23

6.7K 319 36
                                    

[Vote✓]
[Komen✓]
Author minta maaf banget, udah ngeggantungin kalian, dan maaf jika alurnya part ini tidak seperti yang kalian harapkan

[Vote✓][Komen✓]Author minta maaf banget, udah ngeggantungin kalian, dan maaf jika alurnya part ini tidak seperti yang kalian harapkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Orang tua Rezan heran dengan semua teman Derry,"Rezan tidak bersama dengan kalian?"Tanya Ranna lagi

Anna meremas dress yang ia pakai, menahan diri untuk tidak menangis histeris di depan orangtua Rezan, Sisil yang menyadari itu memegang kedua tangan Anna, guna menenangkan.

Derry menghela nafasnya,"Justru itu bun, Derry sama teman-teman Derry kesini karena mau cari Rezan"Ucap Derry pelan

Ranna menatap Sandy sebentar, lalu kembali menatap Derry,"Rezan sudah 8 bulan tidak pulang, bahkan memberi kabar pun tak pernah"perasaan Ranna aneh dan tiba-tiba diselimuti ketakutan

Sandy memeluk Ranna guna menenangkan,"Rezan terkena kanker hati"

Bukan, bukan Derry yang berbicara namun Anna.

Hening.

Setelah bilang begitu, runtuhlah pertahanan Anna untuk tak menangis histeris, ia gagal.Sisil memeluk Anna, walaupun ia sendiri juga sedih.

Ranna terkejut lalu pingsan, Semua orang disana panik lalu Sandy langsung membopong Ranna kedalam kamar mereka.Meninggalkan mereka berempat di ruang tamu.

Anna menjambak rambutnya,"Gue bodoh! Gue gagal! Ini salah gue!"Alvin mengunci tangan Anna

"No! Anna dengerin gue! Lo gak gagal ataupun bodoh, justru kalo lo diam semuanya gak bakal ada yang speak up tentang penyakit Rezan"

"Hiks, gue udah buat tante Ranna pingsan, Sil! Gue hiks bodoh!"

Sisil mengguncang badan Derry,"Kamu, ambilkan air"Derry mengangguk lalu mengambil air

Derry memberi gelas tersebut ke Sisil, Sisil memberikannya kepada Anna.Anna meminumnya, hanya sedikit karena ia masih terisak, sekitar 20 menit mereka menunggu Sandy sembari menenangkan Anna yang masih tampak sesunggukan.

Sandy melangkah pelan kearah mereka, lalu duduk diselingi helaan nafasnya, tak di pungkiri ia juga hampir pingsan mendengar penyakit anak semata wayangnya.

"Huft, kalian tahu dari mana?"Tanya Sandy, menatap keempat insan dengan tajam.

"Rezan yang memberi tahu kami"Ujar Alvin

Sandy rasanya ingin menangis, sejak kapan anaknya menyimpan penyakit yang begitu ganas.Sandy merasa tidak becus menjadi seorang ayah, tanpa sadar Sandy mengingat-ingat tentang kedekatan ia dan anaknya itu sehingga membuat air mata yang tidak diinginkanya jatuh begitu saja.

Anna berjalan menuju Sandy, lalu memeluknya layaknya seorang ayah.Sisil ikut menangis, lalu Alvin menarik Sisil kedalam pelukannya, hangat dan nyaman.

Sandy mendongak lalu menghapus air matanya, "Kalian tahu penyakit Rezan sudah stadium berapa?"Tanya Sandy, menahan rasa sesak

Sontak mereka semua mematung, oh bodohnya mereka tidak menanyakan hal itu.

TBC

Jujur, author minta maaf banget sama kalian, maaf yaaaa.

MAKASIH UDAH MAU 6K VOTE!!!!!!!!!
🖤🖤🖤🖤🖤

Childish GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang