Teddy Wijaya duduk termenung di ruang kerja nya. Ia mengingat waktu ia menikahi Sandra yang tidak lain adalah Ibu nya Gery tanpa cinta, ia tidak pernah memberi kasih sayang pada Sandra, bahkan ketika Sandra sedang melahirkan Gery, Teddy tidak ada disamping Sandra untuk menemaninya. Teddy dan Sandra menikah hanya demi sebuah pencitraan agar mereka semakin terlihat sebagai orang yang sukses. Teddy membutuhkan istri agar ia lebih disegani sebagai pengusaha sukses, Sandra dapat menaikan pamor Teddy karena Sandra yang juga pengusaha muda cantik dan terkenal. Sandra pun begitu, ia sepakat menikah dengan Teddy untuk menaikan pamornya karena Teddy adalah pengusaha terkaya nomor 2 di Indonesia. Mereka sepakat untuk memiliki anak dengan proses bayi tabung setelah menikah.
Beberapa bulan setelah mereka membuat kesepakatan, Teddy dan Sandra melangsungkan pernikahan, dan setelahnya ia mengikuti program bayi tabung. Sampai akhirnya bayi itu lahir, sandra berjuang sendirian tanpa didampingi suaminya Teddy Wijaya. Pada saat Sandra melahirkan, Teddy malah asyik party - party bersama DJ Sexy..
Pada saat Gery tumbuh kembang, Teddy dan Sandra tidak pernah mengurusinya. Mereka menitipkan anaknya kepada Asisten Rumah tangga mereka yaitu Mbo Sumi. Pernah waktu itu Gery dan Sandra diajak konfrensi pers pada saat pembukaan bisnis baru Teddy Wijaya, tapi rupanya itu sudah 13 tahun yang lalu.
---
Di tempat lain Sandra pun merasakan hal yang sama. Ia mengambil gelas dan meneguk air dalam gelas itu, sambil menatap jendela dari lantai 8 apartemennya di Amerika Serikat ia teringat bahwa ia tidak pernah mendampingi Teddy kemana pun, ia sibuk dengan dirinya sendiri, bahkan ia lupa jika ia memiliki anak yang seharusnya ia jaga dan ia lihat perkembangannya.
Terakhir kali bertemu Gery saat 2 tahun yang lalu, Sandra pun mulai mengenang nya. Saat itu sandra membuatkan gelang untuk Gery sebagai penanda bahwa Gery adalah anaknya. Hari itu adalah terakhir kali Sandra pulang ke Indonesia dan mengunjungi Gery. Rupanya Sandra telah sakit hati pada Teddy yang diam - diam selingkuh dengan penyanyi dangdut yang usianya lebih muda 10th darinya. Gery yang polos tidak tahu apa - apa mengenai kehidupan rumah tangga ayah dan ibunya.
Saat itu Sandra keluar rumah dengan hati yang mendung, mata nya menahan tangis, karena ia tau suaminya sudah cukup lama berselingkuh dengan penyanyi dangdut itu. Mungkin karena Sandra tidak pernah memberikan kasih sayangnya pada suaminya sehingga suaminya berselingkuh.
---
Setelah mengingat semua itu, Sandra meneteskan air matanya, ia ingin menenangkan hatinya, kemudian ia menyalakan TV dan melihat berita tentang Gery. Ia sangat bangga melihat kesuksesan putra nya. Dalam wawancara Gery dengan wartawan asing, Gery memperlihatkan gelang buatan Sandra yang ia yakini sebagai jimat doa ibu. Sandra pun tersenyum bangga. Sandra mematikan TV nya, dan kemudian meneteskan air mata.
Sandra mencari nomor hp Gery di kontak hp nya namun ternyata dia tidak menyimpannya. Sandra mencari pesan terakhir dari Gery dan ketemu. Sandra langsung menelpon Gery
"Hah mami aku nih,, ngapain nelpon,, tumben banget". Kata Gery sambil liatin hp.
"Angkat Ger,, mau ucapin selamat kali". Tjokro menasihati.
"Ujan gledek.." jawab Gerytiba - tiba turun hujan dan petir
"tuh kan, hujan ger". Tjokro sambil menunjuk petir.
"okelah aku angkat".Kemudian terjadilah perbincangan antara Gery dan Ibunya. Ibu nya Gery yaitu Sandra mengucapkan selamat atas keberhasilannya dan berterima kasih pada Gery yang telah menjadikan gelang buatannya sebagai jimat keberuntungan. Setelah selesai berbincang - bincang Gery pun menutup telepon nya. Kemudian Gery dan Tjokro tidur dan beristirahat.
Keesokan nya Gery pulang ke Jakarta, dan ternyata dia sudah di jemput di bandara oleh ayahnya Teddy Wijaya. Teddy Wijaya berdiri bersama dengan kerumunan wartawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Funny Ghost
FantasyMengisahkan tentang seorang pelajar SMA yang indigo bernama Gery, berawal ketika Gery dan teman - teman sekolahnya pergi study tour ke sebuah bangunan bekas keraton pada abad ke 17. Disana Gery bertemu dengan arwah Tjokro Adi Kusumo, seorang mahapat...