14

10.3K 357 8
                                    

[vote✓]
[Komen✓]
[lagu yang cocok↑]

.
.
.

Hari ini Alvin masuk kerja jadi Sisil sendirian di apartemen, Sisil berencana mengajak Leta dan Rose pergi jalan-jalan namun ia mengurungkan niatnya karena ia yakin pasti Alvin tidak akan membolehkannya.Ia mengingat hari dimana ia meninggalkan Alvin dan berakhir Alvin merajuk.

Jadi Sisil memutuskan agar Leta dan Rose datang ke apartemennya, Sudah 1 jam Sisil menunggu, ia sudah terbiasa dengan Sahabatnya yang pasti tidak pernah on time.

Sisil mendengar bell apartemen berbunyi pun langsung beranjak dari duduknya, dan benar saja Pizza pesanan Sisil untuk menjamu Leta dan Rose datang terlebih dahulu.

Setelah mengucapkan terima kasih, Sisil membawa Pizza tersebut ke ruang tamu.Tidak lama bell pun berbunyi lagi.

"Ck, lama banget sih!"

"Maaf, beb.Tadi kita beli cemilan dulu di supermarket"Ucap Leta sembari menunjukan 2 kantung plastik berisikan cemilan dan minuman ringan

"Gue udah beli pizza, udah ayok masuk.Pamali didepan pintu"

Mereka masuk.

"Terus ini kita bakal ngapain?"Tanya Rose, Rose hanya mengiyakan ajakan Sisil tanpa tahu tujuan Sisil

"Main Truth or Dare, gimana?"Tanya Leta antusias, ia sangat menyukai game ini

"Baiklah"Ucap Rose dan Sisil bersamaan

Mereka memakai botol untuk memilih 1 orang yang kena, Leta memutar botol tersebut dan botol tersebut mengarah kepada dirinya sendiri.

"Oke!"Rose dan Sisil bersorak senang sembari ber-tos-ria

"Truth or Dar--"Belum selesai Sisil berbicara, Leta sudah menjawab

"Dare"

"Wow!"Rose menganga, "Baru memulai dan kau memilih Dare, benar-benar laki-laki sejati!"

"Aku perempuan, Rose!"

Sisil menoleh kearah Rose, "Udah diem, tantangannya apa nih, Rose?"Tanya Sisil

"Hm...Bagaimana kalau kau meminta Regan menjadi pacarmu!"Ucap Rose lantang, sangat menyenangkan melihat muka Leta yang langsung pucat mendengar nama Regan

Sisil bingung, "Regan?siapa?gue gak kenal"

"Gebetan Leta, Sil.Maklum baru 2 hari PDKT"Ucap Rose dan berhasil dihadiahi sebuah cubitan maut Leta, pipi Leta tanpa dipungkiri memerah

"Kenapa lu gak bilang sama gue?"Tanya Sisil sembari mengambil bantal dan siap untuk dilemparkan kearah Leta

Leta hanya menyengir sembari menunjukan 2 jari yang membentuk 'V'.

"Telpon sekarang!"Ucap Sisil dan Rose bersamaan

Leta ragu-ragu mengambil ponselnya, sepertinya keputusan yang salah mengambil permainan ini, bagaimana jika ia ditolak?

Leta menekan tombol Calling dan tanpa menunggu 5 detik panggilan tersebut sudah di reject.Leta menghela nafas, ia yakin jika Regan hanya mempermainkannya, namun hp nya berdering menunjukan nama 'Regan<3'.

"Wow, mungkin saja tadi ia tidak sengaja me-reject"

Leta mengangguk lalu mengangkat panggilan tersebut denan antusias.

"Halo"

"Halo, maaf ya aku ganggu kamu"Ucap Selly dengan nada yang dilembutkan.

Sisil dan Rose yang menjadi pendengar hanya mampu bergidik geli mendengar nada lembut Leta, mereka bahkan baru tahu jika Leta bisa bernada lembut seperti itu.

"Aku yang minta maaf tadi sudah me-reject mu, tadi tidak sengaja"Ucap Regan disana

"Ya, gak apa-apa, oh iya.Ada yang ingin aku bilang padamu"

"Apa itu?"

"Mau nggak kamu jadi pacar aku?"Tanya Leta

Astaga, Sisil dan Rose saling menatap satu sama lain, apakah begini cara Leta menembak seseorang itu dan sangat aneh mendengar mereka berbicara formal seperti, cara menembak Leta terlalu kekanakan dan yang pasti amatiran.

"Apa?kamu ngomong apa tadi?"

"Mau gak jadi pacar aku?"Tanya Leta lagi, jika ia ditolak maka ia akan langsung bilang ini 'Dare' namun jika ia diterima entah apa kabar jantungnya disana

"Maaf, tapi aku gak bisa"

"Oh begitu, ngomong-ngomong ini hanya Da--"

"Prank!!maaf tadi aku ngep--"

Mereka berucap bersamaan namun yang lebih mencolok adalah suara Regan karena suara Leta sudah lemas sedangkan Regan sangat antusias.

"Tadi kau ngomong apa?"Tanya Regan

"Ah, tidak.Jadi kau menerima ku?"Tanya Leta dengan jantung yang sedang berdetak 10x lebih cepat dari biasanya

"Sejak kapan?aku yang harusnya bertanya seperti itu"

Tampaknya Leta tidak mengerti dengan yang diomongkan Regan.

"Mau gak jadi pacarku?"

Tanpa mau membuat Regan menunggu Leta menjawab, "Mau!!aku mau!!"Leta tidak bisa menahan dirinya untuk tidak 'jingkrak-jingkrak', kalau bisa ia 'salto' namun sayang ia tidak bisa

Sisil dan Rose yang menjadi pendengar yang baik pun langsung memeluk Leta, Leta ternyata tidak salah memilih permainan ini dan berterima kasih kepada kedua sahabatnya karena sudah membantunya walaupun lewat tantangan.

Leta bahkan lupa mematikan sambungan Regan, dan Regan dibuat bingung dengan teriakan-teriakan di telepon Leta, yang pasti sekarang Regan merasakan lega yang amat sangat karena menahan untuk tidak berteriak di telepon dan mengatakan 'aku cinta kamu'.Sangat canggung jika langsung berbicara seperti itu sedangkan dirinya dan Leta baru PDKT 2 hari yang lalu.

Author sama Kuffy aja deh-Author

Kenapa?gak ada temen?-Kuffy

Ada, banyak lagi gak kayak kamu-Author

Dih-Kuffy

Maafkan author yang gabut setengah mati ya, ngomong sama Kuffy itu seru, kalian coba deh:)

TBC

Regan↓

Regan↓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Childish GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang