Bag 10 : Penyatuan Cinta Tjokro dan Michelle

119 51 1
                                    

Pagi hari Gery masih terlelap, sementara Tjokro sudah bersiap untuk lari pagi. Dan ia pun membangunkan Gery. "Lalalalalaaa". Tjokro bernyanyi sambil ngaca dan menyisir rambut.. "Ger.. bangun Ger". Gery tidak mau bangun karena ia masih mengantuk, ia menutup kupingnya dengan bantal. Melihat Gery yang tidak mau bangun Tjokro pun memiliki ide untuk mengklitiki Gery, Gery pun akhirnya bangun karena tidak sanggup menahan tawa akibat dikelitiki oleh Tjokro. Kemudian Gery bersiap - siap untuk lari pagi, sementara Tjokro menunggu Gery di depan pintu rumah. Setelah Gery siap mereka pun pergi berangkat untuk lari pagi.

"Eh mau kemana ini?" Tanya Gery.
"Ke apartemen sebelah, cari lift.." Jawab Tjokro.

Gery dan Tjokro datang ke apartemen milik ayah nya Gery.

"Selamat datang Pak Tjokro, ada yang bisa saya bantu?" Tanya satpam lobby.
"Ahh ndaa,, Cuma mau ketemu teman di lantai 9" jawab Tjokro
"Oh mari silahkan pak"

"Tuki dasar" bisik Gery.
"paan tuh?" tanya Tjokro memelankan suara.
"Tuki.. Tukang kibul" jawab Gery.
"kurang ajar sampeyan" Sambil memukul dahi Gery.

Gery cekikikan dan tidak bisa berhenti menertawakan Tjokro. Karyawan apartemen itu mempersilahkan Tjokro dan Gery untuk menaiki lift. Kemudian mereka masuk kedalam lift itu. Lalu Tjokro menekan tombol lift nya, hingga sampailah di lantai 9.. ia pun keluar lift di Apartemen dekat taman. Sesaat Gery teringat ketika ia pergi ke Malaysia yang juga menggunakan lift itu.

Gery dan Tjokro keluar dari apartemen, ia berjalan menuju taman dan tak sengaja melihat Michelle. Matanya langsung tertuju pada Michelle. Ia berjalan sangat cepat hingga Gery tak sanggup mengejarnya. Ketika hampir dekat, tiba - tiba Tjokro menghentikan langkah kakinya. Kemudian ia mengingat kembali ketika abad 17 saat ia bertemu dengan Diana van de rulls.

Pada waktu itu Tjokro berjalan di Pasar, lalu ia melihat Diana. Kemudian ia membeli bunga dan berjalan ke arah Diana. Diana menoleh ke arah Tjokro, yang kemudian menyambut Tjokro dengan senyuman. Setelah tepat di depan Diana, Tjokro langsung memberikan Bunga itu kepada Diana.

"Beautiful flowers for a beautiful girl". Tjokro berkata sambil memberikan bunga.
"Ah,, Gusti Pati.. Terima kasih". Sambut Diana sambil mencium aroma harum dari bunga itu.

Kemudian Tjokro mengajak Diana untuk berjalan - jalan dengannya. Diana dan Tjokro berjalan melewati pasar, dan pergi mengelilingi pasar untuk mencoba beberapa makanan tradisional. Selagi mereka mencicipi makanan, terdengar bunyi ketukan kaki kuda Jendral Stephen.

"Diana, Where are you?" Teriak Jendral Stephen.
"Here, I am on my way" Jawab Diana.
"Take care". Tjokro berkata pada Diana.
"I hope to see you again"
"I hope so"

Diana pergi Bersama Jendral Stephen.. Dan itu adalah terakhir kalinya Tjokro berjalan - jalan dengan Diana sebelum ia mati ditembak oleh Jendral Stephen.

---

Rupanya Tjokro terdiam dan terus melamun mengingat kejadian itu, lalu Gery mengambil tangannya dan menyelipkan bunga mawar.

"Opo iki?" Tjokro sambil mengambil bunga pemberian Gery.
"Ayo cepat,, nanti kalo ada kak Alex keduluan loh".

Tjokro berjalan ke arah Michelle persis seperti waktu ia berjalan ke arah Diana,, Michelle pun menyadarinya lalu tersenyum. Nampak Tjokro terbayang - bayang saat ia melihat senyum Diana di abad 17, rasanya senyum itu sangat mirip. Mereka terlihat Bahagia, Gery pun tersenyum dari jauh melihat kebahagiaan mereka.

Tjokro mengajak Michelle untuk pergi jalan - jalan mengitari taman. Kemudian mereka menuju tukang jajan pinggir taman. Sementara Gery ditinggal sendirian. Tapi tak disangka ia bertemu dengan Miki, Saskia dan Shelly.

Funny GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang