(๑˙TigapuluhTiga❥˙๑)

5.9K 702 196
                                    

'Kalo cuma luka yang kita dapet selama ini, itu bukan cinta, Kenta.'

🌹 🌹 🌹

[Luka]

Kenta menyodorkan gelasnya lagi pada sang bartender, meminta dituangkan segelas lagi. Padahal sekarang Kenta sudah mabuk berat.

Angga dan Gepeng tiba-tiba datang. Ya, Jellina sudah berhasil di hubungi oleh Allin, dan Jellinalah yang meminta bantuan pada Angga dan Gepeng untuk mencari Kenta. Dan disinilah mereka sekarang. Sebuah kelab malam yang sering mereka datangi untuk bersenang-senang. Tapi tidak untuk sekarang.

"Kenta udah! Lo udah gila, ya?!" Pekik Angga mengambil gelas Kenta. Kenta terlihat marah gelasnya direbut. Ia bangkit lalu menarik kerah Angga hingga sebuah pukulan mentah mendarat di pipi kiri Angga.

Buru-buru Gepeng menahan Kenta. "Kenta sadar! Lo lagi mabok, pasti lo bakal nyesel saat lo sadar nanti mukul Angga kayak gini!" Pekik Gepeng serius. Untuk pertama kalinya seorang Gepeng benar-benar serius.

Kenta terdiam mendengar ucapan Gepeng. Ia melepas kerah Angga perlahan. Tapi Angga menahannya. "Pukul gue! Kalo emang sekarang hati lo sesakit itu, lo boleh lampiasin ke gue. Lo boleh pukul gue sepuas lo, Ken!" Ujar Angga pasrah. Tapi Kenta tetap melepas kerah Angga dengan kasar. Pria itu duduk lalu memejamkan matanya. Sebenarnya Kenta orang yang paling kuat minum diantara Hito, Angga dan Gepeng. Makanya Kenta masih sedikit sadar walaupun ia sudah minum sebanyak itu.

"Gue.. gak nyangka.. kalo di kecewain sama orang yang kita cinta, rasanya sesakit ini.. Gue gatau," ujar Kenta parau dan terbata karna ia sulit bicara dalam keadaan mabuk seperti ini. Kenta terkekeh setelah bicara seperti itu.

Angga dan Gepeng diam. Mereka sangat prihatin karna untuk pertama kalinya, ia melihat sahabatnya sekacau ini hanya karna seorang perempuan. Bahkan jika melihat dulu, semua orang akan berpikir bahwa Kenta memandang dunia hanya ada satu jenis kelamin, ya, hanya pria. Saking Kenta tak pernah tertarik sama sekali dengan seorang wanita. Sampai akhirnya sekarang, Kenta hanya melirik Allin.

"Sebenernya.. dari awal gue yang mutusin sendiri untuk pacaran.. begonya gue gak nanya jawaban dia... apa.. mungkin dia gak beneran cinta ya sama gue?" Parau Kenta membuat Angga dan Gepeng hanya diam tak tahu ingin menjawab apa. Karna sejujurnya, orang yang sangat terpukul lebih membutuhkan didengarkan daripada diberi saran yang belum tentu menyelesaikan masalahnya.

Kenta terlihat mengambil ponselnya di saku. Lalu Kenta terlihat mengetik sesuatu.

To : Allin
Kita putus aja

Send.

Angga dan Gepeng yang sedari tadi hanya melihat gerak-gerik Kenta saja terbelalak melihat itu.

"Kenta lo gak nyeselin ini kan?!" Tanya Angga khawatir.

Kenta malah tersenyum getir. Lalu ia menidurkan kepalanya di meja bar.

Angga dan Gepeng saling melirik. "Tenang aja. Kalo emang jodoh mereka pasti bakal balik kok. Kalo enggak, yah, yaudah mungkin cuma sampe sini." Ujar Gepeng yang Angga sahuti anggukan setuju.

Mereka pun memapah Kenta mengantarkan pria itu pulang dengan selamat.

ლ ❥ ლ

"Kentaaaa!!!" Pekik Keisya yang kini berlari mendekati Kenta masih dengan tasnya.

"Lah kok lo ada disini?" Tanya Gepeng bingung melirik Angga. Kenapa Keisya bisa ada di Pelipur dan juga memakai seragamnya?

"Pindah sekolah dia." Ujar Angga malas. "Hasil nyusahin Bokap. Udah akhir semester malah minta pindah, konyol."

"Apa sih, Kak! Aku kan mau satu sekolah sama Kenta! Gak boleh emang? Aku aduin Papah, ya?!" Pekiknya manja lalu bergelayut manja pada Kenta. Sedangkan Kenta, pria itu terlihat tak perduli, ia memasang headsetnya lalu mendengarkan musik dengan mata terpejam tak perduli perdebatan yang ada di hadapannya ini. Biasanya ia akan menepis saat seorang gadis bergelayut padanya, tapi moodnya sedang buruk. Bahkan untuk menengok saja Kenta malas.

"Ya lagian alesan lo gak lazim." Decak Angga membuat Gepeng memijat keningnya mendengarkan perdebatan keluarga ini.

"Apa sih! Aku kan mau jauhin Kenta sama si cewek kampung--" Keisya menahan ucapannya. Ia takut Kenta marah saat mendengar Allin ia katai seperti itu. Tapi saat melihat Kenta biasa saja, Keisya tersenyum. "Cewek kampung itu gak boleh deket-deket Kenta." Jelas Keisya lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada acuh.

"Seterah lo deh. Udah buruan sana ke kelas lo," usir Angga membuat Keisya mencebik kesal lalu segera pergi.

Tapi Keisya mengurungkan niatnya saat tiba-tiba seorang gadis yang baru saja ia katai barusan datang dan masuk ke kelas ini menghampiri Kenta. Terlihat Jellina menahannya, tapi Allin tetap kekeuh.

Allin menarik headset Kenta hingga membuat Kenta melirik gadis itu. Bahkan tontonan satu kelas

"Putus? Enak banget Kenta ngomong kayak gitu. Kenta yang sepihak mutusin kita untuk pacaran, dan sekarang kamu putusin Allin gitu aja?" Allin tersenyum kecut. "Allin akuin, Allin emang gak pantes buat Kenta."

"Itu tau," gumam Keisya pelan.

"Apa yang kemarin Kenta liat, itu gak kayak apa yang Kenta duga. Kenta bilang, Kenta gak perduli omongan orang lain. Kenta cuma perduli sama Allin. Tapi buat apa Kenta, kalo kamu aja gak percaya sama Allin sekarang?" Allin mengusap air matanya yang padahal susah payah ia tahan sedari tadi. Kenta terlihat diam dan menatap Allin lurus tanpa berkata sepatah kata pun.

Allin membuang nafasnya. "Tapi gapapa, dari awal, kita emang gak pantes sama-sama. Allin udah pernah bilang itu. Mungkin ini emang akhir buat kita. Kalo cuma luka yang kita dapet dari kebersamaan kita selama ini, itu namanya bukan cinta, Kenta." Allin kembali mengusap air matanya kasar. "Makasih, udah sempet luangin waktu buat perduli sama Allin." Allin tersenyum tipis, lalu berbalik pergi.

Meninggalkan Kenta, yang masih diam tak bersuara.

ლ ❥ ლ

Tamat.




















Tapi boong

Anyway About Kenta sekarang tinggal berapa chapter lagi guys jadi aku up gak sesuai jadwal yaa!! Ini aja aku percepat, wkwk.

Kalo sempet aku gaspool apalagi komen rame aww! Haha, soalnya aku pikunan anaknya hiks, jdi kalo rame notif komen kan aku auto melek haha, dah ah,

Bye!❤️🔥

ABOUT KENTA [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang