17

9K 378 29
                                    

[Vote✓]
[Komen✓]
[⚠️Warning, semakin lama gaje!]
.
.
.

[Vote✓][Komen✓][⚠️Warning, semakin lama gaje!]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

Anna langsung melajukan mobilnya dan entah mengapa Anna membawa dirinya kearah
club yang biasa ia datangi.Ia turun dan berjalan masuk kedalam dan langsung dihadiahi dengan suara yang sangat keras hingga ingin merusak telinganya.

Anna duduk di bar tersebut dan memesan wine yang biasa ia minum.Ia menunggu minumannya dengan melirik sekitar dan berhenti pada laki-laki berperawakan tinggi, memakai jas, dan terlihat seperti petinggi-petinggi sepertinya?

Anna memerhatikan laki-laki tersebut hingga mata mereka bertabrakan,  30 detik mereka bertatapan dan langsung diputuskan dengan wine yang dipesan Anna.

Anna meminum wine nya dengan sekali tegukan, lalu ia melihat kearah laki-laki tersebut dan mata mereka kembali bertabrakan, bedanya laki-laki tersebut menghampiri Anna dan duduk disebelahnya dengan smirk?

Ayolah, Anna hanya ingin meredakan emosinya saja bukan ingin mendekati siapa-siapa.Ia tidak tertarik dengan siapapun.Anna melihat laki-laki tersebut mengulurkan tangannya.

"Kenapa, minta sumbangan?"Tanya Anna menyindir, ia risih didekati seperti ini

Laki-laki tersebut tertawa dengan maskulinnya hingga membuat bulu kuduk Anna berdiri.

"Saya ingin kenalan dengan anda, nona"

"Maaf, saya tidak ingin"Ucap Anna menolak dan membuang mukanya

"Kau sangat gengsi, nona"

"Kenalkan namaku adalah--"

Flashback off

Anna tidak sempat menyelesaikan perkataannya karena tiba-tiba terdengar bantingan-bantingan dari dalam apartemen.Sisil berlari kedalam dan benar saja, Alvin di sana menangis sembari melemparkan semua barang yang ada didekatnya.

Sisil mendekati Alvin dan menghentikan tangan Alvin yang sedang memegang gelas beling dan ingin dibantingnya.

"Alvin!"Bentak Sisil

Alvin mendongak melihat Sisil dengan sayu, ia menatap Sisil lalu langsung memeluk Sisil dengan Sangat-sangat erat.

"Hiks...jangan tinggalin aku...hiks...aku g-gak mau ditinggal lagi..hiks"

"Sttt, aku disini, udah ya"Ucap Sisil sembari memeluk Alvin dan menangkannya

Anna yang melihat kedua manusia tengah berpelukan pun iri.Harusnya ia yang menenangkan Alvin namun nyatanya ia sendiri yang membuat Alvin menangis seperti ini.Anna berjalan mendekati Alvin.

"Vin"Ucap Anna lembut

Alvin masih menangis di caruk leher Sisil, ia masih sesunggukan bayang-bayang dimana ia ditinggal lalu melihat masa lalunya sedang ber-have fun dengan laki-laki lain, kembali dan berputar terus-menerus di dalam otaknya.

Sisil menatap Anna seperti mengatakan 'tunggu sebentar'.Anna mengangguk mengerti, Sisil mengusap punggung Alvin dan mengucapkan kata-kata menenangkan.

"Udah ya, aku gak pergi kok"Ucap Sisil sembari melihat muka Alvin, begitu menggemaskan dengan muka merah dan bibir mengerucut

"Gak!aku mau meluk kamu kayak gini biar kamu gak lari"

"Vin, disini ada Anna"Ucap Sisil yang sadar jika masih ada seseorang diantara mereka

"Aku gak peduli dia"Ucap Alvin acuh

"Vin, dia mau minta maaf"

"Aku gak bakal maafin"

"Kamu egois, by"

"By--"

"Vin, kamu cukup maafin Anna!"

Alvin menguraikan pelukannya lalu menatap Anna dengan teduh, sayu, dan sakit? Anna yang ditatap begitu merasakan sesak di dadanya, hingga rasanya dia sekarat.Tanpa diduga Anna memeluk Alvin lalu menangis dengan histeris sembari mencengkram kuat bahu Alvin.

"Alvin, maafin aku!"

Alvin membalas pelukan Anna, Sisil yang melihat itu tersenyum.Namun tidak bertahan lama ketika ia masih penasaran siapa laki-laki yang di ceritakan Anna, Alvin pernah bercerita padanya bahwa laki-laki yang sedang dengan Anna itu tingginya lebih dikit dari Alvin, memiliki warna rambut hitam biasa, dan berkulit sawo matang, kurang jelas katanya.

Sisil menggelengkan kepalanya, nanti saja ia memikirkannya, ia melihat Alvin dan Anna yang sama-sama menangis.

"Ehem"Dehem Sisil, ia hanya menggoda

Alvin dan Anna langsung melepaskan pelukan mereka, tiba-tiba Anna bersimpuh di kaki Alvin.Tentu saja Sisil dan Alvin terkejut!

"Alvin, aku minta maaf!"Ucap Anna sembari bersimpuh meminta maaf

Alvin menghapus air matanya, "Anna, bangun, gue udah maafin"

"Gak, seenggaknya pukul aku atau tampar aku, Vin!"

"Ck, bangun!"Bentak Alvin sembari memegang bahu Anna agar berdiri

Sisil mengernyit melihat perut Anna, "Lo lagi hamil?!"Tanya Sisil setelah melihat perut Anna yang sedikit melendung?

Anna mengangguk, "Berapa bulan?!"Tanya Sisil membentak

Sisil saja masih dilanda tanda tanya besar siapa laki-laki tersebut dan sekarang kejutan besar lagi.

Anna menundukkan wajahnya sembari mengusap perutnya, "2 bulan"

Sisil menganga,"YANG HAMILIN LO?!"

Anna menundukan kepalanya,"Rezan Werhindika"

Boom!!!

Rezan adalah teman SMA Sisil dulu!

Sisil mengepalkan tangannya.

'Dasar temen tolol, goblok, gak ada otak!'-Sisil

TBC

Lha kok kesannya jadi gak ngeri ya?

VOTENYA MANA NIH?!!
BTW GAIS, TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN KALIAN, UDAH MAU 2K.AYO!

AKU SENANG SEKALI, APALAGI YANG SEMANGATIN AKU, SEMANGAT JUGA BUAT KALIAN JANGAN MIKIR YANG ENGGA" BIAR GAK NETHINK, I LOVE U GUYS.

Childish GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang