Chapter 9

2.8K 254 3
                                    

WARNING! CERITA MENGANDUNG UNSUR GAY/YAOI... TIDAK, DISARANKAN UNTUK PEMBACA HOMOPHOBIA.....

CHARACTER'S BY M. K

SELAMAT MEMBACA

###

Ruangan yang terbilang luas itu senyap setelah lemparan sebuah gelas kaca mengenai tembok bercat putih itu, menjadikannya ternoda oleh cairan hitam. Tak ada satupun dari mereka yang mencoba membuka mulut. Keberanian mereka seolah lenyap kala amarah terpencar dari manik berwarna hitam itu.
Berpikir bagaimana calon keluarganya bisa menghilang bak ditelan bumi.

"Madara-sama, kami sudah mencari ke setiap sudut negara Jepang. Tapi keberadaan nona tetap tidak bisa ditemukan. Seolah ada seseorang berlatar belakang besar yang bersamanya." Jelas salah satu kaki tangannya dengan gemetar.

"Aku tidak peduli, temukan dia atau kalian akan tahu akibatnya." Madara beranjak keluar dari ruangan itu.

Ekspresi marah masih terlihat jelas, membuat Itachi ragu menyapa sang kakek. Ia tidak ingin kakeknya mengamuk saat ia memberitahukan informasi yang ia dapat. Dibandingkan mereka semua, bisa dibilang sang kakek begitu menyayangi Sakura. Gadis itu adalah orang kedua yang membuat Madara peduli pada seseorang selain neneknya.

"Ita...." Perkataan Sasuke terpotong kala tangan Itachi membekap mulutnya.

"Diamlah." Kata Itachi saat Sasuke berusaha memberontak dari bekapannya.

Yakin dengan kepergian sang kakek, ia melepaskan Sasuke dengan sedikit kasar. Bagaimana pun ia sedikit jengkel dengan adiknya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Sasuke tak terima.

"Diamlah. Sebaiknya kau tetap diapartemenmu sebelum kakek tau yang sebenarnya."

"Memangnya kenapa?"

"Kau masih belum sadar? Gara-gara kau, Sakura menghilang. Jadi tinggalkan mansion ini sampai keberadaan Sakura ditemukan." Usir Itachi.

Sasuke menutup mulutnya saat Itachi mengangkat tangannya tak ingin dibantah. Dengan kesal ia berbalik pergi meninggalkan kediaman Uchiha. Sedikit benci karena kehadiran Sakura yang membuatnya diasingkan dari keluarganya.

"Sasuke-kun." Panggil seorang pemuda manis saat matanya menangkap sosok Sasuke berjalan di trotoar.

Sasuke menoleh dan menghampiri Yagura, "Apa yang kau lakukan disini?"

Yagura meletakkan jarinya didagu, imut. "Aku ingin menemuimu. Sekalian bertemu dengan Mikoto-baasan." Yagura mengangkat paper bag ditangannya. "Aku membawakan sesuatu untuk kalian."

"Kita tidak bisa menemui ibuku. Sebaiknya...."

"Kenapa? Aku sudah lama tidak bertemu dengan bibi. Ayolah, Sasuke-kun. Kumohon." Rengek Yagura dengan puppy eyesnya yang sulit ditolak oleh Sasuke. Mau tak mau ia membawa Yagura ke mansionnya. Berharap kakeknya sudah pergi dari sana.

Ia melupakan satu orang, Itachi. Pemuda yang lebih tua darinya itu menatap mereka berdua sengit. Padahal dulu Itachi sangat ramah pada kekasihnya.

"Bukankah sudah ku katakan."

"Hai Itachi-nii." Sapa Yagura yang tidak peka dengan tatapan tidak suka.

"Bawa dia pergi dari sini. Mansion ini bukan tempat umum yang bisa dikunjungi oleh orang asing." Ujar Itachi dingin.

"Kau tidak bisa bersikap seperti itu padanya. Dia kekasihku, dan bukan orang asing." Tekan Sasuke.

Itachi mengangkat satu alisnya lalu memandang rendah, "Jadi kalian bersama lagi? Selamat." Tepuk tangan anggun menggema didalam mansion.

FALL IN LOVE WITH GAY (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang