14

16.7K 1.5K 290
                                    



Hari ini hari Senin. Dua hari setelah Sarawat dan Tine resmi diikat dengan status tunangan. Waktu masih menunjukan pukul 7 pagi dan kebetulan keduanya ada kelas di siang hari nanti. Keduanya sekarang masih asik berpetualang di alam mimpi masing masing, tentunya dengan pelukan hangat yang sudah menjadi rutinitas mereka berdua.

Lelaki kelinci itu lebih dahulu terbangun dari tidurnya karena mendengar suara dering telfon yang berasal dari handphonenya yang ia taruh di nakas. Ia memindahkan tangan kekar yang melingkar di pinggangnya secara perlahan, walaupun ia tau lelaki itu sangat susah untuk dibangunkan. Jadi pergerakan sedikit pun tidak akan membangunkannya.

Tine duduk diatas kasur sembari mengucek ucek matanya, lalu mengangkat telfonnya dengan mata yang masih setengah terpejam.

"halo khab?"

"Nong Tine?"

"Eung..maaf ini dengan siapa ya?"

"Eii, ini aku. Phi Dim, ketua club music. Masih sepanitia acara kampus denganmu, Ingat kan?"

Tine berpikir sebentar, lalu menjawab "ah iya, aku ingat. Ada apa ya phi?"

"Aku lupa memberi tahumu. Kemarin saat kau tidak ikut rapat, panitia acara berdiskusi akan menyelenggarakan acara gathering untuk panitia refreshing sebelum stress di acara kampus minggu depan."

"heeum, lalu kapan phi acaranya?"

"Hehe.. sore ini kita berangkat.."

Tine membelalakan matanya, "Apa?! astaga phi! aku belum siap siap—?!"

"Hehe, maaf nong aku lupa memberi tahumu kemarin kemarin. Tidak papa, masih banyak waktu. Oh ya, berarti kau tidak usah masuk kelas hari ini"

Tine mengangguk, lalu menengok kearah Sarawat yang masih terpejam dan memeluk guling seakan guling itu adalah Tine. Ah dia lupa, tunangannya ini pasti akan ngambek kalau ia pergi sendiri, apalagi disana pasti ada Phi Mil.

"eum..Phi..?"

"Khub nong?"

"...boleh ajak or...orang ga?"

Disebrang sana Dim terkekeh,

"aku sudah mendaftarkan Sarawat dalam gathering ini. Tenang saja, aku tidak akan memisahkan kalian berdua~"

Wajah Tine memerah, "ap-apaan sih phi! yasudah aku matikan ya phi biar bisa siap siap!"

"Bilang saja malu. Oke oke, kita berkumpul didepan fakultas teknik jam 3 sore."

"Oke phi, terima kasih, sawasdee khrubb"

TUT

Tine menghela napasnya. Lalu menunduk dan melihat jari manisnya yang dikelilingi oleh cincin berwarna perak itu, lalu ia menoleh dan menatap jari manis Sarawat yang juga dikelilingi oleh cincin yang sama dengannya. Ia tersenyum tipis.

Tine lalu menatap jam di dinding. Sudah menunjukan pukul 8 lewat 15 menit. Dia akan membuat sarapan, baru membangunkan si kebo es itu, setelahnya baru membereskan keperluan mereka berdua. Ia lalu bangkit dari kasur dan memulai aktivitasnya di pagi ini.

Setelah 15 menit berkutat didapur, Tine tersenyum
lega setelah menyelesaikan acara membuat sarapan di pagi ini. Ia lalu menatap jam di dinding, sudah setengah 8. Waktunya membangunkan si pangeran kampus.

"Wat"

Tine membuka pintu kamar dan menatap gundukan selimut yang tidak menjawab panggilannya. Artinya Sarawat masih enak berjelajah di alam mimpi.

pereche ; brightwin [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang