HARI Minggu kali ini dihabiskan Cleo bersantai menonton televisi di rumah. Tidak bisa dibilang menonton sih, karena nyatanya justru benda persegi panjang besar itu yang menonton gadis ber-rol yang sibuk memainkan ponselnya. Dipangkuannya terdapat toples kaca berisikan camilan. Selagi sibuk makan sambil main handphone, atensinya teralih saat ada yang menaruh sesuatu di meja di depannya.
"Apaan tuh?"
"Titipan Chatur." usai memberikannya Samuel berlalu naik ke kamarnya.
Penasaran, Cleo meraih paper bag itu. Saat dilihat, isinya adalah kemeja batik dengan peepaduan warna soft unik. Cleo segera men-dial-up nomor Chatur.
"Lo kasih gue batik?"
"Ternyata udah lo terima. Itu seragam sekolah baru lo."
"Jadi ini beneran?"
"Lo pikir?"
"Tapi Daffa--"
"Gue yang urus. Lo tenang aja. Nanti gue share alamat sekolahnya. Dan besok lo mulai masuk." Bip.
Melupakan sesuatu Cleo kembali menelpon Chatur. Panggilan tersambung.
"Apa lagi?"
"Gue minta foto orangnya biar gampang."
"Gak ada."
"Ck. Namanya kalo gitu."
"Gue juga gak tau."
"Hei Bambang! Gimana ceritanya gue mata-matain orang kalo mukanya aja gue gak tau. Mana namanya aja enggak."
"Berarti tugas pertama lo dapetin fotonya dia dan namanya. Untuk cara terserah lo. Yang penting berhasil. Gue tunggu infonya." untuk kedua kalinya Chatur yang memutuskan panggilan.
Setelah telepon itu berakhir, Cleo menghela napas kasar. Melihat seragam itu lagi, gadis itu mengacak rambutnya stres.
.
Langit terang bergulir malam hingga kini perlahan fajar menjelang. Waktu seolah begitu cepat berlalu. Begitulah yang dirasakan gadis bernama lengkap Clarissa Cleon. Memanut penampilannya yang sangat berbeda di pagi hari ini. Mengeluhpun percuma. Akhirnya Cleo mengambil tasnya dan turun.
Damar dan Samuel sudah ada di meja makan. Cleo pun bergabung mengambil tempat duduk berhadapan dengan kakak keduanya. Membalikan piring yang sudah tersedia, Cleo menyendok nasi goreng dan meletakkannya di piring.
"Hari ini kayaknya abang gak bisa pulang." interupsi itu membuat Cleo menoleh cepat. Sedangkan Samuel tidak terganggu sama sekali.
"Emang Bang Damar mau kemana?"
"Ada meeting di Solo. Mungkin pulang besok dan nyampenya malam."
"Jangan lupa beliin Cleo oleh-oleh ya Bang. Biar Bang Damar tetap jadi kakak nomor satu di hati Cleo." ucap Cleo manis.
"Bisa aja kamu dek." tapi setelah tak sengaja melihat perbedaan seragam yang dikenakan kedua adiknya, Damar mengeryit heran. "Kok seragam kalian beda?" Samuel yang sama baru menyadari tersedak saat minum.
"Mau kemana lu?"
"Mangkal. Ya sekolah lah." jawab Cleo ketus.
"Terus, kenapa lu pake baju itu?" Gerakan menyendoknya tertunda dan menatap Samuel malas.
"Karena ini seragam gue mulai sekarang."
"Eh, bocah lampir! Lu kalo ngomong yang jelas napa?"
TING!
KAMU SEDANG MEMBACA
Save It Before You Need It (End)
Romance[18+] Young Adult Bukan hal baru bagi kakak dan teman-teman Cleo bila gadis itu sangat mencintai Daffa. Istilah pendeknya itu 'bucin'. Selain bucin, Cleo juga sangat protektif pada Daffa jika kekasihnya itu akan terlibat dalam masalah dari Genk Pamu...