7

1.9K 184 10
                                    

Happy reading...











"Kenapa, Sasuke-kun?" tanya sendu Sakura, pertanyaan ambigu yang dilontarkan Sakura malah membuat Sasuke kebingungan dengan maksud Sakura.

"Kenapa kau begitu baik padaku Sasuke-kun? Kenapa?" lanjut Sakura masih menatap Sasuke dengan pandangan sendu. Sasuke yang mulai paham dengan arah pembicaraan yang dimaksud Sakura hanya tersenyum lembut, namun bibirnya masih terkatup rapat enggan membalas pertanyaan Sakura. Karena Sasuke tau, Sakura masih akan melanjutkan ucapannya barusan.

"Kenapa kau melakukan sesuatu yang bahkan tak ada sangkutannya denganmu? Kenapa kau mau berbohong demi aku? Kenapa kau selalu mau membantuku? Kenapa kau selalu menemaniku saat aku sedang sedih? Kenapa, Sasuke-kun? Kenapa kau mau melakukannya untukku? Kenapa kau begitu baik, padahal aku tak pernah melakukan apa yang kau lakukan padaku. Aku hanya bisa menyusahkanmu saja, Sasuke-kun. Lantas kenapa kau begitu peduli kepadaku?" tanya Sakura mengeluarkan segala keluh kesahnya kepada Sasuke, Sasuke yang mendengar itupun bingung harus menjawab apa.

Tak mungkin ia menjawab nya dengan jujurkan? Kalau ia jujur apakah Sakura akan tetap sama? Atau dia akan menghindar setelah tau akan perasaannya terhadap gadis musim semi ini. Menghela nafas pelan akhirnya Sasuke memutuskan untuk tak mengungkapkan perasaannya sekarang, mungkin suatu hari nanti_ ya mungkin.

"Aku melakukan semua itu karena keinginanku sendiri, aku sama sekali tak keberatan ketika kau berkeluh kesah atau menyusahkanku. Aku bahkan malah senang kalau kau mau berbagi bebanmu denganku. Aku senang, jadi kau tak perlu berpikir yang tidak tidak, ok" ucap Sasuke kembali mengelus surai gadis musim seminya. Sakura menatap wajah Sasuke dengan mata berkaca kaca.

Kenapa ada pria yang begitu baik seperti Sasuke, kenapa hatinya tak melabuh kepada sahabat raven nya ini saja atau belum? pikir Sakura sendu. Lalu tanpa berkata Sakura menubrukkan tubuhnya kepada Sasuke, membuat Sasuke yang tak siap akhirnya jatuh terlentang diatas ranjang dengan Sakura yang menangis lagi diatas tubuhnya memeluk erat.

Sejenak Sasuke terkejut dengan tindakan gadis dalam dekapannya ini, namun tergantikan oleh rasa bahagia yang menyusup kedalam relung hatinya. Walau Sasuke tau ini hanya bersifat sementara, namun biarkan dia menikmati ke-sementaraan ini pikir Sasuke tersenyum miris tanpa Sakura ketahui.

Sakura semakin menenggelamkan kepalanya dalam rengkuhan hangat Sasuke, pelukan Sasuke selalu berhasil membuat Sakura merasa nyaman dan aman. Itulah kenapa setiap Sakura sedang bersedih ia akan datang kerumah Sasuke dan memeluknya hingga tertidur setelah ia menceritakan apa yang membuatnya resah.

Membelai rambut merah muda milik Sakura pelan Sasuke mulai merasa tangisan Sakura sudah mereda, nafas gadis itu mulai teratur dan isakan gadis musim seminya sudah tak terdengar lagi, tergantikan oleh suara dengkuran halus menandakan bahwa gadis diatasnya ini sudah tidur. Tak berniat mengubah posisi Sakura yang berada diatas nya, Sasuke ikut memejamkan matanya masuk ke alam mimpi.
.
.
.
.
.
.
Pagi menjelang, seperti biasa Sasuke bersiap akan pergi menjemput Sakura terlebih dahulu sebelum berangkat bekerja, Sasuke akan mengantarkan Sakura kerumah sakit terlebih dahulu. Sembari menunggu gadis itu turun kebawah, Sasuke mendudukkan dirinya diatas jok motor sport nya.

Tak berselang lama Sakura turun dengan wajah ceria seperti biasa, dan akhirnya mereka berangkat setelah memakai helm dan berpamitan kepada Kizashi dan Mebuki.

Seperti biasa ketika mereka datang kerumah sakit, banyak gadis yang selalu meneriaki nama sahabatnya ini, membuat Sakura entah kenapa merasa risih dan sedikit tak suka. Melihat tatapan kagum dan suka yang dilayangkan oleh para perawat, dokter, maupun pasien yang berada diparkiran rumah sakit kepada sahabat ravennya ini membuat Sakura mendengus kesal.

Friendzone [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang