"BANGSAT!"Teriak Sarawat saat melihat Tine terjatuh, orang yang mengendarai motor itu segera turun dari motornya dengan helm yang masih berada di kepalanya. Begitupun Sarawat yang langsung turun dari mobil masih lengkap dengan plester di dahinya, kaos oblong dan celana tidur.
"Sialan!" Sarawat langsung maju dan menarik kerah leher si pengendara motor. Fong berlari menuju kearah Tine yang lutut dan sikutnya berdarah efek jatoh.
Si pengendara motor mendorong Sarawat, lalu membuka helmnya. Sarawat semakin menatap nyalang si pengendara motor.
"Sialan, lo lagi, angry bird."
Mill melotot, dia dikata angry bird? wah jahanam.
"Gini caranya lo nyapa kakak kelas lo?"
"Gua ga sudi ngasih hormat gue ke orang yang nyentuh milik gue secara ga sopan"
Mill mendecih sebal, "milik lo? serius? emang diakuin?"
Sarawat semakin menatap nyalang Mill. Lalu kembali menarik kerah leher Mill.
"Wat, udah cukup!" Tine yang sudah berhasil berdiri dibantu Fong tentunya—menarik lengan Sarawat menjauh dari Mill.
"gue gapapa, udah.." Tine menenangkan Sarawat yang masih menatap sinis Mill. Mill menatap remeh Sarawat.
"Wat, mending cepetan balik ke univ nganter Tine, di obatin di UKS sana aja." Ucap Fong. Sarawat mengangguk lalu segera menarik tangan Tine masuk kedalam mobil.
Setelah itu Sarawat segera membawa mobilnya meninggalkan daerah Siam. Fong menatap kepergian mobil tersebut, lalu mendekati Mill yang masih berdiri disana.
"Phi, mending nyerah aja. Jauhin Tine."
Mill menatap sinis Fong yang berdiri santai didepannya dengan kedua tangannya berada di kantong celananya.
"Apa hak lu?"
Fong tertawa remeh, lalu menatap mata Mill. "Gue cuman gamau lo malu terus nangisin kekalahan lo aja Phi. Mending lo nyerah duluan aja."
Mill menatap nyalang Fong. "apa maksud lo—"
"Segede apapun perjuangan lo buat misahin mereka berdua, gabakal bisa Phi. Udah gue duluan." Fong berjalan santai memasuki mall Siam meninggalkan Mill yang berdiri di parkiran depan Siam.
"Sialan, liat aja nanti." Mill segera memakai helmnya dan menaiki motornya dan pergi meninggalkan daerah Siam.
"Wat, gue gapapa""nggak. Diem."
"Wat—BANGSAT"
Sarawat menekan luka di lutut Tine. Tine berteriak kencang. Sekarang keduanya sedang di UKS.
"Wat udah wat anjrit ampuun"
KAMU SEDANG MEMBACA
pereche ; brightwin [ ✓ ]
Romance❝ Udah gila, gue disuruh nikah sama artis universitas yang terkenal dinginnya? ❞ "dingin-dingin gini bisa ngebuat lo jadi 'hot' " "S-SARALEO!" Kisahnya Sarawat dan Tine yang tiba tiba aja dijodohin sama orangtuanya padahal saling ga kenal, masih kul...