Chapter 11

3K 255 16
                                    

WARNING! CERITA MENGANDUNG UNSUR GAY/YAOI... TIDAK, DISARANKAN UNTUK PEMBACA HOMOPHOBIA.....

CHARACTER'S BY M. K

SELAMAT MEMBACA

###

Cahaya oranye mendominasi langit biru. Separuh wujud sang mentari tenggelam diantara batas langit dan bumi.

Gerombolan burung berterbangan menuju sarang mereka. Menyisakan suara nyaring yang menggema.

Dari balik kaca, pemuda berwajah datar menatap seorang gadis yang tengah terbaring diatas ranjangnya. Memejamkan matanya yang mulai memberat. Mata itu terbuka lagi saat telinganya yang sensitif mendengar suara kecil yang dihasilkan dari gerak spontan sang gadis. Dengan cepat dia menghampiri sang gadis, sudah dua hari gadis itu tak sadarkan diri.

Pemuda itu menggenggam tangan yang lebih kecil darinya. Menunggu kelopak mata itu terbuka. Perlahan namun pasti, sepasang emerald muncul dari baliknya. Luka dibibir membuatnya kesulitan untuk berbicara.

"Bagaimana perasaanmu?"

"Kau?! Akh..!!" Sakura berdesis pelan saat rasa perih menyerangnya. Mencoba melupakan rasa itu, ia kembali menatap pemuda didepannya dalam. "Bagaimana mungkin?"

"Maaf, selama ini aku pura-pura tidak tahu. Aku hanya ingin melindungimu. Ku pikir dengan menghalangi rencanamu, dia tidak akan menyentuhmu." Pemuda itu memeluk Sakura. "Ternyata aku salah. Pernikahan itu tidak akan terjadi percayalah. Karena yang ku inginkan hanya melihatmu berdiri disana. Bukan Yagura atau siapapun."

Tubuh Sakura bergetar, isak tangis teredam didada pemuda itu. Sedangkan sang pemuda terus bergumam kata maaf. "Andaikan saja aku mengejarmu saat itu, kau tidak akan berakhir seperti ini. Maafkan aku, aku bahkan menyerah akan keberadaanmu."

Sakura menggeleng, "Ini bukan salahmu. Ini keputusanku yang berarti aku siap dengan segala konsikuensinya." Sakura melepaskan pelukannya lalu beralih menatap pemuda didepannya. Wajah datar itu melembut kala orang yang ia cintai tersenyum dengan tulus.

"Bagaimana kau bisa berada disini? Ku kira kau..."

"Itu tidak penting. Aku sudah menyelidiki tentang Kagura dan organisasinya. Kita harus bergerak cepat. Kedua orang tuamu akan dibunuh sebelum upacara pernikahan dimulai. Lalu mereka juga menargetkan kakek Madara." Jelas pemuda itu. "Upacara akan dilaksanakan besok. Aku akan berada disana sampai acaranya selesai. Dan kau harus menemui kakek bagaimana pun caranya."

Sakura mengangguk.

"Mata-mata milik Kagura ada dimana-mana. Sebaiknya berhati-hatilah."

###

Yagura berjalan dengan tergesa gesa dilorong mansion yang tengah diubah menjadi tempat pesta pernikahan. Warna putih dan emas mendominasi tempat itu. Tapi, satu satunya fokus Yagura adalah menemui calon suaminya. Manik violetnya tak henti-henti bergerak kesana kemari, waspada jika ada orang yang mengikutinya.

"Sasuke-kun." Panggil Yagura begitu melihat Sasuke yang sedang berdiri dibalkon dengan ponselnya.

Sasuke berbalik dan mendapati raut panik sang pujaan hati. Ia lantas menyimpan ponselnya ke saku lalu menatap Yagura, "Ada apa?"

Yagura mendekat lalu memeluk sosok pemuda berwajah datar itu. "Ingat saat aku mengatakan padamu bahwa aku tidak memiliki keluarga lagi?"

Sasuke mengangguk pelan. Dia ingat jika Yagura itu seorang yatim piatu yang ditinggal disebuah panti asuhan yang jauh dari kota.

FALL IN LOVE WITH GAY (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang