22

13.8K 1.2K 298
                                    




cie aku double up.

tarik napas dulu sebelum mulai, karena puncak konflik ada disini— semua jawaban bakal terjawab disini.

WARN! CHAPTER INI BAKAL PANJANG!


• • •

Tangan Sarawat terkepal saat melihat Fong yang berdiri diambang pintu dengan sebuah map ditangannya.

"apa maksudmu?"

Fong berjalan menuju tengah ruangan dengan satu map ditangannya. Lelaki itu kemudian duduk dan membuka map berwarna merah itu dan menaruh seluruh kertas didalamnya di satu meja.

Semua orang segera mendekat untuk melihat isi map itu, terkecuali Sarawat yang hanya diam dengan napas yang memburu.

"Aku menyelidiki kasus ini sejak mendengar jawaba polisi yang melenceng— kalau Tine tidak mematuhi aturan lalu lintas. Maka dari itu aku segera mengulik kasus ini, dan aku menemukan jawabannya."

"ini— kalian liat ini?"

Tangan lelaki kecil itu menunjuk satu gambar rekaman cctv yang menampilkan sesosok berseragam khas thailand yang tengah menunggu lampu lalu lintas berganti.

"Ia menunggu lampu lalu lintas itu berganti. Dia menaati peraturan lalu lintas. Maka dari itu ketika ia melihat lampu sudah berganti menjadi gilirannya untuk berjalan barulah ia berjalan."

"Namun— satu mobil ini melaju saat melihat Tine berjalan. Seakan disengaja."

Bunda menutup matanya menahan tangisan yang akan keluar saat melihat mobil tersebut menabrak anaknya hingga terpental jauh tanpa rasa kasihan. Dan sialnya— anaknya menjadi korban tabrak lari. Dapat dibuktikan dengan mobil yang semakin melaju cepat saat berhasil membuat anak laki laki tak berdosa itu terpental jauh.

"Setelahnya, aku segera mencari plat mobil itu. dan ternyata, mobil itu adalah mobil rental. Sial memang, namun kesialan itu kembali menjadi keberuntungan saat aku melihat wajah si penabrak."

Fong mengeluarkan kertas lagi dari map itu, kemudian menaruhnya diatas meja. Terlihat sesosok lelaki berkacamata hitam dengan topi keluar dari mobil itu disebuah jalanan sepi.

"namanya Paris."

"yang lebih mengejutkan, dia adalah kakak Pear."

Semua orang tercengang mendengar hal itu.

"ja—jadi?"

Fong mengangkat kepalanya, lalu menghembuskan napasnya.

"sebenarnya tadi aku bersama mereka bertiga, berusaha mengumpulkan informasi. namun di tengah jalan aku kebelet dan saat kembali mereka tidak ada, kecolongan."

"Pear— dia dalangnya."

Semua kembali tercengang mendengar nama itu disebut. Apalagi pihak keluarga Tine, bukankah Pear adalah mantan si bungsu?

"ba—bagaimana bisa..?"

"Dugaanku dia mencintai Tine, dia tidak ingin hubungan Sarawat dan Tine berjalan. Jadi dia merencanakan ini semu—"

"Kau salah. Bukan dia."

Semua orang menatap terkejut Sarawat yang sejak tadi menundukan kepalanya, menatap sorot mata lelaki itu yang menatap lurus kearah Fong.

"kau dijebak, Fong."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
pereche ; brightwin [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang