🔹 Sesuatu

11.8K 534 6
                                    

Hari ini mereka berencana pergi mengunjungi rumah mama mertuanya itu. Vaira sudah siap dengan pakaian minimalisnya itu, hari ini wanita itu memakai blouse putih yang tampak melekat pas pada tubuhnya.

Memang, Vaira orangnya nggak pernah ribet, simpel banget. Tidak seperti wanita lainnya yang berdandan berjam- jam. Sungguh, Vaira tidak menyukai hal itu.

'Kalo udah ada yang simpel, kenapa harus ribet' prinsip wanita itu.

"Gimana, gue cantik kan?" tanya wanita itu kepada suaminya.

Dia berlengak- lenggok, sambil memegang pinggangnya. Bergaya ala model yang sedang fashion show di atas panggung.

"Biasa aja" sahut dokter dingin berbicara seperlunya.

Memang wanita itu tidak perlu bersedih dengan ucapan dingin cold husband nya. Bahkan, dia tidak berharap sama sekali di puji oleh Valdan.

"Huh, ya udah" sahut wanita itu.

"Cepetan Val, sebenernya lo itu cowok atau cewek sih? Lama banget dandanannya, gue aja cewek secepat ini" gerutu Vaira melihat pria itu masih memilih bajunya di lemari.

"Iya-iya, sabar dikit napa" kata Valdan membela dirinya.

"Sensi banget sih jadi cowok"

"Ya udah lo tunggu diluar, gue mau ganti baju" kata Valdan mengusir istrinya.

"Cepetan ya" kata wanita itu keluar dari kamar mereka.

Vaira keluar dari kamar mereka, menunggu suaminya, seharusnya dirinya yang ditunggu, bukan menunggu, memang nggak asik banget menunggu, apalagi menunggu yang tidak pasti.

Sebenarnya Vaira ingin mempunyai suami yang profesinya pakpol alias polisi. Wanita menganggap mereka adalah pria yang bertanggung jawab, dan cocok dijadikan suami idaman. Apalagi jika sudah menikah, mereka bisa pake baju pinkpink gitu, alias menjadi ibu bhayangkari. Itu adalah impiannya dari SMA.

Tapi malah sang takdir merenggut impiannya, nggak ada angin, nggak ada hujan, bahkan badai sekalipun, dirinya harus terpaksa menikah gara-gara ulah momy-nya itu

"Setelah gue cerai dari Valdan, gue bakalan cari pakpol impian gue" kata Vaira sambil melihat foto pakpol ganteng di Instagram-nya.

"Malah bengong nih anak, ayo cepetan" kata Valdan melihat Vaira bengong senyum gaje melihat foto di handphonenya.

"Eh, iya-iya, gue kira lo belum selesai, lama banget dandanannya kayak cewek. Dasar anak mami" gerutu Vaira.

Memang sih, Valdan itu terlihat perfeksionis banget dari tampilan luarnya. Kulitnya putih bersih, nggak ada jerawatan sama sekali, rapi banget. Tidak tahu kenapa semua dokter seperti itu.

"Apa lo bilang, gue anak mami?"

"Udah lupain aja, nanti keburu telat"

Mereka segera bergegas memasuki mobil pria itu, tanpa ada adegan bukain pintu, kayak di film romantis gitu.

Bersambung...

VaivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang