Lucas & Jannete

3.9K 291 135
                                    

JANNETE LOVERS JAUH-JAUH!

Btw sihir Jannete itu bikin orang lain suka sama dia ya
.
.
.
Wajah Jannete terlihat bersinar dari sebelumnya, dan kepribadiannya menjadi ceria. Dia tidak merasa takut seperti sebelumnya, bahkan saat memberikan salam kebada Cabel di istana sapphire. Tentu saja itu untuk menemui Ijekiel.

Karena hubungan pertemanannya dengan princess Athanasia, dia sering pergi ke istana, jadi dia diizinkan untuk ke Istana Sapphire.

Lalu, saat ia berjalan ke Istana Sapphire, Jannete melihat laki-laki muda menggunakan jubah penyihir kerajaan dengan rambut hitam mata merah. Setiap dia dalam pertemuan, dia dan Ijekiel selalu menjadi topik pembahasan.

Setiap saat dia melihat Lucas, dia pikir Lucas adalah penyihir hebat, dan dia mungkin adalah orang yang baik.

Tiba-tiba Jannete mengingat julukkan untuk Lucas, "Serigala hitam kesepian.", Jannete tertawa

Orang dihadapannya mungkin tidak melihat Jannete, sehingga dia memutuskan untuk menyapa terlebih dahulu.

"Hallo... Lucas. Apa kamu akan pergi ke menara? Apakah jalannya searah?"

Beberapa waktu lalu, mungkin Jannete tidak akan mengambil inisiatif untuk menyapa seseorang yang tidak familiar.

Tapi sekarang aku tidak perlu khawatir untuk terabaikan karena aku telah melihat banyak orang yang menjadikanku focus mereka.

Disamping itu, saat Jannete mengunjungi istana princess Athanasia, dia bertemu dengan orang-orang disekitar princess Athanasia, yang membuat Jannete penuh dengan kebahagiaan.

Apa yang diharapkan terjadi, tapi apa yang keluar dari mulut Lucas sangat berbeda dari imajinasi Jannete.

"Aku tidak pernah mengizinkanmu untuk memanggil namaku akrab."

Mata Jannete terbuka lebar mendengar suara datar Lucas. Reaksinya sangat aneh, mungkin karena dia telah meihat seseorang yang diperlakukan dengan baik olehnya.

Disamping itu, apakah laki-laki ini memang seperti ini? aku pikir aku akan mudah untuk akrab dengan orang-orang disamping princess Athanasia

"Oh, maafkan aku. Princess memanggilmu seperti itu,"

"Kamu bukan princess."

Saat matanya bertemu dengan sepasang mata merah, dia tiba-tiba merasa takut. Saat mata itu menatapnya ke bawah, dia merasa lebih buruk dari batu yang jatuh ke jalan.

Dia sangat cocok dengan kepribadiannya yang sekarang daripada cara sopan saat berbicara di depan orang lain. Mungkin itu sebabnya aku bahkan tidak berani berdebat tentang perilakunya.

Tapi dia tiba-tiba mengerutkan kening.

"Aku tetap merasa tidak nyaman."

"Apa?"

"Bukan apa-apa."

Dia mengibaskan tangannya seperti mengusir lebah terbang atau debu di sekujur tubuhnya, dan kemudian mulai mundur selangkah demi selangkah pergi.

Jannete melihat ke belakang sejenak dan kemudian melangkah pergi.

Itu aneh. Mengapa penyihir itu memperlakukanku seperti itu?

Sekarang semua orang baik padaku, semua orang suka aku. Kenapa dia hanya berlaku baik kepada princess Athanasia?

Aku menjadi bingung pada pemikiran itu.

.

.

.

HA. double update lagi wkwkwk

Tadinya mau sekalian yang clade sama Jannet, cuma kasian ah Jannete nya buat ntar-ntar aja😌

Novel: A Moment [Suddenly, I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang