Chapter 4

36 12 2
                                    

Adam mengaduh kesakitan, bibirnya berdarah sehabis mencium ubin toilet tadi.

Tanpa aba-aba tangan dingin Bloody Mary mencengkram pergelangan Adam dan menariknya kearah wastafel.

“Bagus Mary, kita mendapatkan bocah sialan ini.” Pak Theo mengambil salah satu pecahan kaca, dan menggoreskannya ke seluruh bagian tubuhnya. Adam meneguk kasar salivanya, badannya merinding melihat pemandangan tersebut.

Tidak ada darah yang keluar dari sobekan tadi. Selanjutnyya, Pak Theo menarik kulit leher yang disobeknya tadi, Adam berjengit melihat pemandangan  menjijikan ini. Yang dilihat berikutnya bukanlah wajah setengah bule Pak Theo melainkan sesosok tengkorak mengenakan tanduk rusa di kepalanya, tubuhnya membesar dua kali lipat, sedangkan badannya terihat membusuk, dan organ dalam yang menggantung-gantung diantara rusuknya yang dipenuhi belatung. Jari dan kedua tangannya berubah menjadi cakar-cakar besar. Kaki-kakinya berubah menjadi sepasang kaki rusa yang juga membusuk.

"Wendigo." Adam bergumam.

“Grrrrh…” Pak Theo menggeram sambil memainkan topeng-wajah-normalnya di depan mata Adam.

“HEY…AKU BUTUH DARAH MANUSIA UNTUK MEMANGGIL NONA ASTARTOTH!” Bloody Mary mencengkram tengkuk makhluk yang menyamar menjadi Pak Theo.

“Hrrrghhhhh….” Makhluk yang menyamar menjad pak Theo meluruskan cakarnya kearah Adam.

“Tidak bisa, dia tidak murni.”

Adam terkejut dengan ucapan Bloody Mary, apa lagi maksudnya tidak murni?

“Haaaaaarghhhhh…” Pak Theo menggeram marah.

Bloody Mary berdecak kesal, sekarang ia harus mencari manusia lain.

“Adam…kau di dalam? Kenapa dikunci? Hoy Jawaaab!” Terdengar Eve memanggil namanya.

“JAAANGAAAN....” Adam mengejar Bloody Mary yang melayang mendekati pintu, ia tahu, Bloody Mary pasti akan menjadikan Eve korban untuk memanggil Astartoth, salah satu iblis kejam di neraka.

Makhluk setegah rusa tadi segera menarik Adam agar menjauh dari pintu. Adam memberontak, ia mendaratkan pukulan di dagu makhluk itu. Makhluk itu menggeram marah, ia berusaha mencakar wajah Adam, Dengan refleks Adam berkelit ke samping.

Adam menderaskan tendangan ke rusuk makhluk itu, dan memukul ubun-ubunnya yang plontos berulang kali. Satu pukulan, lalu dua, tiga, dan seterusnya hingga moncongnya mendarat diatas ubin toilet, dan memecahkan dua petak ubin.

Adam terkejut dengan kekuatannya sendiri. “Wow….” Adam memandangi kedua telapak tangannya lekat-lekat.

“Hoaaarghh!” Wendigo tadi menjegal pergelangan kaki Adam, Adam jatuh terjerembab, aksi selanjutnya ialah menginjak dada Adam kuat-kuat, membuat sebagian tulang rusuk Adam bergeser.

“AAAAAAKHH…” Eve menjerit ketika Bloody Mary mencengkram  lehernya, dan menariknya masuk ke dalam toilet.

“Diam wanita brengsek!” Bloody Mary membekap mulut Eve dengan tangannya yang berlumuran darah.

“Eve…stoop….ja…ngan....” Suara Adam melemah saat makhluk itu menguatkan pijakan pada dadanya.

Sementara di ujung ruangan, Eve meneteskan air mata saat Bloody Mary menyayayat lengan atasnya. Tubuhnya bergetar hebat, teriakannya tertahan di tenggorokan, karena tangan berdarah Bloody Mary masih membekap mulutnya.

Merasa masa hidupnya tinggal seujung rambut, terbesit akan wajah ibu, Eve, Jo, dan Boi di ingatannya. Adam menahan rasa perih yang menghujam hatinya, begitu ia sadar tidak akan pernah bisa melihat wajah keempatnya, ia hanya bisa berpasrah, dan berdoa pada Tuhan untuk memberi-nya kematian yang tidak menyakitkan, namun menenangkan.

Son Of Venus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang