosok gigi dan cuci muka, bahkan ia tidak sempat mandi. Setelah itu ia mengambil handuknya lalu keluar kamar mandi dengan cepat. Kemudian Gery bersigap memakai seragam sekolahnya di kamar. Sementara itu Mbo Sum menyiapkan makanan. Tidak lama kemudian Gery keluar kamarnya.
"Sarapan dulu mas".
"Engga deh mbo makasih, udah telat nih.." Jawab Gery.
"Yowes,, nih ta bungkus yo, makan di bis yo mas".
"Gak usah lah mbo"
"Ealah,, ini aku masak enak loh"
"Okelah kalau begitu, cepet ya mbo". Ucap Gery dengan wajah khawatir karena waktu sudah pukul 7.30 pagi.Mbo Sum dengan cepat membungkuskan makanan untuk Gery, kemudian Gery pun mengambilnya dan memasukannya ke dalam ranselnya. Lalu ia langsung pergi meninggalkan rumah dengan menaiki ojek online. Disepanjang perjalanan ia dibuat kesal oleh bang ojek online, karena ojek itu jalannya lama sekali. Gery meminta Bang Ojol untuk ngebut, tapi motor bang ojol bermasalah sehingga tidak bisa ngebut.
"Bang cepetan dong bang, udah telat nih". Gery sambil menepuk - nepuk pundak bang ojek dengan pelan.
"Iya mas, ini udah ngebut kok mas". Kata bang ojek.
"Aduh ngebut apaan kaya gini?". Gery terlihat sangat kesal.
"Duh maaf mas, motor saya ga bisa ngebut kekencengan, soalnya belom di service".
"Hah,, ini sih bisa telat saya". Kata Gery.
"Maaf ya mas, jangan kasi saya bintang 1 ya". Pinta bang ojek.
"Gak lah, makanya buruan! Haduhh,,, amsyong deh".Sesampainya di sekolah, Gery turun dari ojek online, kemudian ia lari ke Pintu Gerbang, Ia mengamati sekeliling sekolah nampak sepi, tidak terlihat seorang siswa pun berada di sekolah. Gery terlihat kebingungan, kemudian ia bertanya kepada Pak Satpam di Sekolah, lalu Pak satpam mengatakan bahwa bis pariwisata yang akan mengantar Study Tour ke Keraton sudah berangkat.
"Pak kok sepi ya?". Tanya Gery.
"Wah barusan banget udah berangkat". Jawab Pak Satpam.
"Apaa?" Gery lemas.Pak Satpam mengajak Gery ke dekat gerbang sekolah dan menunjukan Bis nya.
"Nah itu Bis nya". Teriak Pak Satpam.
"Oh my God".Tanpa menjawab Pak Satpam, Gery langsung mengejar Bis nya. Ia berlari sekuat tenaga dengan keringat yang bercucuran di wajahnya, seketika ia pun mengelap keringatnya. "Pak,, berhenti pak,, tunggu!!". Tidak ada yang menghiraukan Gery meskipun Bis masih jalan pelan - pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Funny Ghost
FantasyMengisahkan tentang seorang pelajar SMA yang indigo bernama Gery, berawal ketika Gery dan teman - teman sekolahnya pergi study tour ke sebuah bangunan bekas keraton pada abad ke 17. Disana Gery bertemu dengan arwah Tjokro Adi Kusumo, seorang mahapat...