Setelah malam memilukan di Bu Ye Tian yang memakan banyak korban jiwa kebencian pada Yiling Laozu semakin pekat. Dalam setiap peristiwa buruk dikaitkan dengannya.
Flasback
Setelah pertarungan yang memakan beribu jiwa rampung, Wei Wuxian sang Yiling Laozu pergi dengan kehancurannya. Perang yang merenggut jiwa shijie-nya. Wei Ying pergi dengan perasaan hancur, marah, sedih, dan berbagai perasaan yang berkecamuk dalam dirinya. Semua orang membencinya, mengharapkan kematiannya....lenyapnya Yiling Laozu.
Tetapi Wei Ying tidak tahu, dia tidak melihat, tak merasa, tidak pula berharap untuk tahu bahwa disana sepasang mata emas selalu mengawasinya, memperhatikannya, berusaha bangkit walau energinya terkuras dan tubuhnya melemah untuk meraihnya. Bertumpu pada Bichen, perlahan sosok yang selalu dianggap suci dan tak tersentuh itu bangkit, terseok-seok dengan sisa tenaganya bertekad menyusul pemuda berpita merah. Hingga pada akhirnya, sosok Hanguang-jun mampu menyusul sang pemilik hati. Meraihnya untuk pergi menjauh dari medan pertempuran...pergi jauh agar mereka tak bisa mencelakai Wei Yingnya.
Di sisi lain Lan Xichen lelaki dengan nama kehormatan Zewu-jun terbaring lemah menyaksikan sang adik berjuang, ia dan semua orang tak berdaya dengan perang ini. Ia hanya menatap sosok adik yang beranjak pergi, ia tahu...sangat tahu bahwa adiknya dan pemuda itu dalam bahaya sebab para kultivator itu akan mengejar mereka setelah pulih. Oleh karena itu dia bangkit dan segera pergi ke Yu Shen Bu Chi Cu menyampaikan kabar pada Pamannya dan meminta 33 senior yang menghormati Lan Wangji untuk melakukan pencarian.
Di tempat lain, upaya pelarian Lan Wangji dan Wei Wuxian terus berlanjut, membawa Wei Ying dalam dekapannya dengan menaiki Bichen, Wangji berusaha terus sadar. Namun apa daya, mereka berdua telah kehabisan energj, maka Lan Wangji memutuskan untuk membawa Wei Ying ke goa. Menyembunyikannya, berjuang memulihkannya, memberi energinya tidak peduli akibat yang harus ditanggungnya.
Menggenggam lembut jemari Wei Ying dan terus berbisik...memanggil sang terkasih"Wei Ying.....Wei Ying.....kembali Gusu bersamaku bagaimana?"
"Enyahlah" gumam Wei Ying dengan tatapan kosongnya.
Tak peduli berapa kali pun Hanguang-jun memanggilnya dengan lembut, Wei Ying menulikan pendengaran dengan penyesalan serta kehancuran yang tersisa, mata yang berbinar itu kini redup seolah kehilangan alasan untuk bertahan...hanya kosong.
"Enyahlah" balasnya untuk tiap untai kata Lan Wangji.
Wangji sakit tentu saja, hancur, kecewa, dan marah pada dirinya sendiri karena tak ada disisi Wei Yingnya selama ini. Tak peduli setiap kata yang ia dengar dari Wei Yingnya mengantarkan kesakitan. Ia tak ingin pergi, ia tak mau menyerah bertahan disisi Wei Ying. Hanguang-jun tetap teguh memberi energinya dengan rasa sakit menatap sang terkasih, dadanya sesak, lidahnya kelu tapi ia akan berjuang hingga akhir...bahkan jika harus menukar dirinya asal cintanya baik-baik saja untuk sang Yiling Laozu Hanguang-jun akan memberikan segalanya.
Hingga.....
Lan Qiren, Zewu-jun, dan 33 senior Gusu menemukan mereka. Memandangnya tak percaya, penuh kekecewaan, dan kemarahan. Seorang Hanjuang-jun yang terhormat...apa yang dia lakukan....
"Wangji, apa yang kau lakukan?!Jelaskan!!" Ucap Lan Qiren dengan suara cukup tinggi
Wangji berdiri di depan Wei Ying, melindunginya dari tatapan orang-orang sektenya
"Tidak ada yang perlu dijelaskan" balasnya tenang
"Wangji, kembali ke Gusu....tinggalkan dia!! Ikut kembali sekarang Lan Wangji" Qiren membentak
"Tidak" Wangji tetap kukuh
Lan Xichen tak habis pikir, bagaimana adiknya yang selama ini selalu lurus dan perilaku dan tindakannya menjadi.........
Ia bungkam."Bawa dia kembali dengan paksa" titah sang paman
Para senior itu mengacungkan pedang menyerang Hanguang-jun. Tetapi....ia tetaplah Hanguang-jun, ia balik menyerang. Melindungi pemilik hatinya. Namun sekali lagi, sekuat apa pun Wangji tenaganya telah terkuras, ia pun terus memberikan energi pada Wei Ying...pertarungan semakin berbahaya....
"Cukup Wangji.....hentikan. Semuanya tolong berhenti" Xichen tahu adiknya tak akan menyerah, dan ia tak bisa melihat luka adiknya semakin parah. Ia paham percuma memaksa Wangji.
"Wangji, ikutlah kembali ke Yu Shen Bu Chi Cu. Antarlah Wei-Gongzi ke Luanzhang, kami tidak akan menyerang dan menyakitinya" ujarnya menatap sepasang emas itu.
Wangji mengalihkan pandangannya pada Wei Ying sejenak. Dia mengerti kepergian Wei Ying sangat diharapkan banyak orang, diluar berbahaya. Maka perlahan ia meraih Wei Ying, menggendong dengan penuh kasih, ia takut Wei Yingnya akan hancur. Lan Wangji membaringkan cintanya, dan pergi ke Yu Shen. Mengambil hukumannya dan segera kembali pada Wei Ying. Ia tidak mau...tidak rela....tapi jika ia berkeras bersama Wei Ying maka Wei Ying semakin bahaya
"Wei Ying...tunggulah sebentar, aku akan datang." Sambil mengusap pipi Wei Ying perlahan.
TBC...
________________________________________
Hua......sekian dulu ya
Maaf baru up....heheJadi gimana chapter ini menurut para reader?
Jangan lupa vote dan comment ya & kalau ada kritik dan saran dipersilakanSusah sekali nggambarkan perasaan Hanguang-jun untuk Wei Wuxian. Perasaannya sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Nah cukup sekian chapter ini...sampai jumpa di chapter berikutnya....
KAMU SEDANG MEMBACA
WILL YOU COMEBACK, WEIYING?
Fantasy"Wei ying, kembalilah...aku akan menunggu... bahkan jika jantung ini berhenti berdetak, hingga jemari ini tak mampu memetik senar qujin...aku akan menunggu" Lan zhan "Lan zhan, mengapa kamu lakukan? Jika aku tahu lebih awal maka aku tidak akan....."...