Alvino hanya menatap punggung Nadine yang semakin menjauh lalu pandangannya kembali pada bingkisan yang diberi Nadine tadi.
Saat dia ingin fokus ke percakapan geng Garuda,tiba-toba ada pesan masuk di ponselnya, membuat dia langsung membuka ponselnya dan membaca pesannya.
Lagi-lagi pesan dari Nadine.
~ Nadine ~
Jangan lupa dimakan ya Al. Gue rela ngantri Berjam" cuma beli itu. Gue tau Lo belom makan. Gue gamau Lo sakit.(Read)
Alvino membaca pesan tsb sambil tersenyum.
Sebastian yang menyadari itu langsung bertanya kepada Alvino.
" Kenapa Lo Al senyum senyum sendiri?"
"Dapat chat dari Nadine ya?" Tanya ozzi asal.
" Brisik Lo, gue mau makan" jawab Alvino.
◾◾◾
Hari ini Nadine hanya duduk didalam kelas satu harian penuh. Dia merasa tidak enak badan. Dia merasa sangat lemas. Dia terlihat sangat pucat hari ini.
Sebenarnya Nadine sangat ingin keluar kelas dan melihat Alvino tetapi kondisi tubuhnya sedang tidak mendukung. Jadi dengan terpaksa dia hanya duduk dan merebahkan kepalanya dimeja.
Tasya teman sebangkunya yang melihat itu pun bertanya" pada Nadine.
"Nad Lo sakit? Lo mauke UKS? Atau Lo mau pulang aja?"
Nadine yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya.
" Gue mau kekantin nad, Lo mau gue beliin makanan atau minuman?" Tanya Tasya lagi.
Lagi-lagi hanya dibalas gelengan oleh Nadine.
Dia merasa sangat lemas sehingga untuk berbicara pun dia tidak sanggup. Kepalanya juga terasa sangat pusing. Dia harus kerumah sakit nanti sepulang sekolah.
◾◾◾
Tepat jarum jam berhenti diangka tiga,bel pertanda pulang berbunyi. Nadine langsung bergegas menuju gerbang sekolah dituntun oleh Tasya dan Mita, karena dia merasa tubuhnya sangat lemas.
Hari ini dia pulang dijemput oleh papa dan mamanya karena tadi dia sempat menelfon papanya dan memberitahukan kondisinya.
Setelah dia masuk kedalam mobil, papa dan mamanya langsung membawanya kerumah sakit.
Sampai dirumah sakit dia langsung digendong papanya ke ruangan rawat untuk diperiksa dokter. Sedangkan papanya dan mamanya menunggu diluar dengan perasaan cemas.
Saat dokter keluar dari ruangan, mamanya langsung bertanya kepada dokter tsb
" Bagaimana keadaan Nadine dok?"
Dokter tsb adalah dokter yang selama ini merawat Nadine. Dokter yang menghandle penyakit Nadine. Mulai dari resep obat dan cek up rutin.
" Penyakit Nadine semakin parah, leukimianya memasuki stadium 2"
Papa dan mama Nadine yang mendengar itu langsung terduduk lemas.
Tanpa mereka sadari, Nadine yang berada didalam ruangan dapat mendengar pembicaraan mereka. Dia meneteskan air matanya. Lalu memberi semangat kepada dirinya sendiri.
◾◾◾
Sudah seminggu Nadine dirawat dirumah sakit tapi dia juga belum dibolehkan untuk pulang.
Dia rindu sekolahnya. Dia rindu Alvino.
Kemudian dia bertanya dalam hatinya.
" Gimana keadaan Alvino? Apa dia baik-baik aja?" Batin Nadine.
.
.
next part yaa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVEMBER
Teen Fiction* * * * * Nasib sial menimpa Alvino karena sejak kedatangan Nadine ke SMA taruna bangsa, Nadine selalu mengusik hidup Alvino. Membuat Alvino jenuh dan terus menerus menghindari Nadine. Sampai suatu hari Alvino luluh dan disaat itulah dia mengetahui...