JANNETE LOVERS JAUH-JAUH
Jadi sebenernya, part ini dulu sebelum yang Jannete bilang ke Claude kalo dia anaknya.
.
.
(Jannete's POV)
"Ijekiel menyukai princess Athanasia kan?"
Lorong di luar tempat pesta sangat sepi, jadi apa yang dikatakan Jannete pada Ijekiel sangat jelas.
Princess Athanasia di aula, berdansa dengan seseorang yang mirip dengan Lucas, penyihir menara hitam.
"Tetapi princess tidak akan melihat Ijekiel kembali,"
Mendengar perkataan Jannete, Ijekiel menatapnya, "Princess sangat baik."
Sebelumnya, Ijekiel tidak akan marah padanya atau apapun, tapi ini seperti berbeda. Sekarang Jannete lelah karena sakit seorang diri, sekarang dia ingin menyakiti orang lain. Apa yang menyakitinya paling parah adalah dia tahu perasaan ijekiel lebih dari siapapun, tapi dia lebih memilih untuk pura-pura tidak tahu, dan dia ingin Ijekiel merasa sakit sepertinya.
"Kamu tahu aku mencintaimu, dan kamu tahu princess tidak akan menerima perasaanmu."
Sejujurnya, untuk mengatakan kebenaran tentang ini, hati Jannete seperti berdarah.
Dia tidak ingin mengatakannya pada mood yang buruk, dia tidak ingin menggunakan wajahnya yang buruk untuk menyampaikan perasaannya.
Cintanya pada Ijekiel seperti bibit. Jannete memberikannya air setiap hari, menjaganya, dan menganggap itulah yang terpenting. Menunggu sampai menjadi bunga yang cantik dan berbuah. Saat itulah dia akan mengatakannya pada Ijekiel.
"Sepertinya sebelum aku mati, aku tidak akan bisa memiliki princess."
Lalu, apapun yang dikatakan Ijekiel, dia ingin tertawa dan mengatakan ke semua orang.
"Seperti kamu tidak membalas perasaanku, princess tidak akan membalas perasaanmu."
Bahkan jika kamu tidak memiliki perasaan yang sama sepertiku, tapi ketika aku bertemu denganmu, aku merasa sangat bahagia, itu cukup. Pikir Jannete.
"Jadi, itu adil."
Sebenarnya, aku ingin kamu dan seseorang dihatimu dapat bahagia.
"Kita berdua tidak mendapatkan apa yang benar-benar kita inginkan."
Tapi mengapa malah menjadi seperti ini? mungkin dia ingin mengungkapkan bahwa dia lelah dan tidak ingin melihatku lagi. mungkin dia akan menunjukkan ekspresi marahnya dengan dingin, tatapan menghina dan pandangan jijik. Terkadang, pikiran itu datang ke pikirannya.
Jannete terkejut, Ijekiel tidak marah padanya sedikitpun. Tapi tatapan dinginnya, yang menyakiti Jannete, lebih menyakitkan dari pada saat ijekiel marah.
"Jannete,"
Suara Ijekiel sangat tenang, tapi mampu membuat Jannete membeku.
"Jangan berpikir aku akan selalu ada untukmu dan menerima semua ocehanmu."
Ijekiel berbicara pada Jannete dengan suara datar, tapi Jannete merasa dingin.
"Sama seperti aku memilih untuk pura-pura tidak tahu apa yang kamu pikirkan, aku tahu kamu juga memilih untuk pura-pura tidak tahu apa yang aku pikirkan."
Setelah berkata seperti itu, Ijekiel menutup matanya. Setelahnya, Ijekiel menatap Jannete lagi dan berkata, "Aku berharap waktunya akan datang lebih cepat,"
Saat itu, hati Jannate hancur. Dia ingin menghabiskan hidupnya disamping Ijekiel, bahkan dia tahu perhatian Ijekiel untuknya. Sekarang dia memilih untuk menjauhkan Jannete sendiri.
"Kenapa?" Suara kecil keluar dari mulut Jannete yang bergetar, "Kenapa kamu bicar seperti itu?"
Jannete terlihat sangat lemah, seakan orang yang berada di hadapan Ijekiel bukanlah dia.
Tapi Ijekiel mengabaikannya, dan kata-kata selanjutnya benar-benar diluar espektasinya,
"Aku tidak akan jatuh cinta padamu, tidak ada sedikitpun pemikiran itu datang bahkan sampai akhir."
Ijekiel berbisik pada Jannete, dan dimata Jannete itu terlihat kejam. Saat itu pipi Jannete teraliri air mata kesedihan.
"Setiap waktu yang aku habiskan denganmu membuatku lebih dan lebih lelah. Sekarang aku sangat lelah, jadi kamu bisa pergi."
Jika dia sedikit mencintai Ijekiel, apakah dia akan merasakan sedikit rasa sakit?
"Jadi, kita hentikan disini."
Sekarang, setiap gerakkan terasa menyakitkan. Jannete tidak dapat menahan tangis saat air matanya jatuh.
"Aku tidak dapat melakukan apapun yang kamu inginkan," Ijekiel berbalik.
Ini adalah rumah dimana mawar putih merekah sepuluh tahun lalu, dan ini sangat telat untuk mengakhiri kata-katanya.
.
.
.
Sorry again Jannete,
Gue puas abis nranslet side story sebelah, abis itu nranslet ini wkwkwkwk obat.
Btw, sorryyy kalo ada yang nanya-nanya tapi ngga gue jawab, karena jawabannya udah ada di ANNOUNCEMENT atau di QnA 😓
Jangan dilongkap makannya :( males juga jawab pertanyaan yang sama dan berulang-ulang :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Novel: A Moment [Suddenly, I Became A Princess]
Non-ficțiuneBUKAN FANFICTION! ini cuma potongan scene yang gue suka di Novel. Update random ya, ngga sesuai urutan novelnya. Translet pertama pake gugel, cuma karena bahasanya amburadul, jadi diterjemahin sendiri. Mangkannya ngga 100% sama bahasanya kayak novel...