Chapter 6

34 11 1
                                    

Seketika keadaan hening. Adam berusaha mencerna perkataan Karamatsu, sementara Jo melongo keheranan.

“Maaf sepertinya anda salah orang tuan Karamatsu.” Adam tersenyum ke arah Karamatsu. Karamatsu menggelengkan kepalanya. “Akan kujelaskan secara singkat Adam.”
Karamatsu beranjak dari tempat duduknya, ia mengembalikan buku bersampul kuning tadi.

“Saat itu, ayahmu, Lucifer turun ke bumi untuk mendatangi keluarga yang memanggilnya dengan serangkaian upacara. Seorang anak gadis dijadikan persembahan kepada Lucifer. Namun, saat Lucifer melihat gadis yang dijadikan persembahan untuknya.” Karamatsu menarik nafas sejenak lantas melanjutkan ceritanya.

“Hati kecil Lucifer yang sudah membatu tiba-tiba tergerak lagi, ia tidak mengambil jiwa gadis itu melainkan tubuhnya seutuhnya, bukan untuk dijadikan budak melainkan seorang istri, Lucifer mencintai gadis itu.” Karamatsu menghentikan ceritanya saat Lucia dan Eve masuk ke kamar Adam sambil membawa nampan berisi teh dan kue-kue kecil.

“Terima kasih Lucia.” Karamatsu mengangguk kepada Lucia. Lucia hanya tersenyum lantas duduk di pinggir ranjang Adam, sementara Eve bersender di dinding dekat Jo.

“Oke kita lanjutkan, Sayangnya, Lilith istri Lucifer cemburu akan gadis ini, apalagi setelah mengetahui bahwa si gadis mengandung dari Lucifer. Lagi kan Lucifer menikahi Lilith hanya karena nafsu, dan dendam akan Adam tidak ada  rasa cinta sama sekali. Karena tidak mau membuat masalah lagi Lucifer akhirnya pulang ke neraka.” Karamatsu menyelesaikan ceritanya sambil meneguk teh.

Adam bersedekap, kini ia melihat ibunya berlinang air mata. Adam maju dan memeluk ibunya yang menangis sesegukan. “Bu…sudah jangan percaya omongan si brengsek ini, aku tahu itu tidak benar.” Adam berbisik di telinga ibunya. Lucia mendorong pelan tubuh Adam  lantas menggeleng.

“Orang itu benar sayang. Tapi ceritanya belum selesai.” Lucia mengambil nafas dalam-dalam lantas melanjutkan cerita Karamatsu.

“Setelah ayahmu pulang, ibumu tidak punya siapa-siapa, setiap hari dia menelan cemoohan orang-orang karena mengandungmu tanpa seorang ayah. Akhirnya ia pergi jauh dan bertemu seorang pendeta, mereka menikah.” Lucia berhenti untuk menghapus air matanya. “Tapi setelah tahu kalau kau adalah anak haram dari iblis, pendeta itu terus bersikap kasar pada ibumu, hingga kau berusia tiga tahun tiba-tiba, kau yang pulang dari sekolah melihat ibumu yang disiksa pendeta itu. Kau benar-benar marah saat itulah pertama kalinya kau kelepasan, kau mengeluarkan kekuatanmu untuk pertama kalinya.”

“Dan aku membunuh pendeta yang kukira selama ini adalah ayahku.” Adam melanjutkan, ia tertunduk lesu mengingat bagaimana ia berlari ke dapur mengambil sebuah pisau, dan menusukkannya berulang kali pada pendeta yang selama ini ia kira ayahnya. Selama ini ia berusaha melupakan kenangan pahit tersebut, dan akhirnya tercipta memori baru, bukan dia yang membunuhnnya melainkan seseorang yang dirasuki roh Lucifer yang ternyata adalah ayah kandungnya.

“Kenapa ibu bercerita seolah-olah bukan ibu yang mengalami kejadian tadi?” Adam mengernyit keheranan saat sadar ibunya bercerita dengan kata ‘ibumu’ dan bukan ‘aku atau saya’.

“Akan kulanjutkan, saat kau selesai membunuh pendeta itu, ibumu meninggal karena serangan jantung setelah melihatmu membunuh. Kau terus-terusan menangis sambil mengguncang tubuh ibumu. Lucifer di bawah sana melihat sendiri bagaimana anaknya menangis sambil meratapi kepergian wanita yang sangat dicintai-nya, ia lalu mengirimku masuk ke tubuh ibumu, lantas membawamu keluar, dan pergi ke rumah baru.” Lucia kembali menangis sesegukan sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

“Jadi siapa kau sebenarnya?” Kali ini Jo yang bersuara. Ia benar-benar heran akan kejadian yang menimpa sahabatnya ini.

Lucia bangkit dari duduknya lantas berputar di tengah ruangan. Cahaya merah terpancar dari tubuhnya. Lucia pun berhenti berputar, perubahan pun terjaddi pada tubuhnya, dua tanduk mencuat dari kepalanya, kulitnya berubah pucat, telinganya meruncing, dan sepasang sayap besar berwarna hitam muncul begitu saja dari punggungnya. Pakaiannya ditanggalkan, hanya mengenakan kemben pada area dadanya dan rok span pendek sebagai penutup daerah bawahnya.

“Dia….” Eve dan Jo bersedekap.

“Succubus.” Jawab Adam dan Karamatsu bersamaan.

Son Of Venus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang