Chapter 8

2.9K 257 8
                                    

WARNING! CERITA MENGANDUNG UNSUR GAY/YAOI... TIDAK, DISARANKAN UNTUK PEMBACA HOMOPHOBIA.....

CHARACTER'S BY M. K

SELAMAT MEMBACA

###

Kacau adalah gambaran dari keadaan pemuda berparas tampan itu. Terbukti dari kantung mata yang menghitam serta rambut yang acak acakkan, namun tak melunturkan ketampanan bungsu Uchiha itu. Sudah semalaman ia tidak tidur, matanya sulit untuk tertutup saat bayangan Sakura yang menghilang muncul dikepalanya. Ia tidak tahu mengapa hilangnya Sakura membuat ia khawatir. Seharusnya dia senang karena tidak akan ada lagi yang mengganggunya dengan Yagura. Lalu kenapa ia seperti tidak rela?

"Kau terlihat kacau." Komentar Naruto.

Sasuke tak menanggapi, ia masih sibuk dengan ponselnya. Mencoba melacak keberadaan gadis itu.

"Aku tidak tahu jika kau mengkhawatirkan Sakura sampai seperti ini." Sasuke menatap Naruto sebentar lalu kembali fokus ke ponselnya.

"Darimana kau tahu Sakura menghilang?"

Naruto memutar bola matanya bosan. "Lihatlah sekelilingmu, mereka asik membahas masalah sang primadona yang menghilang."

Naruto benar. Ia tidak memperhatikan orang-orang disekelilingnya yang tampak berbeda. Mereka sedikit gusar sambil membicarakan Sakura dan Sakura. Ia sempat berdecak kagum saat eksistensi Sakura begitu pentingnya bagi mereka.

Disisi lain, Yagura sedang duduk ditaman yang biasanya dikunjungi oleh Utakata. Dengan sekotak bentou berwarna kuning, ia menunggu pemuda itu yang tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya.

"Kemana sih dia?" Gerutu Yagura kesal, sudah hampir satu jam ia menunggu. Ingin menghubungi pemuda itu tapi ia tidak memiliki nomor ponselnya.

Hingga seorang pemuda yang terlihat mirip dengan Suigetsu lewat didepannya. Dengan cepat ia menghentikan pemuda itu, karena dari informasi yang ia dapat, pemuda yang bisa dibilang lebih tua darinya adalah teman baik Utakata.

"Mangetsu-san, apa kau tau dimana Utakata?" Si sulung Hozuki itu menatap Yagura intens.

"Ada perlu apa dengannya?"

Yagura nampak salah tingkah, "Etto... Aku ada urusan dengannya. Tapi aku tidak melihatnya sedari tadi."

"Dia tidak masuk hari ini..." Mangetsu menjeda kalimatnya, terlihat ragu untuk mengatakan kelanjutannya. "Sebaiknya aku pergi, aku hampir terlambat untuk menemui seseorang." Akhirnya Mangetsu hanya mengucapkan kalimat perpisahan lalu segera pergi.

Yagura mendesah kecewa. Ia pun dengan gontai berbalik menuju kelasnya.

###

"Kapan kita melenyapkannya?"

"Kita tidak akan melenyapkannya. Masalah besar akan terjadi jika gadis itu mati. Kurung saja dia sampai rencanaku berjalan dengan baik."

"Padahal aku ingin membunuhnya seperti aku membunuh si setan merah itu." Geram  pemuda pria yang memakai perban dilehernya.

"Ya. Dan itu menimbulkan masalah besar dialiansi. Cukup sulit menutupinya. Jika gadis ini juga tewas ditangan kita, aku yakin semuanya akan segera terbongkar. Aku tidak ingin Aniki sampai memenggal kepalaku." Pemuda bermata violet itu melemparkan sebuah benda yang terlihat seperti chip ke arah pria yang menjadi lawan bicaranya. "Gunakan itu untuk menghapus jejak kita sementara."

FALL IN LOVE WITH GAY (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang