05. Salah Sasaran

169 50 44
                                    

Kemarin, Aya belajar masak dibantu Bi Inem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kemarin, Aya belajar masak dibantu Bi Inem. Dapur jadi heboh karena pertama kalinya dia megang alat dapur. Goreng telur saja takut mendengar letup-letupan minyak goreng, teriak-teriak, dan berakhir gosong.

Gara-gara dia waktu pembantunya itu terpakai mengajarinya yang tak kunjung berhasil. Hingga Rika yang baru pulang dari rumah mertuanya memarahi Bi Inem karena baju yang mau dia pakainya nanti sore untuk bertemu dengan teman-teman arisannya belum disetrika.

Syukurlah, percobaan ke tiga Aya berhasil membuat nasi goreng yang enak. Enak dari segi tidak asin, tidak hambar, dan telurnya tidak gosong.Cukup baik bagi pemula dan untuk gadis manja seperti Aya.

***

Pagi ini, Aya bangun pagi-pagi sekali. Kemarin malam, dia mengatur alarm lebih pagi dan juga minta bantuan Bi Inem untuk membangunkannnya, jika dia belum kunjung bangun. Syukurlah tanpa bantuan pembantunya, dia mudah bangun, mungkin juga karena terniat.

Aya bergegas berlari menuju dapur. Padahal belum cuci muka dan masih mengenakan baju tidur. Setelah menuruni tangga, dia bertemu Bi Inem. Tampaknya pembantunya itu ingin membangunkannya.

“Non, Aya. Baru saja bibik mau bangunin,” ucap Bi Inem berdiri tak jauh dari tangga.

“Temenin Aya masak, Bik. Masak nasi goreng,” ajak Aya, lalu dia melangkah menuju dapur diikuti Bi Inem di belakangnya.

Sarapan untuk keluarga Aya sudah dimasak oleh Bi Inem. Dia sengaja memasak lebih awal, agar kerjaannya tidak terbengkalai dan dia bisa mengawasi anak majikannya itu dengan aman.

Aya menikmati aktivitas memasak nasi gorengnya. Diaduk-aduknya nasi yang berada di dalam kuali penggorengan.

Rika tiba di dapur. Tujuannya mengambil air minum, kini beralih mengomeli anak dan pembantunya.

“Tumben Aya bangun cepat," ucap Rika heran. Dia melihat tangan anaknya megang spatula, mata ibu anak satu itu melotot. "O ... kamu bangun pagi-pagi buat masak? ‘Kan udah ada bibik bekerja masakin sarapan untuk kita. Aya nggak perlu repot-repot masak,” lanjutnya bersesekap.

“Siapa juga yang masak buat keluarga,” jawab Aya ketus sembari mengaduk-ngaduk nasi goreng di penggorengan.

“Lalu buat siapa?” Sebelah alis Rika terangkat.

Aya tidak menjawab. Dia mematikan api kompor lalu menatap Bi Inem, “Bi, ambilkan kotak bekal,” pintanya lalu melepaskan celemek yang dikenakannya.

Bi Inem memberikan kotak dan Aya memberikan celemek itu ke tangan pembantunya itu.

“Kamu mandi sana. Biar Bibik yang persiapin bekal kamu!” pinta Rika mulai emosi karena anaknya mengabaikannya.

Aya memberikan kembali kotak biru itu kepada Bi Inem, kemudian mengentakkan kaki pergi meninggalkan dapur. Dia sebal dengan maminya yang berbicara dengannya dengan suara keras.

Love Sticky Note #teenfictprojectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang