(๑˙Satu❥˙๑)

14.3K 1.1K 70
                                    

'Membicarakan soal takdir, entah mengapa, rasa-rasanya kita akan segera bertemu.'

🌹 🌹 🌹

[Awal]

Seorang pria yang adalah ojek bayaran di minta tolong untuk membawa dua tas besar ke motornya.

Gadis bernama Allin pun menatap kedua wanita paruh baya di hadapannya dengan tatapan sedih. "Allin akan sering dateng ke sini, kalian sehat-sehat, ya?" Lirih gadis itu tak rela pergi sebenarnya. Tapi Reta dan Fira yang memaksa dirinya pergi. Katanya sekolah yang akan Allin tempati itu masuk ke dalam sekolah elit favorit nomor 2 se-Indonesia. Maka mereka yakin otak Allin akan semakin terasah dengan baik di sana.

"Kamu juga sehat-sehat ya sayang," lirih Reta di tengah isaknya. "Bunda udah transfer uang ke rekening kamu untuk ngekos. Cari kosan yang bagus dekat sekolah ya nak," kali ini Fira yang berujar, sesekali ia mengelap air matanya.

Memang sangat berat. Reta dan Fira adalah Ibu Panti yang tidak menganggap asing semua anak yatim piatu di panti. Mereka menganggap semua bagai sedarah daging tanpa pilih kasih sedikit pun. Makanya mereka sesayang ini dengan Allin.

Allin hendak menolak, tapi Fira sudah mengisyaratkan agar Allin menerima hadiah kecilnya itu.

Mereka berpelukan, Allin pun melirik anak-anak panti yang lain dan tersenyum.

"Kak Allin?! Kak Allin bakalan main ke sini lagi kan?!" Pekik salah seorang bocah berumur 6 tahun mewakili yang lain. Allin mengangguk cepat. "Pasti, sayang."

Kini Allin beralih pada Kayla. Sahabat terdekatnya di panti karna mereka seumuran dan selalu berdua sejak kecil.

Allin langsung memeluk Kayla erat, begitu sebaliknya. "Sehat-sehat, Kay. Walaupun aku gatau gimana aku bisa kemana-mana sendirian, tanpa kamu." Mereka berdua terisak setelah melepas pelukannya.

"Lo juga. Jangan lupa, lo harus main kesini, key?" Lirih Kayla yang langsung Allin angguki.

Selesai acara perpisahan ini, Allin pun mulai menaiki ojek untuk menuju terminal dan menaiki bus ke Kota dari perkampungan ini.

ლ❥ ლ

Setelah panjangnya perjalanan, Allin langsung mencari kos dekat sekolahnya. Dulu Allin memang pernah ke Kota saat acara wisata di SMP. Makanya Allin lumayan mengingat jalan Kota.

Allin menghela nafasnya saat akhirnya menemukan kosan terdekat sekolah yang murah. Sungguh Allin sudah seperti mandi keringat sekarang. Kota sangat panas, berbanding jauh dengan kampungnya yang sejuk sekali di sore begini.

Allin langsung pergi memasak dan bersiap makan. Karna nanti malam ia harus merapihkan baju ke lemari.

ლ❥ ლ

Allin menghela nafasnya. Sekarang sudah malam. Harusnya Allin mengantuk karna kelelahan, tapi ia malah tak bisa tidur mengingat besok adalah hari pertamanya sekolah. Sekolah yang ia dapatkan hasil jerih payahnya sendiri.

Jadi, saat itu Allin sekolah pun tetap negri di kampungnya. Ia sudah kelas 2 SMA. Tapi ia menemukan informasi beasiswa mendadak untuk pemenang kuis matematika di internet. Allin tidak tahu kalau sekolah ini di Kota. Yang Allin tahu, sekolah ini memiliki fasilitas yang lengkap dan bagus, makanya Allin tergiur hingga belajar keras.

Sampai akhirnya, yap. Allin benar-benar menang. Dan ia terkejut saat sadar sekolah ini berada di Kota.

Tapi setelah di pikir lagi, Allin memang harus hidup mandiri. Hitung-hitung mengurangi beban Reta dan Fira, menurutnya.

Lagi pula, Allin harus menjadi seorang dokter. Agar ia menjadi seperti Ayah dan Ibunya. Reta dan Fira yang bilang kalau orang tua Allin adalah dokter yang hebat.

Allin tersenyum mengingat itu. Lalu memejamkan matanya untuk segera tidur karna tiba-tiba rasa gugupnya hilang saat ia  mengingat Ayah dan Ibunya.

Ayah dan Bunda harus liat disana,
Kalau Allin akan berusaha keras, supaya jadi orang yang hebat seperti kalian.

ლ❥ ლ

Untuk awal kalian harus ngenalin Aliin lebih dalam dulu, guys😘

Kalian yang udah baca cerita aku terus, pasti kalian tau kalo aku gak akan ngebiarin cerita aku gak seru🤣

So, staytune terus di About Kenta!!!💕
Have funnnn!!!😜

ABOUT KENTA [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang