Chapter 14

6.8K 309 33
                                    

Kabar kematian Sakura menyebar dengan cepat bagaikan langit disore hari ehh- bagaikan bom waktu maksudnya. Acara pemakaman berlangsung dengan khidmat. Bahkan kedua orang tua gadis itu datang dengan sang ibu yang menangis histeris. Mungkin beberapa dari mereka bingung kenapa nyonya Haruno yang terlihat dingin pada anaknya itu kini terlihat sangat emosional. Faktanya adalah, Mebuki maupun Kizashi sama sekali tidak benar-benar tidak peduli pada anaknya. Mereka bersikap seperti itu hanya untuk melindungi kedua buah hati mereka agar tidak menjadi target pesaing bisnis Haruno Corp. Mengenai kematian Sasori dan Sakura yang palsu itu, mereka sudah tahu. Maka dari itu mereka masih bersikap acuh pada keduanya.

Sasuke merebahkan dirinya diatas ranjang. Masih terngiang makian dari Haruno Mebuki padanya. Bahkan ibu dari dua anak itu dengan lantang menyebutnya sebagai pembunuh. Ia pikir Mebuki hanya bersandiwara untuk mendapatkan perhatian publik. Tapi ia salah, mata itu, mata seorang ibu yang kehilangan anaknya jelas tercetak dimata Mebuki. Bahkan Kizashi secara tidak langsung mengecamnya melalui tatapan mata. Sedangkan Sasori sama sekali tidak berniat melihatnya sedikit pun.

Sasuke meremas dadanya kuat. Jika ia tahu akan sesakit ini, mungkin ia lebih memilih mati dari pada menanggung rasa sakit ini. Onyx kelam itu menyendu. Kilasan memori tentang dirinya dan Sakura terngiang dipikirannya. Bayangan gadis itu yang dulu menyelamatkannya dari kematian. Gadis itulah yang memberikannya dukungan. Dulu dia hanyalah pemuda lemah yang terbutakan oleh cinta. Menjadi terpuruk saat Yagura meninggalkannya. Bahkan hampir melakukan percobaan bunuh diri. Tak ada yang tahu mengenai hal ini selain gadis itu.

Gadis yang selalu menyelamatkannya bahkan sebelum kematian menjemputnya. Tapi apa yang ia lakukan. Ia menolak keras gadis itu.

Bahunya bergetar disertai isakan yang berhasil lolos dari bibirnya. Kini ia kembali menolak. Kali ini menolak kenyataan bahwa kamatian Sakura hanyalah kebohongan belaka. Kebohongan yang mampu membuat orang lain merasakan sakit yang amat dalam. Sasuke memeluk lututnya erat, menangis dengan keras. Kini ia hanya sendiri. Tak ada lagi yang menemaninya. Kemana ia akan mencari sosok itu. Kemana ia akan pulang jika tempat ia berpulang kini sudah pergi. Sakuranya pergi bersama hatinya.

Sasuke menjadi orang yang dingin dan tertutup. Bahkan dari keluarganya. Dibalik sikapnya yang dingin. Sebuah penyakit aneh menghinggapi dirinya. Tidak hanya hati yang hilang, tapi juga akalnya. Setiap malam ia akan duduk dibalkon apartemennya dengan meja dan juga dua buah kursi. Menyebutnya sebagai dinner bersama Sakura. Kadang kala ia menyebut gadis itu saat seorang kolega bertanya tentang statusnya. Dan saat sang ibu ingin membahas perihal pernikahan dengannya. Ia selalu menjawab,

"Aku sedang membujuk Sakura bu, ibu tenang saja. Sakura akan menjadi menantu ibu yang paling cantik."

Mikoto membalas dengan mengatakan bahwa Sakura telah meninggal. Dan membuat Sasuke murka, pemuda itu berteriak seperti orang gila lalu melemparkan beberapa benda.

Pernah Itachi menyarankan agar membawa Sasuke ke psikolog. Tapi Sasuke yang keras kepala menolak, ia bahkan menuduh Itachi ingin menjauhkannya dengan Sakura. Tak hanya Sasuke. Ia juga khawatir pada kesehatan sang kakek yang terus menurun setelah kematian Sakura. Ia paham betul apa yang dirasakan kakeknya. Ini sama dengan kejadian saat neneknya meninggal. Tapi saat itu ada Sakura yang mendorong Madara terus maju. Jika gadis itu kini tiada, siapa yang akan membujuk Madara kala ia tak ingin makan bahkan keluar dari kamarnya.

Bagi Madara, Sakura adalah cucu yang amat ia sayangi. Bahkan melebihi Sasuke. Sakura adalah napasnya setelah sang istri. Sakura lah yang membawa dirinya dari keterpurukan. Tapi gadis itu kini telah tiada. Harapan hidupnya sirna. Ia tidak tahu harus apa dan bagaimana. Madara sering menolak saat Sasuke ingin menjenguknya. Karena Sasuke akan selalu mengingatkan kakek tua itu bagaimana Sakura direnggut darinya.

Keluarga Haruno juga mengalami hal yang sama. Mebuki yang biasanya sering mengikuti kegiatan sosialita kini hanya berdiam diri dikamarnya sambil memandang wajah sang putri. Wanita itu terlihat raga tanpa jiwa. Matanya hanya menatap kosong selembar foto, lalu saat malam ia akan berteriak histeris memanggil Sakura.

Kizashi yang kini sudah menyerahkan semua pekerjaaanya pada Sasori memilih pergi dari rumah yang mengingatkannya akan sang anak. Ia pergi untuk menenangkan diri, tidak tahu entah berapa lama.

Sedangkan Sasori, pemuda itu sama tidak warasnya dengan Sasuke. Saat pulang ke rumah, ia sering memanggil nama Sakura. Tertawa layaknya seorang psikopat. Setiap malam ia juga mengetuk kamar sang adik seraya mengucapkan selamat malam. Bahkan ia juga selalu membuat makanan dengan porsi dua orang. Menganggap angin kosong adalah adiknya.

Semenjak kematian Sakura, aliansi dibubarkan. Kematian Sakura jelas menjadi trauma sendiri bagi mereka. Sudah jelas, Sakura itu adalah sosok yang sangat berarti bagi masing-masing individu. Tak perlu dijelaskan panjang lebar. Biarkan mereka menyimpannya untuk diri sendiri.

"Cintai dan lindungilah orang yang  selalu ada disisimu, sebelum kau kehilangannya. Percayalah, kehilangan adalah sesuatu yang lebih menyakitkan dari pada kematian."

###

[END]

BACHOT AREA :

selesai 😰😰😰
Akhirnya lunas hutang saia.....
Udh segitu aja, jangan minta next2 😔
Aku tuh gak kuat bikinnya. Tinggal ending satu lagi maka selesailah.....

Walaupun masih ada happy ending tapi chapter ini adalah ending yang sebenarnya. Sakura tidak akan kembali lagi gaes.... Udah ikhlasin aja..... 😢😢

Dia juga gak akan muncul tiba-tiba kayak drama yang pernah kalian tonton 😏

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT
BTW SAIA ADA PROJEK BARU... YEAY 🤣🤣
GAK TAU DEH KALIAN MINAT ATAU ENGGAK, AKU PROMOSI DULU, KALO MINTA BAKAL DI UP SETELAH HAPPY ENDING SELESAI.... KALO ENGGAK MINTA YA TETEP DI UP TAPI PAS CERITA BARU UDAH SELESAI.

JADI, JUDULNYA ITU,

COME AND HUG ME
Sinopsis :
Seperti koin yang memiliki dua sisi. Memiliki aura seorang pangeran dengan senyum ramah. Tutur kata halus dan sopan. Begitu melekat didalam dirinya. Pembawaan yang anggun bak anggota bangsawan. Membuat orang-orang terlena dengan sikapnya. Tapi, siapa yang menyangka seseorang yang terkenal akan kelembutannya itu ternyata adalah manusia yang memiliki penyakit dalam dirinya? Penyakit yang akan membuat orang lain berpikir ribuan kali untuk mendekatinya.

Pertemuan yang tidak disengaja membuat hati sang pangeran tergerak saat melihat gadis itu. Gadis yang selalu ingin dilindungi oleh semua orang. Gadis yang menyimpan begitu banyak menyimpan rahasia.

Perseteruan antara dua orang sahabat karena kejadian masa lalu. dan persaingan dengan sang kakak untuk memperebutkan sang gadis.

FALL IN LOVE WITH GAY (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang