Bag 15 : Pulang-TAMAT

207 46 2
                                    

Kini Tjokro telah menghapus sumpahnya, ia telah menghilangkan segala dendam yang sebelumnya ia terus pupuk hingga ia tidak bisa mati dengan tenang. Tapi sebenarnya Tjokro masih sangat menyayangi Michelle. Sesekali ia mengamati Michelle dari jauh tanpa sepengetahuan Michelle. Rupanya Michelle juga telah melupakan Tjokro, Michelle sudah belajar untuk mencintai Alex, seperti yang di perintahkan Tjokro saat menghipnotisnya.

Saat itu Gery telah dinyatakan lulus dari sekolahnya. Semua wali murid diundang ke acara perpisahan siswa - siswi sekolahnya. Gery mengajak Tjokro untuk membeli baju yang akan mereka pakai di acara perpisahan sekolah. Namun tak sengaja mereka bertemu Michelle dan Alex di Mall. Michelle terlihat sangat bahagia. Ia terlihat sedang tertawa bahagia bersama Alex sambil makan ice cream. Tjokro berhenti sejenak, lalu Gery menuntunnya. Alex pun menyadari kehadiran Tjokro. Ia datang menyapa Tjokro dan Gery.

"Loh kalian disini juga?" Tanya Alex.
"Nganu, si Gery minta antar beli baju buat kelulusan". Jawab Tjokro.
"Ah.. Kamu udah lulus ya, selamat ya Gery". Michelle sambil mengajak Gery bersalaman.
"Makasih kak".
"Oh Yaudah, kita duluan ya". Tjokro langsung menarik tangan Gery dan pergi meninggalkan Alex dan Michelle.

Sebenarnya Alex tidak tega melihat Tjokro yang sepertinya merindukan Michelle. Alex bertanya pada Michelle apakah dia tidak merindukan Tjokro, namun sepertinya nama Tjokro sudah benar - benar hilang dari hati Michelle. Bahkan ia sudah lupa jika ia pernah menjadi kekasih Tjokro. Alex tidak merasa bingung dengan keadaan Michelle, karena sebenarnya ia sempat memergoki saat Tjokro menghipnotis Michelle. Saat itu Alex hendak berkunjung ke Rumah Michelle, tetapi di depan pintu rumah ia melihat Michelle sedang bersama Tjokro. Akhirnya Alex hanya diam di mobil. Setelah Tjokro pergi, Alex menemui Michelle, dan sejak saat itu Michelle telah melupakan Tjokro.

Tibalah di acara perpisahan sekolah. Gery dan Miki di daulat sebagai alumni yang berprestasi karena telah mengharumkan nama bangsa di Olimpiade Pelajar beberapa bulan lalu. Teddy dan Sandra yang merupakan orang tua Gery pun turut hadir dan menyaksikan penghargaan itu. Mereka sangat bangga dan berterima kasih pada Tjokro yang selama ini menemani Gery. Teddy dan Sandra masih menganggap Tjokro adalah adik kandung Teddy, padahal adik kandung Teddy telah lama meninggal dunia.

Bulan demi bulan terus berlalu begitu saja. Waktu Tjokro untuk hidup di dunia ini tersisa 1 bulan lagi. Saat itu ia menyiapkan pesta ulang tahun untuk Gery. Ia bersama Miki, Saskia dan Shelly menyulap taman belakang rumahnya menjadi pohon balon. Tentu orang tua Gery pun ikut hadir membantu persiapannya. Hari sudah malam, pesta ulang tahun pun dimulai. Gery sangat bahagia. Sebelum meniup lilin, ia mengucapkan harapannya di dalam hati.

"Semoga suatu hari nanti aku bisa tinggal bersama Mahapati Tjokro dan Prabu Jayasakti di Nirwana".

Tjokro dapat mendengar harapan Gery. Ia hanya tersenyum. Anton Wu, Alex dan Michelle turut hadir dalam acara ulang tahun Gery. Pada kesempatan itu mereka memberikan undangan pernikahan untuk keluarga Teddy Wijaya. Awalnya Teddy terkejut, karena sepengetahuan dia Michelle adalah kekasih Tjokro.

"Namanya juga jodoh, pacarannya dengan adikmu, eh nikahnya dengan anak saya". Anton berkata sambil tertawa.
"Iya juga yah, jodoh tidak ada yang tau". Balas Teddy.

Akan tetapi, baik Tjokro maupun Alex dan Michelle, mereka hanya tersenyum. Sesekali Michelle mencuri - curi padang ke arah Tjokro. Ia benar - benar tidak ingat jika dulu ia pernah menjadi kekasih Tjokro. Saat Tjokro mengetahui Michelle yang sedang mengamatinya, ia hanya menunduk.

Waktu terus bergulir, saat ini waktu Tjokro untuk hidup hanya tersisa 2 minggu lagi. Kemudian ia mendatangi ayahnya Gery untuk menyampaikan surat pengunduran dirinya di perusahaan. Awalnya Teddy memohon agar Tjokro tetap tinggal tetapi setelah mendengar penjelasan Tjokro yang mengatakan bahwa ia sedang sakit dan ingin ke luar negri untuk berobat, Teddy pun akhirnya mengabulkan permintaan pengunduran dirinya. Hari itu Tjokro berpamitan dengan seluruh karyawan perusahaan perkebunan di Bogor. Seluruh karyawan pun membuat pesta perpisahan untuk Tjokro. Tjokro sangat terharu. Dan mungkin sebenarnya ia masih ingin mengabdi pada perusahaan.

Funny GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang