[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]
.
.
.
[Slow update]
"Ayo udahan, aku capek sama sifat childish-mu"
highest rank
#17 in bigbaby
#29 in spoiled
#28 in cute
#...
Sisil mengangguk,"Teman SMA sekaligus mantan pacar"Ucap Sisil sedikit rileks
Anna terkejut, begitu sempit dunia ini sampai-sampai Rezan adalah teman SMA Sisil.Alvin yang lebih berfokus pada kalimat 'mantan pacar' pun mengerucutkan bibirnya, lucu.
"Ih, kok jadi bahas mantan!"Ucap Alvin tidak suka sembari memeluk Sisil dan menenggelamkan kepalanya di dada Sisil.Sisil hanya miliknya.Camkan itu!
Sisil kaget saat Alvin memeluk, ia terkekeh,"Rezan ganteng, lho"Goda Sisil, mata Alvin membelalak lalu mencium Sisil dan sedikit melumatnya
Alvin meringis,"Ingat udah punya, TUNANGAN!"Ucap Alvin menekan kata 'tunangan'
"Ehem"Dehem Anna sambil memalingkan wajahnya
"Eh"Ucap Sisil melihat Anna, lagi-lagi ia melupakan sosok Anna
"Anna"Panggil Sisil sembari mengambil handphonenya, mencari nomor Rezan yang memang masih ia simpan, mungkin.
Terakhir kali Sisil dan Rezan berhubungan 5 tahun yang lalu,Ia dan Alvin baru menjalani hubungan sampai sini 3 tahun namun Alvin langsung menawarkan pertunangan, sedangkan ia dengan Rezan hanya mampu 3 bulan?
Entahlah, Rezan terlalu bermain-main dengan percintaan, memikirkan jika ia juga pernah disakiti dengan Rezan membuat ia menggebu-gebu mencari nomor Rezan dan YAP, KETEMU!
"Sisil!"Panggil Anna dan Alvin berbarengan
"Eh, apa?"Tanya Sisil polos, sangat menggemaskan, ingin sekali Alvin mencium Sisil lagi, namun ia sadar jika masih ada Anna
"Kamu tadi panggil aku, kamu emang lagi ngapain?"Tanya Anna sembari melihat ponsel Sisil
"Cari nomor Rezan"
"Ada?"Tanya Anna antusias
Sisil mengangguk, "untung saja aku masih punya nomornya"
Ada sedikit lega di hati Anna, Sisil memencet tombol 'call'butuhwaktu cukup lama hingga membuat 3 kali ia mengulang sebelum panggilan tersebut terjawab,"Halo"Ucap orang di sana
Sisil bingung, sejak kapan suara Rezan begitu parau dan serak, "Halo, Rezan"Ucap Sisil sembari menatap Anna, ia menahan amarahnya
"Sisil?"Tanya Rezan dengan bingung di sana
"Iya, Zan.Ini gue, lo lagi ngapain?"Tanya Sisil
"Oh, gue lagi tiduran"
"Rezan, kok suara lo parau, lo lagi sakit?"Tanya Sisil lagi, kemana suara maskulin Rezan berbeda sekali dengan suara yang ia dengar sekarang begitu lemah
"Enggak, gue lagi flu aja"Ucap Rezan sambil batuk-batuk
"Oke deh, gue boleh tanya?"
"Boleh"
"Lo kenal Anna?"Tanya Sisil lalu menyalakan loud speaker
Pertanyaan Sisil sukses membuat Rezan terdiam sebentar,"Gak, Anna dan Elsa?".Bisa-bisanya Rezan bercanda disaat serius, nanti kalo bercanda dikira serius.Cukup bodoh.
"Lo gak bisa bohong, Zan"
"Gua gak kenal Anna"
Tidak mampu ditahan, Anna menangis, ia berfikir, Alvin juga mengatakan hal yang sama dengan Rezan, apakah sehina itu dia?
Sisil mendekatkan dirinya dengan Anna dan memeluknya guna menenangkan Anna, "Gue gak suka orang bohong, lo tau kan?"
"Huhh, okay gue kenal Anna, lo mau apa?"Ucap Rezan menghela nafas, ia tidak bisa membantah ucapan Sisil sampai kapan pun
"Lo tahu dimana dia sekarang?"Tanya Sisil
"Gak, lo tahu dimana dia sekarang?!"Tanya Rezansemangat namun sayangnya ia tidak bisa bangun
"Tahu"
"Dimana?"
"Sekarang lo jujur dulu, lo sakit apa?"Tanya Sisil membuat Rezan, Alvin, dan Anna terkejut, dari mana Sisil tahu jika Rezan sedang sakit?
