FLWG#7

3.1K 263 5
                                    

WARNING! CERITA MENGANDUNG UNSUR GAY/YAOI... TIDAK, DISARANKAN UNTUK PEMBACA HOMOPHOBIA.....

CHARACTER'S BY M. K

SELAMAT MEMBACA

###

Utakata menoleh kala bangku yang ia duduki bergoyang pelan. Mata kelamnya mendapati pemuda yang sudah tak asing lagi. Pemuda yang dikantin waktu itu. Si imut jurusan kecantikan.

"Kau terlihat murung." Tegur Utakata.

Yagura melirik sekilas lalu kembali menatap taman didepannya. "Mau cerita?" Utakata merutuki bibirnya yang secara spontan mengatakan hal yang menurutnya sangat bukan dirinya. Bersyukur saat kepala Yagura menggeleng pelan.

Utakata kembali memakan nasi rumput lautnya yang ditata cantik beserta beberapa sayuran dan telur gulung. Yagura sedikit tertarik dengan bekal milik Utakata, tak menyangka pemuda yang digosipkan berandal itu bisa memasak.

"Cantik. Bentoumu cantik."

"Ah?! Ini pemberian." Balas Utakata jujur. Beberapa menit yang lalu seorang siswi berambut pendek mendatanginya dan memberikan makanan. Sebagai pemuda yang kekurangan makanan bergizi, ia dengan senang hati menerimanya.

Yagura menyesal telah memuji Utakata. Ternyata pemuda itu sama saja dengan pemuda lainnya. "Dari kekasihmu?"

"Tidak. Aku tidak punya kekasih. Ini dari juniorku."

"Kau menyukainya?" Tebak Yagura.

"Tidak."

"Lalu? Biasanya seseorang akan menerima sesuatu dari orang yang ia sukai saja."

Dahi pemuda itu mengerut, "Benarkah? Aku tidak tahu. Aku menerimanya karena lapar." Balas Utakata polos. Ia benar-benar tidak tahu. Pantas setiap ia menerima makanan selalu dihadiahi tatapan berbinar.

Yagura menggigit pipi bagian dalamnya gemas melihat kepolosan pemuda itu. Ia tebak, Utakata belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta, memiliki kekasih dan sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal romantis.

"Kau bisa membeli makanan jika lapar." Kata Yagura.

"Itu tidak sehat. Aku ingin makanan yang bergizi. Aku tidak mau lagi berbaring dirumah sakit hanya karena makanan sampah."

"Kau bisa meminta ibumu untuk membuatkan makanan bergizi."

Tangan Utakata terhenti, "Aku tidak punya orang tua." Kembali menyuapkan suapan terakhirnya. Ia sangat menyukai telur, rasanya tidak lengkap makan tanpa keberadaan baby ayam itu.

"Maaf." Sesal Yagura. Ia tidak bermaksud.

"Tidak apa-apa." Mata Utakata menyipit dengan senyum lebar khas anak-anak. Ia tidak sedih kala ada yang mengungkit tentang orang tuanya. Semua orang disekolah tau jika pemuda itu tidak memiliki orang tua. Ia tinggal dipanti asuhan dari bayi sampai usia lima belas tahun. Itulah kiranya cerita yang beredar dikalangan warga sekolah.

"Bagaimana jika aku membuatkan bentou untukmu? Gini-gini aku pintar memasak loh."

Oxyx itu menatap tertarik, "Jika tidak merepotkan. Aku akan dengan senang hati menerimanya."

"Tentu saja aku tidak keberatan."

"Kenapa kau ada disini? Bukankah sudah ku katakan untuk tidak mendatangi gedung ini."

Yagura terkekeh pelan, "Kau khawatir?"

"Tidak. Aku hanya malas melihat si Uchiha itu mengamuk jika orang yang ia sayangi terluka." Utakata meletakkan sumpitnya lalu menyimpan kotak makan ke dalam tasnya.

FALL IN LOVE WITH GAY (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang