Tak terasa sudah sebulan saja Nadine bersekolah di SMA taruna bangsa. Saat ini dia sedang duduk di bangku nya sambil menatap keluar jendela.
Nadine melihat Alvino yang sedang melaksanakan pelajaran olahraga.
Dia menyaksikan Alvino yang bermain sepak bola bersama teman-temannya.Nadine dapat melihat banyak keringat menetes dipelipisnya. Itu membuat dirinya semakin terlihat tampan. Apalagi saat melihat Alvino sedang fokus mengontrol bolanya supaya masuk ke gawang lawan.
Pemandangan tsb membuat Nadine tidak ingin mengedarkan pandangannya kemanapun. Saat ini pandangannya hanya fokus ke satu titik yaitu ALVINO.
Saat dia sedang asik melihat Alvino,tanpa disangka seseorang yang dilihatnya tsb melihatnya juga. Hal itu membuat Nadine melambaikan tangannya dengan semangat sambil tersenyum ke Alvino.
Sedangkan alvino yang melihat itu langsung membuang pandangan kearah lain tanpa memperdulikan Nadine.
Saat ini sedang tidak ada guru dikelas Nadine sehingga semua siswa yang berada dikelasnya bisa melakukan hal" yang mereka mau.
Ada yang sedang tidur, ada yang sedang makan, ada yang bermake up, ada yang membuka salon, ada yang stand up comedy, ada yang dangdutan dan lain sebagainya.
Berbeda dengan Nadine, dia hanya menatap keluar jendela melihat aktivitas yang dilakukan Alvino.
Kemudian dia bangkit dan berjalan keluar kelasnya.
Dia pergi menuju kantin untuk membeli tissue dan juga air mineral lalu dia bergegas pergi ke kelas alvino.
Seperti biasanya, dia akan melakukan tugasnya yaitu meletakan sesuatu di kolong meja Alvino lalu mengirimi alvino pesan.
◾◾◾
Jam istirahat pun tiba. Nadine beserta teman-temannya yaitu Tasya dan Mita segera bergegas ke kantin.Mereka segera menemukan meja karena dikantin belum terlalu ramai. Lalu ketiganya memesan makanan yang ingin mereka makan.
Mereka memakan makanan yang mereka pesan sambil berbincang dan tertawa ria.
Kantin sekarang sudah sangat ramai. Bahkan banyak siswa yang tidak kebagian tempat duduk sehingga harus memesan makanan dan memakan makanannya didalam kelas. Ada juga yang langsung kembali ke kelas karena tidak ingin mengantri membeli makanan.Saat hendak menyuapkan makanannya, Nadine melihat Alvino sedang menuju kekantin. Nadine hanya melihatnya tanpa berniat mengganggu Alvino.
Saat Alvino sampai didepan kantin bersama geng nya,dia hanya menatap kantin yang sedang ramai lalu meninggalkan kantin tsb.
Nadine yang melihat itu hanya menatap kepergian Alvino.
"Mungkin dia malas ngantri" batin Nadine
" Tapi kan dia belom makan?"Lanjut batin Nadine bertanya-tanya.Kemudian lamunannya buyar ketika suara Tasya membuatnya terkejut.
" WOiii melamun aja Lo,kita udh siap nih mau balik ke kelas, Lo ga mau balik?"Nadine tampak berfikir lalu dia menjawab
" Lo duluan aja deh gue masih ada perlu"" Yaudah kita balik duluan ya"
Setelah melihat mereka pergi menjauh, Nadine langsung bergegas memesan satu makanan kesukaan Alvino yaitu nasi goreng,tak lupa pula dia membelikan air mineral serta susu.
Setelah pesanannya selesai dia langsung bergegas menuju kelas Alvino. Dia melihat banyak anak geng Garuda sedang berkumpul dikelas Alvino.
Tanpa pikir panjang dia langsung menghampiri Alvino tanpa memedulikan siulan anak geng Garuda yang sedang menggodanya.
"Gue tadi liat Lo ga sempat makan, makanya gue beliin ini buat Lo"
Lalu Nadine yang melihat tidak ada respon dari Alvino langsung meletakkan makanannya diatas meja Alvino.
" Eh ada Nadine, perhatian banget Lo sama alvino, buat kita mana nasi gorengnya?"
Ucap ozzi menggoda Nadine." Lo pada beli sendiri" jawab Nadine sambil tertawa.
Lalu Nadine bergegas meninggalkan kelas alvino. Tetapi saat dia ingin melangkah,perkataan ozzi kembali membuatnya terhenti.
" Nadine itu baik, dia perhatian sama Lo tapi Lo belum bisa cinta sama dia Al? Parah sih Lo" ucap ozzi.
Nadine yang mendengar itu hanya bisa tertawa dan berkata
"Gue masih kurang berusaha zii"Setelah mengucapkan itu Nadine langsung meninggalkan kelas alvino.
.
.
next part yaa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVEMBER
Teen Fiction* * * * * Nasib sial menimpa Alvino karena sejak kedatangan Nadine ke SMA taruna bangsa, Nadine selalu mengusik hidup Alvino. Membuat Alvino jenuh dan terus menerus menghindari Nadine. Sampai suatu hari Alvino luluh dan disaat itulah dia mengetahui...