"Lo mau jemput gue? Ga salah denger gue kan?"tanya Nadine memastikan
Alvino yang mendengar itu hanya mengangguk dan berdehem.
" Wahh Daebak gue harus mengabdikan momen ini sekarang" jawab Nadine antusias
Alvino yang melihat itu hanya memutarkan bola matanya malas.
"Buruan atau gue tinggal Lo sekarang" jelas Alvino
Nadine yang mendengar itu langsung gelagapan.
"Iya iya galak Banget sih Lo"
Lalu mereka berjalan menuju kelas Nadine.
Nadine berjalan dibelakang Alvino. Dia tertinggal sedikit jauh karena dia tidak bisa menyamai langkah kakinya dengan alvino.
"Al tungguin gue" ucap nadine
Alvino yang mendengar itu langsung memelankan langkah kakinya. Dia berjalan sedikit lebih pelan sekarang.
Tetapi saat Nadine ingin mensejajarkan langkah kakinya dengan langkah kaki alvino. Lebih tepatnya berjalan berdampingan dengan alvino, lagi-lagi Alvino berjalan dengan cepat sehingga dia berada didepan Nadine. Nadine yang melihat itu pun langsung mendengus kesal.
" Alvino Tirta dewanta katanya Lo mau jemput gue tapi Lo ninggalin gue" kesal Nadine
Alvino yang mendengar itu pun kembali memelankan langkahnya kembali. Sebenarnya Alvino sengaja melangkahkan kakinya dengan cepat karena dia tidak ingin Nadine berjalan berdampingan dengannya. Dia tidak ingin mengundang kecurigaan teman-temannya tentang dia dan Nadine.
" Berisik Lo buruan" jawab Alvino dingin.
Nadine yang mendengar itu hanya kesal sendiri.
"Iss terserah Lo aja gue duluan!!" Teriak Nadine didepan wajah Alvino
Nadine berjalan dengan cepat sambil memanyunkan bibirnya kesal. Sesekali dia mengomel - ngomel sendiri.
Alvino yang melihat itu pun langsung tersenyum simpul. Lalu dia mengikuti Nadine. Dia dapat mendengar Nadine mengomel-ngomel sendiri tentang dirinya.
Alvino yang mendengar itu hanya tertawa pelan. Nadine yang mendengar ada yang menertawakannya langsung melihat kebelakang.
"Kok Lo ketawa sih gue tuh lagi kesel sama Lo"
"Lo lucu" ucap Alvino lalu pergi meninggalkannya.
Nadine yang mendengar itu langsung mematung tak percaya. Bagaimana bisa seorang Alvino bersikap seperti tadi. Yang dia tahu itu alvino yang dingin tanpa ekspresi.
Mungkin Alvino benar-benar kepentok tadi. Tapi apapun dan siapapun yang membuat Alvino kepentok dia sangat berterima kasih banyak karena sudah membuat Alvino bersikap seperti ini padanya.
◾◾◾
Matahari saat ini begitu terik,membuat siapapun yang merasakannya buru-buru mencari tempat berteduh untuk menghindari paparan sinar tersebut. Saat ini Nadine berteduh dibawah pohon yang rindang sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
Dia merasa sangat kelelahan karena dia bersama teman-teman sekelasnya baru saja berlari mengelilingi lapangan. Hari ini dia sedang melaksanakan pelajaran olahraga.
"Nad kantin yuk beli minum" ajak Tasya
"Bentaran dong gue masih capek banget" ucap nadine ngos-ngosan.
"Oke 5 menit lagi" ucap Mita menambahkan.
"Mit Lo gak punya kipas?"tanya Nadine
"Ada tuh tapi disana" jawab Mita sambil menunjukan kearah pohon sebelah.
"Kok bisa disana sih?" Tanya Nadine lagi
"Iya tadi ketinggalan dan gue males ngambilnya" jawab Mita nyengir.
" Iss emang Lo ya, yaudah gue ambil" jawab Nadine sambil bangkit menuju pohon sebelah untuk mengambil kipas Mita.
Saat Nadine ingin kembali ke teman-temannya, dia tidak sengaja melihat Alvino berjalan dengan Safira.
Safira zanna kirania. Cewek berwajah cantik,berpenampilan rapi dan anggun.
Dia juga merupakan jajaran murid pintar di SMA taruna bangsa. Dia selalu mengikuti olimpiade biologi bersama Alvino.Safira selalu bersama dengan Alvino saat sedang mendekati olimpiade. Dia sering bersama Alvino di perpustakaan hanya sekedar untuk membahas soal-soal atau materi yang diberikan guru bidang studi biologi.
Mereka terlihat sangat dekat sampai-sampai banyak orang yang menjodoh-jodohkan mereka.
Nadine yang mendengar itu hanya bisa mengelus dada menahan cemburu. Sebenarnya Nadine juga mengikuti olimpiade, hanya saja berbeda mata pelajaran dengan Alvino.
Nadine mengikuti olimpiade kimia bersama Raka ketua kelas XI IPA 1. Ketua kelasnya Alvino.
Dia sempat berfikir kenapa dia tidak mengambil olimpiade biologi saja supaya bisa berdekatan dengan Alvino. Tapi tidak mungkin karena peserta olimpiade per mata pelajaran hanya diizinkan 2 orang saja.
.
.
next part yaa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVEMBER
Teen Fiction* * * * * Nasib sial menimpa Alvino karena sejak kedatangan Nadine ke SMA taruna bangsa, Nadine selalu mengusik hidup Alvino. Membuat Alvino jenuh dan terus menerus menghindari Nadine. Sampai suatu hari Alvino luluh dan disaat itulah dia mengetahui...