WARNING! CERITA MENGANDUNG UNSUR GAY/YAOI... TIDAK, DISARANKAN UNTUK PEMBACA HOMOPHOBIA.....
CHARACTER'S BY M. K
SELAMAT MEMBACA
♠️
~And swallows the colours of my dream~Utakata menenggak habis sisa softdrink-nya ketika seorang pemuda manis duduk diseberangnya. Ia tak pernah melihat pemuda itu dijurusan bisnis sebelumnya. Dan soal jurusan, disekolah mereka ini memang berbeda dari sekolah lainnya. Jika di SHS biasa pelajaran yang diajarkan terkesan bersifat umum, lain hal dengan sekolah ini yang mengharuskan setiap siswanya memilih jurusan apa yang ingin mereka ambil, tujuannya agar membentuk siswa yang mahir saat diperguruan tinggi kelak.
"Hai, boleh aku duduk disini? Semua meja penuh." Ucap pemuda itu.
Utakata menatap tak minat pemuda itu, lalu kembali menatap ikan salmon panggangnya. Mengambil sumpit lalu mulai memakan hasil karya para siswa jurusan kuliner. Memang tidak diragukan lagi. Setiap makan siang dia tak pernah absen untuk mencicipi makanan yang dibuat siswa kuliner, sangat jarang ia bisa memakan makanan enak ini diluar. Ingin rasanya menculik anak kuliner ke rumahnya. Bagaimana pun Utakata sama dengan pemuda lainnya, tak mahir dalam urusan dapur. Yang ia makan sehari-hari hanyalah makanan instan. Terkadang seseorang entah siapa akan memberikannya bekal makan siang. Dan Utakata bukan orang yang bodoh untuk menolak sebuah pemberian meskipun ia tanpa sadar telah menaruh harapan besar pada sang pemberi.
"Ano... Kau Utakata kan? Perkenalkan aku Mizu Yagura dari jurusan kecantikan." Yagura tersenyum gugup melihat onyx itu memandangnya intens.
"Kau tersesat?" Tanya Utakata, gedung jurusan pemuda itu jelas sangat jauh dari gedung jurusan bisnis. Jika hanya untuk makan siang kenapa mesti repot-repot ke kantin bisnis. Bukankah setiap gedung memiliki kantin sendiri.
Yagura menggeleng pelan, "Tadinya aku ingin menemui temanku dan mengajaknya makan siang. Tapi dia sibuk, makanya aku memutuskan untuk makan siang disini." Jelas Yagura merasa mengerti maksud dari Utakata.
"Lain kali jangan makan dikantin ini." Yagura memiringkan kepalanya tak mengerti. Membuat kesan imut pemuda itu bertambah.
"Berbahaya. Anak-anak jurusan teknik sering makan disini. Dan mereka tidak menyukai jurusan kecantikan." Utakata meletakkan sumpitnya lalu mendorong sekotak susu yang memang selalu disediakan bersama makan siang. Ia tak terlalu suka susu.
"Boleh ini untukku?" mata Yagura menatap antusias sekotak susu yang terbengkalai.
Utakata mengangguk pelan.
"Kenapa anak-anak teknik membenci jurusan kecantikan?" Tanya Yagura. Pantas saja hampir seluruh isi kantin menatapnya sinis.
Utakata hanya diam. Sedikit malas menjelaskan tentang hal yang tidak penting nenurutnya. Lagi pula Yagura bisa bertanya pada teman-temannya nanti. Ia juga sedikit heran, kenapa juga ia harus memperingati pemuda itu.
"Yo Utakata." Sapa pemuda yang memiliki tubuh yang lebih besar darinya.
"hn. Dimana Sui?" Heran kala tak mendapati partner pemuda jingga itu. Biasanya mereka itu selalu melekat seperti surat dan perangko.
Juugo mendudukkan dirinya lesu, "Dia mengikuti pertukaran pelajar di Kiri." Alasan dari galaunya Juugo, pikirnya. Jangan berpikir aneh-aneh, mereka hanya teman yang sudah terbiasa akan kehadiran masing-masing.
Tentunya lain hal dengan Yagura. Dia berpikir bahwa Juugo satu spesies dengannya. "Kau gay emm..." Yagura terlihat bingung dengan nama pemuda itu.
"Juugo. Dan aku tidak gay." Manik orange itu menatap Yagura tajam. "Salah satu alasan aku tidak menyukai anak-anak dari jurusan kecantikan. Sok tau." Keluh Juugo lalu beranjak setelah pamit pada Utakata. Yagura meringis saat menyadari dirinya salah bicara. Ia menatap Utakata, meminta penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE WITH GAY (COMPLETED)
Roman d'amourKehidupan antara ketua osis, Uchiha Sasuke yang memiliki kelainan seksual, dengan Haruno Sakura, si gadis cantik berhelaian merah muda yang terkenal sebagai berandalan. Akankah keduanya menjalin kasih saat sosok masa lalu sang Uchiha berusaha kembal...