Ini pas Athy minta Lucas jadi gurunya dia setelah Lucas balik dari pohon dunia.
.
.
.
"Apa? katakan lagi!"
Lucas memiliki tatapan yang aneh hari ini dan dengan serius memakan kuenya di ruanganku. Tapi dia mendengar sesuatu yang membuatnya berpikir bahwa apa yang dia dengar sangat tidak masuk akal dengan mengangka alisnya.
Faktanya, untukku, aku sangat khawatir, aku mengatakannya tiba-tiba dan bertanya dengan keinginanku sendiri sesaat setelah kami bertemu.
Berharap Lucas akan menyetujui keinginanku, aku memberikan Lucas semua makanan ringan yang telah Lily persiapkan untukku! ngomong-ngomong, jika Lucas ingin tahu dan tidak mendengarnya secara jelas, itu tidak masalah untuk mengatakan padanya lagi. Bukankah itu manusiawi?
Aku mengambil napas dalam, lalu menatap Lucas yang memiliki tatapan halus diwajahnya. Aku berbicara lagi,
"Kumohon, terima aku menjadi muridmu!"
***
Ngomong-ngomong, saat aku bertemu Lucas lagi, aku mengatakan pada Lucas dan berharap dia bisa mengajariku sihir. Awalnya, setelah mendengarkan kata-kata dari kakek menara, aku berpikir baik-baik. Lucas adalah penyihir dengan kemampuan diatas rata-rata. Bahkan saat sihir di istana terbatas, dia dapat menggunakan sihir seperti yang dia mau. Mungkin, penyihir Menara...
Ya, mungkin ini tidak menghormati. Tapi sejujurnya, Lucas adalah penyihir terkuat yang pernah aku temui sejauh ini. Ya, Mungkin karena otakku telah dicuci olehnya sejak kecil, jadi aku menyetujui jika Lucas mengclaim dirinya sebagai 'penyihir jenius nomor satu'
"Aku tidak tertarik untuk mengajar."
Seperti yang aku duga, Lucas mengatakan seperti apa yang aku pikirkan.
Ya, kamu tidak memiliki hobi seperti ini. Terakhir kali aku mendengar komplai penyihir Menara hitam yang marah, aku tau...
Aku tertawa kaku saat mendengar komentar Lucas.
"Dan sihir bukan dipelajari, tapi dilahirkan."
Oh. Memang Lucas sangat mirip dengan Claude! ekspresinya, nada suaranya, semuanya menjengkelkan! Ngomong-ngomong, apakah Lucas manusia?
Setelah mendengar penyihir Heita, aku pikir akan sulit mempelajari sihir dari Lucas. Sebenarnya, tidak, teorinya sangat bagus! mungkin, jika Lucas tidak mau, aku tidak akan menyerah. Aku tidak akan menyerah.
Laki-laki ini tidak pernah menyetujui aku belajar sihir sebelumnya, dan dia tidak berkenan untuk mengajariku sekarang. Mungkin karena setelah banyak waktu untuk mengerti, aku benar-benar mengerti karakter laki-laki ini, dan aku tidak akan melakukan sesuatu yang dia benci, aku tidak ingin mati.
Tapi saat ini, Lucas benar-benar Arrogant dan setelah berbaring di atas sofa, seperti memikirkan sesuatu. Setelah beberapa saat kemudian, dia tiba-tiiba bangkit dan matanya menatapku.
"Jika kamu meminta padauk, aku pikir aku akan setuju."
"Oh, benarkah?"
"Tapi jika kamu tidak mengerti sekali, kamu akan kena pukul secara langsung."
Ini tidak mungkin mengalahkan laki-laki ini dengan akurasi 100%
"Tambahan, tubuhmu sering menyemburkan mana dan mengalirkannya ke segara arah. Kamu berjalan tanpa mengetahuinya."
"Aku?"
Setelah mendengar ini, aku menurunkan kepalaku untuk menatap tubuhku baik-baik, tapi aku tidak merasakan sesuatu yang tidak normal.
Kadang. tapi, kenapa kakek menara tidak memberitahuku tentang ini?"
Aku tidak tahu apakah dia menyadari maksudku. Lucas terlihatku menghina dan membuka mulutnya.
"Aku bisa melihatnya karena aku sangat hebat."
Begitu? Laki-laki itu, sekarang ucapan Lucas sama sakali tidak terdengar baru.
"Sekarang aku menyadarinya, aku akan memberimu kesempatan. Pertama kamu harus menghentikan aliran sihirmu."
"Apa yang harus aku lakukan?"
Pada pertanyaanku, Lucas mengubah ekspresinya. Tunggu! ada apa dengan ekspresinya itu? aku merasa kesulitan bahkan sebelum aku memulai, matanya seperti terlihat dungu menatap kearahku. Ini berlebihan!
"... sihirnya terlalu banyak! jadi, kamu harus melakukan ini, lalu melakukan ini"
***
Penjelasan Lucas sangat langka. Aku menatapnya dingin, seperti dia, yang menaikkan sebelah alisnya. Setelah beberapa saat, Lucas sepertinya menyadari sesuatu dan berkata pasrah.
"Cukup, aku tidak berharap kamu dapat melakukannya sekali. Aku akan menjelaskannya padamu sekali lagi."
Um... Lucas, apakah kamu yakin tidak bercanda denganku? yang kamu katakan kedua kali itu sama saja. Apa bedanya? saat menatap wajah Lucas, sepertinya dia tidak main-main denganku. Dia benar-benar tidak berbakat mengajari sihir. Saat aku bertemu dengan penyihir Heita, saat dia bertanya pada Lucas, aku merasakan rasanya pasrah penyihir itu sekarang.
"Ya, ayo kita mulai."
Aku harus melakukannya saat Lucas melihat. Aku tidak terlalu mengerti apa yang dia katakan sekarang, aku hanya menggihit bibir dan mencoba. Aku mencoba menggunakan sihir.
"Hmm? apakah itu ada perbedaan?"
Terkadang, aku merasa sekarang lebih mudah menggunakan sihir daripada sebelumnya. Apakah ini efek psikologi? aku melihat genggaman tanganku lalu mengarahkan mataku pada Lucas. Menemukan matanya menatapku.
"Cukup!"
"Sejujurnya, aku sangat terkejut. Cukup, kelebihanku sangat tinggi."
"Seperti dugaanku, orang-orang menara memang bodoh, bahkan pemula seperti kamu bisa melakukannya. Kamu menggapai standar orang yang aku ajarkan bahkan jika aku enggan. Aku tidak pernah mengajari orang lain, Kamu bisa berpikir ini adalah kehormatan."
Aku menatap dia lagi yang membanggakan dirinya dengan tercengang. Tidak peduli apa yang kamu pikirkan, itu karena aku seorang jenius. Tidak ada hubungannya denganmu! aku menatap Lucas suram. Aku tidak ingin melihat bagaimana bangganya dia. Aku mulai mengubah sibjek.
"Jadi, kamu tidak pernah mengunjungi menara sejak kamu kembali?"
"Ah, apa?"
"Kakek menara tahu kamu kembali. Apakah kamu ingin dimarahi?"
"Dia tidak bisa melakukan apapun padaku."
Lucas mendengus dibandingkan dengan gugup. Sialan! tidak peduli apa, kakek menara adalah boss, sikapnya sangat buruk.
"Jadi, coba sesuatu yang lain sekarang. Sihir seperti ini. lagi."
"Seperti ini?"
"Tidak, tidak, tidak, lihat! lebih lembut, jangan terlalu kasar."
Apakah ada tombol 'kembali' dihidupku? kenapa aku harus belajar sihir dari Lucas? oh Tuhan!
Aku harus bertahan dengan Lucas selama waktu yang lama dan lanjut menerima pengajarannya.
.
.
.
Gue update berapa lapis ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel: A Moment [Suddenly, I Became A Princess]
Non-FictionBUKAN FANFICTION! ini cuma potongan scene yang gue suka di Novel. Update random ya, ngga sesuai urutan novelnya. Translet pertama pake gugel, cuma karena bahasanya amburadul, jadi diterjemahin sendiri. Mangkannya ngga 100% sama bahasanya kayak novel...