NOVEMBER 9

22 4 0
                                    

Tak terasa Nadine sudah 2 Minggu berada dirumah sakit. Kondisinya semakin hari semakin membaik. Dia sudah dibolehkan untuk pulang besok pagi.

Saat ini dia sedang duduk di bangku taman rumah sakit sambil menikmati semilir angin malam yang menyejukkan.

Dia mendongakkan kepalanya menghadap kelangit melihat gemerlap bintang-bintang.

Tanpa dia sadari air matanya menetes mengingat perkataan dokter tadi tentang penyakitnya.

Dia terus bertanya-tanya dalam benaknya
"Apa penyakit gue bisa sembuh?Apa gue bisa hidup lebih lama?"

Dia pun memikirkan itu sambil menangis sesenggukan. Membuat orang yang melihatnya merasa kasihan kepadanya.

Dia saat ini sangat rapuh, tapi dia ingat masih ada keluarganya yang selalu mensupportnya dan masih ada Alvino yang selalu mewarnai hari-hari. Ya walaupun cintanya bertepuk sebelah tangan.

Nadine menghapus air matanya lalu dia segera bangkit menuju ruangannya. Dia harus kembali sekarang karena papa dan mamanya pasti khawatir kepadanya.

Saat Nadine tiba didepan pintu ruangannya, dia langsung disambut oleh mamanya yang mengkhawatirkannya.

"Nadine kamu darimana aja? Mama nyariin kamu loh" tanya mama Nadine khawatir

"Aku habis dari taman ma" ucap Nadine tersenyum manis

"Kamu udah minum obatnya? Makanannya tadi udah kamu makan? "

"Udah mah tenang aja"

Kemudian mama Nadine membantu Nadine untuk berbaring ditempat tidur.

"Yaudah kamu tidur ya,besok pagi kita langsung pulang"

"Iya ma, ga sabar deh mau pulang. Aku bosen banget dirumah sakit Mulu" curhat Nadine kepada mamanya

"Makanya kamu cepat sembuh" ucap mama Nadine tersenyum sambil mengelus puncak kepala Nadine.

Nadine yang melihat itu pun ikut tersenyum lalu dia mulai memejamkan matanya.

Entah mengapa dia merasa dirinya mudah lelah sekarang. Padahal hanya berjalan dengan jarak dekat saja dia sudah lelah.

                                 ◾◾◾

Saat ini Nadine sedang duduk di sofa rumahnya. Dia sudah kembali dari rumah sakit dua jam yang lalu.

Dia merebahkan tubuhnya di sofa lalu mengambil remote tv. Dia mengganti-ganti Chanel TV nya mencari acara tv yang menyenangkan. Akhirnya pilihannya jatuh di kartun yang sangat fenomenal yaitu Spongebob. Dia tertawa melihat tingkah" konyol Spongebob dan temanya Patrik.

Setelah dia rasa bosan menonton tv, dia langsung bangkit mencari ponselnya. Dia langsung membuka line menbaca pesan masuk di ponselnya.

Kemudian dia menghela nafas pasrah saat melihat pesan yang  dia kirim kepada Alvino yang hanya di baca tanpa berniat dibalasnya.

Dia terus menscroll line nya sampai matanya jatuh kepada pesan dari seseorang. 110 pesan dari Tasya.

Nadine yang melihat itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tertawa. Ternyata teman sebangkunya ini memiliki rasa khawatir juga.

Lalu Nadine langsung membuka isi pesan tsb

~ Tasya ~
P
P
P
Nad Lo kok gak masuk sekolah?
Lo sakit ya nad?
P
P
P
Lo udh 2 Minggu ga sekolah nad
P
P
Gue denger kabar Lo sakit ya nad?
Lo dirumah sakit mana?biar gue sama Mita jenguk Lo?
Nad bales pesan gue
P
Nad tadi pagi Alvino nyariin Lo
Ya gue bilang aja Lo nya sakit
Trus dia langsung pergi nad
Dingin banget ga sih tuh orang?
P
P
Gimana kabar Lo nad?
Lo udh sembuhkan?

Kepala Nadine pusing membaca pesan dari Tasya. Lalu dia ingat perkataan Tasya tentang alvino tadi.

Kenapa Alvino mencarinya?apa Alvino kesepian gaada gue yang selalu ganggu hari-harinya? Apa dia merasa kehilangan?

Nadine hanya senyam senyum ga jelas memikirkan itu.

Lalu dia langsung mengambil ponselnya dan mengirimi alvino pesan

~ Nadine ~
Kata Tasya Lo nyariin gue ya?

Setelah mengirimi alvino pesan, dia langsung bangkit menuju kamarnya untuk mandi dan beristirahat.

                                 ▪️▪️▪️

Saat ini Nadine sedang mengeringkan rambutnya setelah setengah jam dia melakukan ritualnya dikamar mandi.

Yang dimaksud Nadine dengan ritualnya itu adalah dia berendam dengan wewangian agar tubuhnya rilex. Tak lupa dia melalukan pemijatan ditubuhnya sendiri.

Setelah selesai mengeringkan rambut dia langsung menyambar ponselnya dan merebahkan dirinya diatas kasur.

Dia membuka ponselnya dan mengecek line nya. Seketika dia lemas karena Alvino tidak membalas pesannya.

Dia mencoba berfikiran positif. Mungkin Alvino sedang belajar karena sekarang jarum jam masih menunjukan pukul sepuluh pagi.

Dia kembali meletakkan ponselnya dan langsung beristirahat.
.
.
next part yaa :)

NOVEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang