Alvino sedang berjalan menuju kantin bersama geng nya. Ketika sampai dikantin dia sibuk menolehkan kepalanya kesana kesini seperti sedang mencari seseorang.
Dia memang sedang mencari seseorang. Dia sedang mencari seorang gadis yang sering mengusik hari-hari nya selama ini.
Dia bingung kenapa gadis itu tidak lagi muncul dihadapannya. Biasanya gadis itu setiap pagi memberikannya sekotak susu didalam lacinya, dan mengganggunya saat dia sedang makan dikantin. Tapi sekarang kemana gadis itu?
Alvino terus bertanya-tanya didalam hatinya. Tanpa berniat menanyakannya langsung ke temannya.
Apakah Alvino merasa kehilangan?apakah Alvino sudah mulai memperhatikan gadis itu? Atau apakah Alvino sudah mulai menyukai gadis itu?
Ntahlah dia tidak tahu, mungkin dirinya hanya terbiasa dengan sikap Nadine selama ini sehingga ketika Nadine tidak ada dia merasa kehilangan.
◾◾◾
Seminggu sudah Alvino terus menerus memikirkan gadis itu. Dia merasa kehilangan. Kemana perginya gadis itu?.
Lamunannya buyar saat ponselnya berbunyi pertanda ada yang menelfon. Dia langsung melihat nama yang memanggil dan langsung mengangkatnya.
" Halo ma ada apa?" Ucap Alvino lembut.
"Hallo Al, kamu pulang sekolah ada acara ga?"
" Ga ada ma, emang kenapa?"
"Mama mau minta tolong anterin bekal untuk nenek kerumah sakit, kamu mau kan?"
"Oke ma nanti aku anterin"
Kemudian Alvino mematikan sambungan telfonnya.
◾◾◾
Alvino jalan menyusuri lorong rumah sakit. Dia berjalan menuju keruangan neneknya.
Setelah selesai mengantarkan dan berbincang sedikit dengan neneknya, dia pun pamit untuk pulang karena hari sudah hampir larut.
Namun saat dia ingin menyusuri lorong, dia melihat sosok yang selama ini mengusik pikirannya. Nadine. Ya dia melihat Nadine duduk didepan sebuah ruangan rawat inap dengan selang infus menempel di tangannya.
Alvino segera menghampiri Nadine yang sedang tertunduk lesu.
" Lo kenapa?" Tanya Alvino
Nadine yang sedang tertunduk pun langsung melihat kearah orang tsb. Dia terkejut melihat orang yang saat ini sedang menatapnya. Dia gelagapan, jantungnya berdetak sangat kencang.
Dia tak menyangka cowok yang dihadapannya sekarang ini adalah cowok yang selama ini dia rindukan.
"Gue tanya Lo kenapa?" Tanya Alvino sekali lagi.
" Emmm?" Bingung Nadine
Alvino yang melihat itupun kesal dan berniat meninggalkan Nadine yang kebingungan.
"Gue gamau ngulangin pertanyaan gue lagi" jawab Alvino lalu melangkah menjauh dari Nadine.
" Gue gapapa" teriak Nadine saat Alvino mulai menjauh.
Alvino sempat menghentikan langkahnya beberapa detik lalu dia melanjutkan langkahnya lagi.
◾◾◾
Alvino sedang menatap langit-langit kamarnya. Dia masih terbayang wajah pucat Nadine.
"Apa dia sakit?" Batin Alvino.
Kemudian Alvino menggeleng-gelengkan kepalanya. Malas memikirkan hal itu.
Kemudian dia memainkan ponselnya, membuka Instagram dan membaca username siapa saja yang nge DM dia.
Setelah dia rasa bosan. Dia membuka line. Membaca-baca timeline.
Lalu sebuah notif masuk. Dia langsung melihat siapa yang mengiriminya pesan.
Nadine. Ternyata pesan dari Nadine.
Dia langsung membacanya.~ Nadine ~
Gue gapapa kok Al, jangan khawatir ya wkwkwk~alvino~
Gue gak nanya,dan gue gak khawatir~ nadine ~
Tadi Lo nanyain keadaan gue
Gue tau Lo khawatirin gue kan?haha ngaku loh~ Alvino~
Terserah LoSetelah itu alvino langsung mematikan ponselnya dan bergegas untuk mengerjakan tugas sekolahnya.
.
.
next part yaa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVEMBER
Teen Fiction* * * * * Nasib sial menimpa Alvino karena sejak kedatangan Nadine ke SMA taruna bangsa, Nadine selalu mengusik hidup Alvino. Membuat Alvino jenuh dan terus menerus menghindari Nadine. Sampai suatu hari Alvino luluh dan disaat itulah dia mengetahui...