19

8.7K 418 37
                                    

[Vote✓]
[Komen✓]
[Terima kasih atas dukungan kalian dan 2k votenya!!]

[Vote✓][Komen✓][Terima kasih atas dukungan kalian dan 2k votenya!!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

***
Semua terkejut terkecuali Rezan tentu saja, Anna menangis kencang.

"Anna? Kamu disitu?"Ucap Rezan ketika mendengar suara menangis yang samar-samar, sesak rasanya mendengar seseorang yang sangat ia cintai menangisinya

Anna merampas handphone Sisil dan berteriak,"Kenapa lo menghilang?!"Ucap Anna marah

"Maaf sayang, maaf, aku pergi sebab gak mau bikin kamu khawatir"Ucap Rezan sembari meremas sprei yang ia tiduri, ia tidak ingin merepotkan Anna, apalagi Anna sedang mengandung anaknya, ia harus berjuang melawan kanker ini

"Kamu dimana sekarang?"Tanya Anna meremas ponsel Sisil

"Kamu gak perlu tahu aku dimana, yang pasti jaga diri kamu baik-baik dan jaga bayi kita"Ucap Rezan yang tanpa sadar menitikan air matanya

Hening.

"K-kamu tahu aku hamil dari mana?"Ucap Anna gugup

Rezan terkekeh disana,"mata-mata aku banyak sayang, jaga 'dia' baik-baik ya, jangan banyak stress.Doain aku cepat sembuh"

"Rezan kamu jawab aku dulu, kamu diman-"

Tit..

Anna memandangi ponsel Sisil dengan nanar, Anna begitu khawatir dengan keadaan Rezan.Ia selalu berdoa agar bertemu dengan Rezan, mendoakan agar Rezan baik,-baik saja, namun mendengar jika Rezan sedang sakit, Anna merasa sangat tidak berguna.Kemana selama ini dia disaat Rezan sedang sakit, Anna merasa ia berbuat kesalahan lagi.Bayang-bayang ia meninggalkan Alvin-

Arghh, Anna frustasi.

'Apakah gue beban buat dia?'-Anna

Sisil menghampiri Anna, memeluk dan membiarkan Anna menangis dipundaknya,"Jangan negatif thingking dulu, aku sama Alvin ada, kamu gak sendiri"

Anna memeluk Sisil sangat erat dan menangis sekencang-kencangnya, Sisil mengelus punggung Anna, perasaan Sisil ada senang ada sedih.Sedihnya, sungguh Sisil juga merasakan apa yang dirasakan Anna apalagi stress sangat tidak baik untuk kandungan Anna.Senangnya, akhirnya Rezan menemukan cintanya.

Sisil melihat Alvin yang sedang menangis dan memeluk bantal guna meredam suara tangisannya, Sisil melepaskan Anna,"Udah, Rezan aku yakin bakal sembuh, percaya!"Ucap Sisil menyemangati Anna, Anna mengangguk

Oh tuhan, akhirnya Anna menemukan seseorang yang bisa mendengar curhatan dan beban yang ia pendam dari dulu.Anna sangat bersyukur.Sisil mendekati Alvin, mengambil bantalnya.Alvin mendongak lalu langsung menerjang Sisil dengan pelukan dan tangisannya.

"Kok nangis?"

"Aku..hiks..gak tega..hiks"Ucap Alvin tersedu-sedu

"Aku juga ngerasain apa yang dirasain sama Anna..hiks"lanjut Alvin

Anna mendekat,"Alvin, aku minta maaf ya"Maaf Anna sembari mengulurkan tangannya

Alvin melepaskan pelukannya lalu menjabat tangan Anna,"Iya, aku udah maafin kok, nanti kalo aku belum maafin, Sisil bakal diemin aku dan aku gak mau!"Ucap Alvin langsung memeluk Sisil lagi

"Jadi kamu maafin Anna supaya kamu gak di diemin?!"Tanya Sisil mengomel, Anna terkekeh serak

"Enggak, by, aku tulus kok"Sunggut Alvin sembari mengerucutkan bibirnya

Mereka semua tertawa minus Alvin tentunya.

Mana kuffy?

Lagi main game sama Author

'thank u so much to reader:*'

TBC
Rezan

HUWAAA, TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN KALIAN, DAN 2K VOTE:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HUWAAA, TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN KALIAN, DAN 2K VOTE:)

TEPUK TANGAN

Childish GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang