11

16.7K 1.8K 420
                                    


Astagay udah 10 k readers + 1k vote, thank youuu 😭💞

—————————————————————————

Lelaki manis berwajah datar itu sedang berjalan menyusuri jalanan yang penuh dengan toko toko. Jam masih menunjukan pukul setengah 7 pagi namun lelaki itu sangat bersemangat untuk membuka toko butik.

Lelaki itu— Type, memasuki toko butik yang masih closed. Setelah masuk, ia menaruh dulu jaket nya keatas sofa lalu mulai menyalakan lampu lampu di butiknya—bersiap siap untuk menyambut pelanggan.

Sebenarnya butik ini milik sahabatnya dan dia, tapi hari ini hanya dia sendiri karena sahabatnya sedang cuti honeymoon. Boro boro honeymoon, Type aja belum ada calon.

Kasian, kalah sama ade sendiri.

Ah iya, hari ini jam 10 Tine dan Sarawat akan fitting baju. Type terkekeh kecil membayangkan bagaimana keributan yang akan terjadi diantara kedua anak adam yang bertolak belakang itu.

Kling Kling

"Selamat pagi kak!"

Type tersenyum, karyawan karyawan sudah mulai datang. Itu tandanya butik akan segera dibuka.

Ia tidak sabar dan sangat bersemangat hari ini, karena hari ini ia akan membantu fitting baju untuk pernikahan adik tergemoooi nya.

Semoga saja tidak terjadi perang dunia disini.

Sedangkan di tempat lain, Tine berlari lari keluar kelasnya dan menuruni tangga secara terburu buru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedangkan di tempat lain, Tine berlari lari keluar kelasnya dan menuruni tangga secara terburu buru. Kalo sekarang dia ada di film action, dia udah nyerodot kali pake pegangan tangga.

Sayangnya, dia ada di dunia wetpet.

Sembari berlari, ia melihat ke pergelangan tangannya, sudah menunjukan pukul 10 pagi. Sarawat sudah menghubunginya tadi dan dia bilang dia menunggu di parkiran didepan fakultas Tine.

BRUK

"shia"

"Eh sori-sori sumpah gue galiat"

Tine panik tanpa melihat orang yang ia tabrak, ia dan orang itu sama sama berjongkok untuk memunguti buku buku orang yang tidak sengaja Tine tabrak tadi. Kemudian ia mengangkat wajahnya untuk menyerahkan beberapa buku yang sudah ia ambil dari lantai.

"Ini, maaf yaa—"

"Eh, Tine kan?"

Tine menatap orang itu sembari menyipitkan matanya berusaha mengingat. "Ee—-?"

"Earn, earn. Inget kan?"

Tine melebarkan matanya. Ah, ini Earn yang sahabatnya Sarawat itu ya?

pereche ; brightwin [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang