20

13.5K 1.1K 140
                                    



"Iya nanti makanannya harus udah siap dari jam tiga pagi— terus kursi kursi gimana? sama dekorasi dekorasi yang lain?"

Tine menatap malas bundanya yang masih sibuk mengoceh dengan wedding organizer untuk acara pernikahan anak bungsunya yang akan digelar dua hari lagi.

Oh astaga, bisa gila anak kelinci ini.

Dia masih tidak menyangka dia akan melepas status single nya di usia yang masih muda.

Dan disini dia hanya duduk di sofa ruang keluarga memperhatikan bundanya berjalan kesana kemari sembari menghubungi WO.

Tine terkekeh, ini bundanya kayak mau nikah lagi aja, panik sendiri! wong ini anak bontotnya yang notabenenya mau nikah aja malah duduk santai kaki selonjoran.

"Permisi Tuan, ini ada titipan dari Tuan Sarawat,"

Tine membalikkan badannya dan mata beningnya menatap sebuah goodie bag yang ia yakini berisi kotak bekal. Ia kemudian menerimanya tanpa lupa mengucapkan terima kasih pada asisten rumah tangga nya.

Tangan mulusnya perlahan menarik keluar kotak bekal berwarna baby blue itu, diatasnya terdapat sticky notes dengan tulisan acak adut khas sang calon suami.

good morning, sunshine.
aku membawa bekal untukmu karna aku tau bunda lupa memberimu makan kan karena mengurus pernikahan kita? ya walaupun bukan aku yang masak tapi mami, aku ikut serta mengirimkan cintaku untukmu lewat bekal ini~ habiskan, hm?

aku merindukanmu, ingin cepat cepat bertemu ;(
love you! have a nice day bunny

- Ur future husband, Sarawat.

"Pfft—geli."

Pipi Tine otomatis memerah setelah membaca kalimat 'pernikahan kita'

Sejujurnya, dia sendiri masih bingung tentang perasaannya pada calon suami— Sarawat. Padahal lelaki itu kerap mengucapkan kata kata manis untuknya, seperti di sticky notes tadi. Namun tidak pernah dibalas bahkan ditanggapi oleh lelaki bergigi kelinci itu.

Bukannya ia tidak suka atau tidak nyaman— dia hanya bingung.

"Hah! masa bodo ah, mending makan"

Matanya berbinar saat melihat menu sarapannya. Ia kemudian menyendokan nasi kemulutnya dengan semangat.

Sungguh hari yang bahagia dan tenang.

"Dek, habis ini ikut bunda ke salon ya! gak ada penolakan."

Oh, nampaknya pemikiran tentang hari yang tenang dan bahagia itu salah.

Type tengah memasukan pakaian pakaian yang akan dipakai oleh adiknya, calon suaminya juga keluarga besar mereka di pernikahan besok kedalam mobil miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Type tengah memasukan pakaian pakaian yang akan dipakai oleh adiknya, calon suaminya juga keluarga besar mereka di pernikahan besok kedalam mobil miliknya. Sebagai pemilik butik dan abang, ia merasa harus mengerahkan seluruh tenaga terbaiknya untuk acara special ini.

pereche ; brightwin [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang