(๑˙Sepuluh❥˙๑)

10.4K 1K 118
                                        

'Begitu saja. Rasa itu datang begitu saja tanpa bicara.'

🌹 🌹 🌹

[Si brengsek}

Setelah turun dari pesawat dengan waktu perjalanan 24 jam lewat 2 menit, mereka langsung menaiki mobil jemputan dari Nayla yang menyambutnya di bandara.

Demi apapun, walaupun seharian perjalanan di pesawat, Allin tak lelah sama sekali. Pasalnya pesawat pribadi memang nyaman sekali. Bahkan Allin merasa seperti berada di rumah. Bisa tidur dan bahkan nonton televisi.

Tak lama mereka sampai. Mobil itu memasuki pekarangan rumah yang benar-benar layaknya istana. Demi apapun Allin tak bisa membayangkan seberapa kaya keluarga Kenta.

Allin pun turun dari mobil saat sang sopir membukakan pintu mobil untuknya keluar.

Lalu mengantar dirinya dan Kenta masuk dengan sopan.

Di sana kami di sambut oleh beberapa pelayan yang sudah berderet sopan. Kenta terlihat jalan dengan santai dan sudah biasa. Tapi Allin? Berjalan di hormati dengan banyak pelayan begini membuatnya grogi.

Kenta mendengus geli melihat gadis lugu yang salah tingkah di sampingnya ini. "Kenapa sih lo?"

Allin menggeleng pelan.

Tiba-tiba Tuan dan Nyonya besar sang pemilik rumah ini datang. Mereka sudah berambut putih, tapi masih sangat cantik dan tampan. Allin sampai terpukau melihat mereka.

"Wah wah, cucu Oma dateng bawa siapa nih.." goda Nayla, yang padahal wanita itulah sang pelaku yang membuat Kenta pusing berturut-turut memikirkan seorang gadis yang akan ia bawa untuk di kenalkan dengan Omanya ini.

"Pasti pacarnya. Kamu gimana sih," itu Sean. Opanya Kenta, tentunya suami Nayla.

Nayla terlihat senang sekali sambil langsung berlari kecil merangkul Allin. "Yuk, sayang masuk aja. Anggap rumah kamu sendiri ya? Nanti kita masak-masak gimana? Atau mau manicure pedicure? Kamu suka apa?" Sean hanya menggeleng melihat keantusiasan istrinya itu.

"Dia baru sampe, Nay." Ujar Sean mengingatkan.

Allin langsung menggeleng. "Gapapa, Allin suka kok masak.. Tapi kalo meni--??" Allin kebingungan mengucapkannya membuat Nayla terkekeh gemas. Sedangkan Kenta malah terkekeh mengejek.

Allin pun langsung malu sendiri.

"manicure pedicure?" Pembetulan Nayla.

"Iya itu Om-, aduh maaf Allin lancang!" Allin langsung menunduk saat merasa lancang ikut memanggil 'Oma'. Habisnya Allin bingung ingin memanggil apalagi.

Nayla tertawa mendengar keluguan Allin. "Kamu ini, gapapa dong. Panggil Oma aja, Oma jadi suka banget sama kamu. Lucu," Nayla kembali terkekeh.

Kenta mendengus. Kenapa Omanya ini suka sekali dengan Allin? Tak sesuai ekspetasinya. Karna terakhir juga Kenta pernah membawa gadis asal yang Kenta bayar untuk pura-pura menjadi kekasihnya seperti ini, tapi Nayla terlihat langsung tak suka dan jutek sekali. Bahkan gadis itu sampai menangis saat Nayla terang-terangan menyindir baju gadis itu yang terlalu terbuka. Tapi sekarang? Bahkan ia menyambut Allin dengan hangat dan sayang.

Kenta membuang nafasnya lalu pergi hendak mandi. "Kenta mandi dulu ya, Opa, Oma. Nanti Kenta turun lagi," pamitnya yang di angguki oleh Nayla dan Sean.

"Ya sudah, kamu juga mandi dulu gih. Nanti bajunya langsung Oma pesen online express aja ya?" Ujar Nayla pada Allin yang membuat Allin ragu menerima.

Pasalnya ia benar-benar lupa membawa baju. Sedangkan kalau ia menolak, tak mungkin Allin pakai baju ini lagi yang sudah seharian ia pakai. Kalau bau, orang-orang di sekitarnya juga yang akan terganggu. Allin pun langsung mengangguk cepat.

ABOUT KENTA [Telah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang