Lucas & Athanasia (7)

4.2K 330 46
                                    

Lucas balik.
.
.
.
Ini hari ulang tahun pertamaku yang aku rayakan bersama Claude, tapi Lucas yang selalu bersamaku pergi. Aku cukup senang, aku seharusnya merasa senang dengan apa yang aku dapatkan, tapi...

"Aku merindukanmu,"

Aku berbisik dan tidak ada orang yang mendengarnya.

"Siapa yang kau rindukan? apakah itu aku?"

Saat itu, aku menahan napas dan seseorang muncul di udara. Aku membalikkan tubuhku dan menatap seseorang dengan rambut biru gelap berdiri di teras

"Tidak kusangka, aku melihatmu menjadi sangat bodoh."

Aku tidak tahu mengapa, aku membuka mulutku terkejut, aku hanya menatapnya tanpa kata.

"Aku kembali."

"...Lucas!"

Aku akhirnya sadar dan memanggil namanya. Aku tidak menyangka akan melihatnya seperti ini, saat melihatnya, perasaanku seperti berada dalam mimpi.

"Apa? Apakah kau sangat bahagia melihatku sampai tidak dapat berkata-kata?"

Butuh beberapa waktu untuk merespon, orang dihadapanku benar-benar Lucas.

"Hari ini ulang tahunmu, tentu saja aku akan datang,"

Mungkin karena aku memikirkannya, dia muncul, dan penampilannya bebeda. Dari yang awalnya remaja sepertiku, kini berpenampilan Lucas versi dewasa.

"Kau menyerap Blackie?"

Tiba-tiba aku merasa gelisah, takut dia menyelahkanku.

"Kau tiba-tiba memiliki banyak sihir."

Suara Lucas tidak terdengar menyalahkanku, hanya menatapku penasara karena sihirku bertambah besar.

"Kapan kau akan pergi?"

"Apa? Kau tidak mau aku kembali?"

"Bukan, bukan begitu. Bagaimana tugasmu?"

"Sangat lancar."

Ini aneh ketika dia tidak kembali, aku ingin menanyakan banyak hal, tapi setelah dia kembali, aku tidak tahu apa yang harus aku katakana.

"Hey?"

Lucas merasa aneh denganku, dia menatapku dengan mata merahnya. Aku menutup mata dan menghalanginya dengan tanganku sebelum aku berbalik.

"Apa kau harus terlihat seperti ini?"

"Apa yang kau lakukan?"

"Jangan lakukan ini."

Aku menutup mataku saat membayangkan dia dalam versi dewasa. Tapi suara yang terdengar ditelingaku membuatku berpikir dia menganggapku lucu.

"Apa kau baik-baik saja sekarang?"

Suaranya menjadi berbeda dari sebelumnya, perlahan aku menurunkan mataku dan membuka mata.

"Lucas!"

"Kau terlihat sangat merindukanku?"

itu Lucas, dan aku tidak bisa untuk tidak memeluknya.

"Oh, tunggu sebentar."

"Kau bodoh!"

Aku menghawatirkannya. Aku tidak mengetahui kabarnya selama beberapa bulan, tapi dia kembali ketika ulang tahunku. Banyak hal yang terjadi ketika dia pergi, tapi yang membuatku senang adalah dia telah kembali.

"Hey... kamu..."

Lucas terlihat terkejut ketika aku memeluknya tiba-tiba, dia berusaha melepaskannya. Aku memeluknya lebih erat dan memukul punggungnya.

"Selamat keinginanmu terwujud, sekarang aku punya sihir."

"Uh... ya..."

"Tapi kau sangat lama, seharusnya kau memberiku kabar sekali-kali."

Lucas yang aku peluk diam dan kaku untuk sementara, seperti tersadar, dia mendorongku.

"Hey, bukankah ini terlalu dekat?"

"Ya? kapan kau melihatku seperti ini?"

Lucas memutar matanya seperti tidak puas, tapi dia menyerah.

"Kau... katakan padaku. Apa yang terjadi selama aku pergi?"

Pertanyaan Lucas datang dan aku terdiam mencurigakan. Melihatku, Lucas menyipitkan matanya dan menatapku dengan sepasang mata merahnya.

"Aku tidak mendengarkanmu, aku bermain dengan Blackie setiap hari dan sepertinya sudah terserap olehku."

"Ada lagi?"

Aku menceritakan semua ketika dia pergi. Dia tidak menyela ketika aku bercerita, ataupun menyalahkanku. Dia hanya bergerak untuk merespon.

"Lihat, tanpa aku, kau tidak bisa apa-apa. Benar kan?"

Setelah aku selesai, Lucas menjulurkan satu tangannya,

"Sini!"

Aku tidak tahu mengapa, gerakannya sedikit halus.

"Apa yang kau lakukan?"

"Bukankah ini ulang tahunmu? tentu saja ini hadiah."

Ketika aku bingung, Lucas menarikku dan memegang tanganku. Ketika kehangatannya menyentuh tanganku, pandangan dihadapanku berubah dengan cepat. Apa! ini sangat pusing, bisakah kau memberi aba-aba sebelum teleportasi?!

Tapi ketidakpuasan itu hanya sesaat, kemudian aku terkejut pada pemandangan dihadapanku. Apa! Ini kamar Claude! bahkan Claude belum tidur! meskipun aku tidak tahu apa yang Lucas lakukan, Claude berdiri di depan jendela sekarang. Aku melihat Lucas menghampiri Claude dan dengan cepat dia sudah berada di belakang Claude.

Claude seperti merasakan sesuatu, dia mengerutkan alis dan membalikkan badannya.

Tangan Lucas terkunci di udara, kemudian dia mencoba menghunuskan sesuatu ke kepala Claude. Itu cepat seperti kilat! ketika aku melihat Lucas menghujam kepala Claude dengan cabang besar, aku menangis terkejut.

"Papa!"

Tapi Claude sudah tergeletak dan aku menghampirinya.

"Papa, papa!"

Bagaimanapun aku menggerakkan tubuhnya, Claude tidak menjawab. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku hanya melihat apakah ada luka atau tidak.

"Benda ini sangat mahal. Aku tidak berencana memberikannya kepada siapapun, tapi karena ini ulang tahunmu, aku memberikannya padamu untuk membuatmu bahagia."

Aku mendengar perkataan Lucas dan berdiri.

"Kau gila! apa yang kau lakukan pada papaku? siapa yang menginginkanmu untuk membunuh papaku?!"

"Itu cabang pohon dunia, tidak akan membunuh orang."

Claude terbaring di lantai seperti orang mati, dan aku menangis di sebelahnya. Tapi setelah aku mendengar perkataan Lucas, aku perlahan berhenti menangis.

"Sekarang bukan saatnya untuk mencemaskan hal lain, kau juga harus memakan ini."

Oh? apa maksudnya? apa kau ingin membunuhku setelah membunuh Claude? Apakah ini caramu bersenang-senang? aku menatap Lucas dengan gugup.

"Kau hanya perlu menstabilkan sihirmu, aku akan memberikanmu yang kecil."

Sebelum aku menjawab, aku melihat Lucas menarik sebuah ranting dengan ukuran kecil dan menaruhnya di atas kepalaku. Aku merasakan sakit dan perlahan hilang kesadaran. Jika aku bangun... Aku akan bertanya kenapa Lucas ingin membunuhku.
.
.
.

Novel: A Moment [Suddenly, I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang