(๑˙Sembilanbelas❥˙๑)

6.9K 946 81
                                    

Iya guys jadi aku males bgt update karna kalian aja untuk klik tanda bintang aja maleskan?😌

Perbandingan yang baca dan vote jauh sekali, padahal kalau masih setengahnya aku maklumin kayak biasanya. Aku positif thinking, mungkin aja jempol kalian bisulan:)

Tapi kok lama-lama jadi tambah banyak ya yang siders:( Jadinya semangat nulis aku berkurang:(

So, untuk kalian, kalau mau About Kenta tetep lanjut jangan males-males ya vote dan komentar^^

🌹 🌹 🌹

'Tuhan memberi kita jarak bukan untuk menjauhkan kita. Tetapi sekedar memberi jeda untuk meyakinkan diri, apakah kedua hati siap untuk saling singgah?'

🌹 🌹 🌹

[Pulang]

Seorang pria paruh baya yang berstatus sebagai guru itu membantu Allin memasukkan tas gadis itu yang berisi baju-baju ke dalam bagasi.

Sedangkan Kenta, Hito, Angga, Gepeng dan Zo. Mereka menaruh barangnya sendiri.

Mobil Ali untungnya adalah Nissan Grand Livina. Jadi cukup untuk 7 orang, malah lebih 1 penumpang.

Zo langsung duduk di kursi samping kemudi, yang mengemudi tentu Ali. Di kursi belakang sudah di tem oleh Gepeng. Ia ingin di belakang berharap untuk tidur tapi Angga langsung duduk di samping pria itu.

"Aelah ribet lu, Ngga! Gue mau bocan ini." Gerutu Gepeng.

"Sono bawa mobil sendiri, kampret! Gua duduk di mana terus?" Celetuk Angga yang membuat Gepeng melirik ke kursi tengah. Di sana sudah penuh dengan Kenta, Allin dan Hito. Allin di tengah-tengah mereka membuat Gepeng merinding melihat itu. Malah dirinya yang merasa canggung melihat itu.

"Gimane?" Tanya Angga kesal yang membuat Gepeng cengengesan. "Ya maap," kekehnya membuat Angga rasanya ingin melempar teman satunya itu ke pulau Kalimantan saja.

Perjalanan pun di mulai saat Ali mulai menginjak pedalnya.

Semua mulai fokus pada kesibukan masing-masing. Ali yang fokus menyetir, Zo yang membantu Ali memilah arah menggunakan google maps, Gepeng terlihat sudah pulas, sedangkan Angga berusaha keras mendorong kepala Gepeng yang terus bersandar di bahunya, Hito sedang mengobrol dengan Allin entah apa saja menjadi topik mereka dan sesekali mereka terlihat tertawa dalam perbincangannya. Berbeda dengan Kenta yang kini tengah tenang memejamkan matanya tapi tak terlelap, pria itu memakai headset mendengarkan musik.

Mungkin malam ini akan menjadi malam yang panjang karna perjalanan mereka yang cukup jauh.

ლ ❥ ლ

Sudah hampir sampai, Allin terlihat tertidur di bahu Kenta. Biasanya pria itu akan sangat risih saat seorang wanita dekat-dekat dengannya begitu. Tapi kini Allin di biarkan olehnya begitu saja. Pria itu masih memakai headset-nya tanpa tidur sedetik pun selama perjalanan, hanya menutup matanya saja.

Begitu juga yang lain. Hito, Gepeng dan Angga juga tertidur kini. Berbeda dengan Zo yang masih terjaga membantu Ali dalam memberi arah dari google maps.

"Kita berhenti di pom bensin dulu, ya? Bapak mau ke kamar kecil dulu, Zo." Ujar Ali membelokan mobilnya ke dalam pom bensin.

"Iya, Pak. Saya juga mau beli minum,"

Saat mobil sudah berhenti, Ali melirik Kenta. Ia tahu Kenta tak tidur.

"Kenta, tolong kamu pegang kening Allin. Apakah masih panas?"

ABOUT KENTA [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang