FLWG#3

3.7K 274 5
                                    


WARNING! CERITA MENGANDUNG UNSUR GAY/YAOI... TIDAK, DISARANKAN UNTUK PEMBACA HOMOPHOBIA.....

CHARACTER'S BY M. K

SELAMAT MEMBACA

♠️
~And my sun feels like it's stopping burning~

Onyx itu berputar mencari sosok yang ia tunggu sedari tadi yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Bukan pertama kali dia mengunjungi tempat yang bisa dibilang cukup gila pada malam hari, klub yang dibilang tak ada seorang pun wanita sungguhan disini cukup terkenal diantara klub yang lainnya. Disamping klub yang hanya dimasuki oleh orang-orang elit, klub ini hanya dikhususkan untuk mereka, seorang gay atau bi.

Bicara soal klub ini, pemuda itu jadi mengingat kembali kenangan bersama dengan kekasihnya, tepatnya mantan. Ia dna kekasihnya pertama kali bertemu diklub ini. Awal pertemuan mereka memang tak berjalan mulus, ia masih mengingat jelas bagaimana pemuda mungil dengan wajah imutnya memasuki klub ini dengan mata violet polosnya. Membuat ia tertarik untuk mendekati pemuda itu. Entah dimana sekarang pria yang berhasil menaklukkan seorang Uchiha itu. Seolah sosoknya hilang bak ditelan bumi.

"Yo, Sasuke!" Merasa namanya dipanggil ia segera menoleh dan mendapati seorang pemuda berambut pirang sedang berjalan kearahnya. Sasuke jelas mengenalnya, mereka sempat berkencan beberapa kali dulu.

"Shii," sapanya.

Shii menyeringai melihat Sasuke,"Sudah lama aku tak melihatmu disini. kukira kau sudah berubah haluan!"

"Sepertinya tidak," jawab Sasuke datar.

"Sepertinya kau sedang kosong. Mau bermain denganku?"

"Hanya berciuman."

"Aw, kau sangat dingin. Moodmu jelek huh?"

"Kau mau apa tidak?"

Tidak perlu menunggu lama, Shi langsung menempelkan bibirnya pada bibir Sasuke. Jangan lupakan bau alkohol yang cukup menyengat dari bibir yang masih bergerak liar itu. Mulut Sasuke sedikit terbuka saat lidah milik Shii menerobos paksa, rasa manis langsung menempel diindra pengecap keduanya. Saling menekan tengkuk lawan bermainnya tanpa peduli jika mereka sedang berciuman ditempat terbuka.

Mereka mendorong satu sama lain untuk menyudahi ciuman mereka dengan napas memburu. Paru-paru mereka kembali mendapatkan oksigen setelah kegiatan yang terbilang cukup panas tadi.

"Kau mabuk," desis Sasuke.

"Kau memabukkanku, Sasuke."

Sasuke mendorong Shii sedikit untuk menjauh darinya dan memutar kembali kursinya menghadap ke meja bartender.

"Martini, please." Bartender itu mengangguk lalu segera pergi menyiapkan pesanan Sasuke.

"SHII!" Sentak Sasuke saat merasakan rangkulan sensual disekitar lehernya. Pria itu suka sekali melakukan hal tak senonoh padanya setiap mereka bertemu. Walaupun Sasuke sedikit menyukainya.

Pria itu menyeringai dan malah duduk
disamping Sasuke seraya memesan wine. Iris yang sewarna dengan Sasuke itu kembali memandang pemuda ayam itu.

"Kau masih mencari pria itu?"

Sasuke diam sebentar berusaha untuk mencerna pria yang dimaksud oleh Shii. Merasa paham ia bersuara, "Begitulah."

"Mau tahu informasi yang kudapatkan
tentangnya?"

Dapat dilihat raut datar tadi berubah menjadi begitu antusias. Gelak tawa pun keluar dari bibir sexy milik Shii, pria itu jelas menangkap pancaran cinta dan gairah dimata sang Uchiha. Rasa iri tentunya menghinggapi hati pria tampan itu, rasanya ia tak pernah melihat tatapan serupa saat Sasuke menatapnya.

"Cinta pertama." Dengus Shii.

"Diamlah. Katakan apa yang kau tahu."

"Dan apa yang akan kudapatkan jika aku
memberikan informasi berharga tersebut?"

"Katakan apa yang kau inginkan." Balas Sasuke kesal, harusnya ia bisa memprediksi ini.

"Dirimu, memangnya apalagi." Shii menyeringai dengan kilat mata aneh.

"Kau sudah pernah mendapatkannya." Shii mengibaskan tangannya didepan dada sambil tertawa. "Kita hanya berciuman, yang aku maksud adalah bercinta dan kemudian memiliki hubungan."

"Kau ingin menjadi kekasihku?"

"Bingo!"

"Kita.tidak.bisa." Tekan Sasuke.

"Kenapa? Jika alasannya masuk akal aku akan memberitahumu secara cuma-cuma." Shii menggerakkan alisnya naik turun, bermaksud menantang pria yang sering menjadi topik pembicaraan di bar.

Sasuke menghela napas berat, otaknya berputar memikirkan segala alasan yang dapat membuat Shii puas. "Aku.... Aku sudah memiliki kekasih."

"Siapa pria itu?"

"Bukan pria, dia seorang wanita." Shii terlonjak kaget. Ia menatap Sasuke intens seolah mengatakan Kau-serius?

"Ck, aku serius."

"Seorang gay sepertimu berpacaran dengan seorang wanita?"

"Aku bi. Aku berpacaran dengannya murni karena cinta, bukan napsu belaka."

"Kau tahu kan aku tidak akan mudah percaya dengan semua omong kosongmu?"

Sasuke mengumpat dalam hati, ia tahu dengan sangat jelas bahwa pemuda pirang itu tidak mudah untuk dibohongi. "Lalu?"

"Bawa dia ke hadapanku. Aku ingin lihat wanita gila mana yang bersedia menampung seorang pria gay seperti dirimu." Hina Shii.

Sasuke menelan ludah kasar, berpikir siapa yang akan dia bawa ke hadapan Shii. "Baiklah, dude. Ku tunggu di cafe biasa. Jaa."

Geraman frustasi keluar dari bibir sexy itu, ingin rasanya ia menghilang dari dunia ini. Sekarang wanita mana yang harus ia bawa? Walaupun banyak wanita yang mengantre untuknya bukan berarti ia bisa membawa sembarang wanita. Apalagi Shii pasti akan mengatakan bahwa ia adalah seorang gay, jika wanita itu tidak bisa menutup mulutnya maka habislah masa kehidupan disekolahnya. Tsunade-sensei pasti tak akan berpikir dua kali untuk memblacklist namanya dari jajaran siswa teladan.

♠️
~Have you ever seen the sun after the heartbreak? ~

[To Be Continued]
Vote & comment


Note :
Bagi yang gak tau siapa itu Shii, nih I kasih tau, Shii itu salah satu pengawal raikage ke 4, dia pengguna teknik medis.

👇👇👇

👇👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FALL IN LOVE WITH GAY (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang