6

17.2K 630 31
                                    

[Bacanya sambil pake lagu smile on my face-EXO]

I hope u like and enjoy this story

Sejak Alvin menangis semalaman di kamar, sampai sekarang Alvin juga tidak ingin bicara dengan Sisil.

Sisil melihat Alvin yang sudah keluar dari kamar dengan pakaian rapi, sebenarnya ia ingin membangunkan Alvin hanya saja ia takut Alvin semakin marah dengannya.Jadi Sisil memutuskan hanya menunggu Alvin bangun.

"Vin, makan dulu sara---"

"Aku buru-buru"

Jujur hati Alvin tersayat baru kali ini ia menolak sarapan dari Sisil yang bahkan lebih enak dari Kantin di Kantornya.

Sisil yang mendengar Alvin berbicara tersebut hanya diam, dan memakan Saparan nya seorang diri dalam hening.

'Semarah itu Alvin dengan masalah sepele ini?'-Sisil

'Aku marah sama kamu karena aku peduli dan khawatir sama kamu, itu bukan hal sepele di mata aku'-Alvin

...
[Di Kantor]

Alvin mengacak rambutnya, ia frustasi.Jujur ia rindu berat dengan 'Sisil-nya'.

'mau sampai kapan, vin? Lu gak takut Sisil bakal bosen?'-Batin Alvin menjerit

Alvin mengacak rambutnya.Dengan segera ia meninggalkan pekerjaan-nya dan pergi menuju apartemennya.

Sesampainya Alvin di rumah, ia melihat Sisil sedang menonton Tv dan Sisil tidak menyadari keadaan Alvin yang berdiri di belakangnya.

Sisil terkejut saat sebuah tangan kekar, besar dan kasar memeluk lehernya dan menangis di bahunya.

"Maaf..hiks..aku kekanakan"

"Gak kok, aku kan tau gimana sifat kamu"Sisil membelai kepala Alvin yang berada di bahunya.

Alvin masih saja menangis,

"Vin"

"Hm"Sahut Alvin

"Berat!"Ujar Sisil

Alvin tertawa dan langsung memeluk Sisil dan menaruh kepalanya di paha dan menghadapkan wajahnya di perut Sisil.Ini yang paling disuka Sisil, ketika seorang Alvin mulai manja kembali.

"Jadi, kamu gak kerja?"Tanya Sisil

"Aku kepikiran mulu, aku gak bisa lama-lama marah nanti kamu tinggalin aku"Jawab Alvin sambil menenggelamkan wajahnya lebih dalam di perut Sisil.

"Vin, lihat aku"Pinta Sisil

"Gak mau, aku jelek abis nangis"

Sisil terkekeh dan berdehem.

"Liat aku ih, kalo gak aku ngambek"Ancam Sisil

Alvin akhirnya melihat Sisil, baginya Sisil adalah prioritasnya setelah keluarga.

"Kamu tau kan aku cinta kamu?"Ucap Sisil sambil menautkan jarinya dengan jari Alvin

"Heem"

"Gak mungkin aku bakal tinggalin kamu, karena hati aku sudah terkunci dan kuncinya ada di kamu, jadi aku gak bisa buat tinggalin kamu.Secara gak langsung kita udah saling terikat satu sama lain"

Alvin yang mendengarnya langsung memeluk Sisil seerat mungkin.Sampai-sampai Sisil sesak.

"Aku beruntung punya kamu"Ucap Alvin

"Aku pun begitu"Ucap Sisil

Mereka Saling berpelukan selama mungkin.

"I love you, Forever"Ucap Alvin dan mencium pipi Sisil

"Me too"
                            TBC

Childish GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang